Seolbi dan Hyunjin menunggu pembayaran di kasir. Lagi-lagi Hyunjin yang membayar dengan kartunya, dan itu sama sekali tidak murah, dan lagi, karyawati yang membungkuskan sepatunya berucap dalam bahasa jepang. "Pilihan kekasih anda bagus, dia akan terlihat cantik nantinya." Dan karyawati yang mengembalikan kartu Hyunjin ikutan berucap. "Silakan kartu anda, semoga hari kalian menyenangkan hari ini, terimakasih."
Hyunjin terpaksa tersenyum dan menunduk sopan dan pergi dari toko itu. Karena Semenjak pembayaran di kasir tadi, Seolbi tidak memperhatikan pembicaraan mereka jadi Hyunjin sedikit bersyukur Seolbi tak menanyakan perkataan karyawati tadi. "Jin, sarapan diluar sekalian ya. Aku traktir." ucap Seolbi sambil menyimpan ponselnya.
"Ngigau ya? Terus kalau kamu bawa uang kenapa aku yang bayarin sepatu- sepatu ini ha?"
"Oh iya aku tak bawa dompet. Ya nanti aku ganti. Ayo ke sana." Seolbi langsung meninggalkan Hyunjin dan memasuki kedai makanan yang baru buka namun sudah terdapat beberapa pelanggan. Hyunjin mendengus, kenapa harus dirinya lagi yang kena. Setelah mendengus ia mengikuti Seolbi masuk dan duduk di meja yang kosong. Dengan semangat, Seolbi memanggil pelayan dan memesan beberapa soup dsn tentunya ramen. Dalam bahasa jepang, Hyunjin berpesan untuk menu yang dipesan tadi jangan terlalu pedas. Ia tak mau membuat istri orang sakit perut di pagi hari, juga karena gadis itu baru sembuh dari yang namanya sakit. "Suamimu menelponku." ucapnya dan segera mengangkatnya.
"Ne Hyung?"
"Seolbi bersama kamu?"
"Iya, dia mengajakku keluar beli ini itu dan sekarang baru memesan buat sarapan."
"Kirimkan alamatnya. Aku akan kesana sebentar lagi."
"Ok. Jangan lupa bawa dompet! Pokoknya Hyung yang bayar makanannya."Melihat Hyuinjin kesal, Seolbi mulai tak enak dan mulai minta maaf. " Hyunjin marah ya sama Seolbi, nanti uangmu ku ganti. Hyunjin jelek kalau marah."
"Pastikan kamu menepatinya!"
"Iya. Jangan kesal lagi."
"Seolbi."
"What?"
"Bisa tidak kedepannya jangan menghubungiku lagi untuk hal sekecil apapun. Kamu sudah bersuami dan kamu membuatku seperti perebut istri orang."
"Seolbi gak bisa hidup nyaman tanpa Hyunjin."
"Lihat! Berhenti merengek padaku! Aku tidak enak dengan Lee Know!"
"Memangnya kamu gak bisa untuk menganggapku sebagai teman?"
"Bisa. Tapi kalau aku harus selalu ada untuk kamu, aku gimana? Aku juga perlu mencari kekasih gak jadi obat nyamuk lagi. Jadi setelah kembali ke Korea, jaga jarak!"
"Ok."
*****
Han mencebik pada Lee Know karena dugaannya benar Hyunjin pergi sama Seolbi. "Semoga pertemanan kalian tetap utuh ya. Percaya sama Han Jisung, Hyunjin itu orangnya suka Baper. Bayangkan, tiap hari dia mesti bersama Seolbi kan. Pasti Hyunjin menyimpan rasa sama Istri mu. Makanya kalau punya istri jangan biarkan berduaan sama temen." ingat Han.
Lee Know sedikit panas dengernya hanya bisa menahan semua emosinya. Ia keluar dari kamar Han dan mengambil mantelnya untuk menyusul Seolbi. Ia merogoh sakunya, bahkan dompet dan paspor milik Seolbi ada di sakunya. Hyunjin pasti kesal sekali jadi dompetnya Seolbi. Ia keluar dari kamar Hotel dan ketika di lorong menuju lift, ia bertemu lagi dengan Han. "Hyung, mau sarapan? Ikut ya. Han gak mau makan sendiri." ucap Han senyum. Sementara yang disenyumi berdehem singkat.
Saat tiba di kedai makanan tang diberitahukan Hyunjin, Lee Know langsung duduk di samping Seolbi. Semua rasa kesalnya tersembunyikan dengan senyuman melihat istrinya yang sedang gembira. "Lee Know~ selamat pagi."
"Sayang, kenapa kamu pesan ramyeon pedas! Kamu baru sembuh dan ini masih pagi."
"Hyung! Itu tidak terlalu pedas kok, tadi aku sudah bilang ke pelayannya." sela Hyunjin.
"Oh syukurlah, kamu pagi-pagi sudah makan ramyeon."
"Aku makan soup dulu tadi, Know. Sudah kau pesan sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
I am You | LK
Randomkehidupan Lee Know yang punya istri pemalas sekaligus terlalu workaholic