🏡 Share House 3 | Distorsi Kehidupan

111 21 4
                                    

Aku merenungi nasip aneh ku belakangan ini di taman dekat share house sepulang kerja part time ku. Aku duduk disalahsatu ayunan sambil menunduk makan es krim.

"Apa kau kehilangan dompetmu" aku mendongak dan melihat nya disana.

"Bukan!" ujar hyunbin duduk di ayunan sebelah ku

"Ku dengar dari jaehwan kau masih kerja part time"

Aku mengangguk dan menghela nafas

"Aku hampir menyerah untuk mendapatkan pekerjaan permanen"

"Sebenarnya pekerjaan seperti apa yg kau inginkan"

"Pekerjaan yg aku inginkan.... Hmm" aku memandang kejauhan dan masih menerawang.

Sebenarnya aku tak tau harus bekerja sebagai apa.

"Kerja apa saja yang pasti tidak membu\tku harus menerima upah per jam"

"Kalau boleh tau apa jurusan kuliahmu?"

"Aku ambil komunikasi. Hahaha... Tidak terlihat ya! Apa kau mau memberi pekerjaan orang yang tak tau ingin kerja apa sepertiku" tawa ku sumbang dan nyaris putus asa dengan hidupku ini

"Kalau kau ingin coba ada lowongan sebagai assisten editor dikantor ku. Kurasa kau cocok"

Aku menoleh kembali kearahnya dengan kaget.

"Kau serius?? Aku tidak punya pengalaman kerja dibidang editing"

"Assisten editor membantu beberapa tim Editor mengelola jadwal dan bantuan ketika urgent2nya deadline. Dengan pengalaman mu melakukan service di partime sepertinya bisa.

Mata ku berbinar melihatnya, sembirat jingga mengaburkan mataku, bukan ini bukan karena langit sore, ini hanya distorsi mataku yg sudah hujan airmata.

Tanpa ku tau, ia sudah berjongkok didepan ku mengusapnya.

" Aku yakin kau pasti bisa ong. Kau psti bs mendapatkan perkerjaan itu"

Entah aku yang selama ini kurang bersyukur dan menyadari, aku baru merasakan sejuknya semilir angin sore lembut menyapa.

Semoga ini pertanda bagus untuk kehidupan ku selanjutnya.

.
.
.
.

Aku melangkahkan kaki ringan masuk kedapur sore itu dan terlonjak kaget mendengar letupan tepat saat aku membuka pintu.

"Selamat untuk Assisten Editor di sharehouse kita!!" Seru Jaehwan dibarengi suara terompet hyunbin dan Minhyun yang langsung menubruk memeluk ku erat.

"Selamat Ong, atas pekerjaan permanen perdanamu. Kami turut berbahagia" ucapnya hiteris

Aku melihat Daniel memegang kue kecil demgan nyala lilin diatasnya. Saat minhyun sudah melepaskan pelukan dan mulai menggandengku.

"Semoga Hari pertama ini akan menjadi selama nya. " ucap Jaehwan yang membuat ku berkaca2.

"Tuhhh... Nangis lagi kan Ong! Udah jangan kebanyakan kasih intro sih hwan" ujar hyunbin

"Buruan tiup lilinnya" kata daniel menyodorkan kue padaku.

Sambil berdoa dalam hati aku meniup lilin itu.
Semoga kehidupan ku menjadi lebih baik.

.
.
.
.
.
.
.
.

Party share house telah usai.

Jaehwan yang sudah tak sadarkan diri duluan sudah tergeletak tak berdaya disofa.

Minhyun masih setengah sadar masih mengemil kacang dan melempari kulit pada jaehwan sambil terkikik sendiri.

Hyunbin dan Daniel.... Entahlah kenapa mereka tampak baik baik saja, padahal sudah 4 botol soju yang sudah mereka tenggak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Share HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang