Past : One More Night

2.4K 49 4
                                    

Yeah, I stopped using my head, using my head, let it all go.

Got you stuck on my body, on my body, like a tattoo.

And now I'm feeling stupid, feeling stupid, crawling back to you.

(One More Night - Maroon 5)

Lionel tidak pernah percaya cinta pada pandangan pertama. Menurutnya itu tahayul. Tidaklah logis menyukai seseorang hanya dengan sekali lihat. Penglihatan pertama sangat bisa menipu. Ada banyak hal yang bisa disembunyikan seorang gadis dengan penampilan awal. Sifatnya. Tujuan hidupnya. Dan kesetiaannya.

Lionel sudah kenyang akan pengkhianatan. Baik dikhianati maupun mengkhianati. Dia mengalaminya secara bergantian. Sampai pernah dia berada di titik ‘cinta adalah sampah’. Dan hubungan hanyalah buang-buang waktu. Baginya kesenangan adalah segalanya. Tapi segalanya itu pun berubah di malam itu.

Malam itu sebenarnya sama seperti malam-malam biasanya. Dia pulang dari hotel tempatnya bekerja hanya dengan berjalan kaki. Dia suka melakukannya. Macet di mana-mana membuatnya malas membawa mobil. Dia hanya membawa mobil jika Kir kebetulan ikut bersamanya untuk mengurangi kejenuhan adiknya itu. Adiknya yang ‘dikutuk’ karena memiliki otak jauh lebih cerdas dari orang kebanyakan.

Lionel mengepit tasnya dan mempercepat langkah. Jalanan becek usai hujan dan angin dingin bergerak liar menyusup ke setiap bagian tubuhnya. Lalu sang pengubah itupun muncul. Sebuah taxi menepi di dekatnya, tepat di depan gerbang taman kota. Pintu taxi membuka dan seorang gadis keluar dari sana.

Gadis itu memakai jas hujan panjang dan membawa sebuah payung di tangan kirinya. Sewaktu si gadis mengangkat wajahnya, Lionel terhenyak. Kelembutan pandangan si gadis tak terkalahkan oleh siapapun. Dia tidaklah tersenyum namun bibirnya membentuk garis sempurna di wajahnya yang luar biasa cantik. Si gadis merapikan rambutnya yang seolah sehalus sutera dan mulai melangkah ke taman kota. Langkah yang teratur dan penuh ketenangan.

Lionel mengibaskan kepalanya. Merasa otaknya mulai melebih-lebihkan setiap aspek dari si gadis. Tapi berapa kalipun dia menatap si gadis, ‘melebih-lebihkan’ itu terasa wajar. Tanpa sadar wajah Lionel memerah. Ya, dia yakin dia jatuh cinta.

Kemudian hujan membuyarkan segalanya. Lionel bergegas ke halte bis terdekat. Bernaung di sana. Matanya terus menatap gerbang taman kota. Mencari sosok si gadis. Waktu berlalu dengan lambat, merangkak tanpa kepastian. Lionel melirik arlojinya. Astaga, sudah lebih dari satu jam dia menunggu hujan yang juga tidak kunjung reda. Menimbang cepat, dia mengambil keputusan, dia harus tahu siapa gadis tadi.

Dia menerobos hujan dan mulai mencari ke setiap sudut taman kota. Semestinya ini mudah, sebab taman tersebut cuma memiliki satu gerbang keluar sekaligus gerbang masuk. Anehnya itu tidak terjadi. Lionel tidak menemukan siapapun di taman yang sepi. Dia menghela nafas dan beranjak pulang.

“Hei, apa yang terjadi padamu?” tanya Kir sesampainya Lionel di rumah.

“Aku baru mengejar seorang bidadari,” jawab Lionel sekenanya.

Kir melongo.

OverexposedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang