Kalau hidup hanya tentang perjalanan dan hari-hari biasa, darimana kita bisa belajar untuk mengukir kisah dan pengalaman?
🎵EraseYou_CatreinMaxwell
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nicholas
Besok Indonesia udah mau ulang tahun lagi.
Negara tempat gue lahir, dibesarin, sampe jadi gue yang sekarang.
Gue inget banget waktu kelas 10, gue iseng daftar seleksi paskibraka tingkat kota, eh gak taunya keterima.
Sebenernya buat jadi bagian paskibraka beneran gak gampang, walaupun gue iseng, tapi setiap penilaiannya gue fokus dan beneran serius.
Sampai akhirnya pengumuman dan gue dinyatakan lolos, buat kuotanya sendiri, kota Bandung tuh paling beda.
Karna kota Bandung milih 100 orang peserta didik terbaik se-kota Bandung untuk jadi bagian paskibrakanya.
Kenapa? Karna buat pasukan 45 nya, kota Bandung gak pake tentara.
Menurut gue, itu peristiwa yang paling keren sih, dan berkesan pastinya.
Gak akan pernah bisa gue lupain dah.
Apalagi waktu pengukuhan, malemnya khusu banget, bener-bener meriah juga.
Dan waktu selesai pengukuhannya kita dibolehin ketemu orang yang kita kenal, walaupun gak lama.
Tapi gue inget banget, waktu itu, satu-satunya orang yang datang.
Yohana Martha Hosana.
Dengan bangga dia tersenyun sumringah dan langsung meluk gue, "Wahhh, bisa jadi anak baik juga ya lo hahahahah."
"Emang selama ini gue gak pernah baik sama lo?"
"Pernah sih, tapi 70:30 lah, Hahahahahahaha."
Bahkan sampai sekarang masih terekam jelas di memori gue, gimana dia seneng, bangga, terharu, dan nangis waktu gue dan angkatan gue pastinya berhasil ngibarin sang saka merah putih dengan selamat tanpa kesalahan sedikitpun.
Gak terkecuali, gue dan angkatan gue saat itu nangis ditempat, dan tepat saat itu, dia dateng meluk gue lagi dengan erat, "Sumpah, gue bangga punya lo."
Walau dengan tangisan, tapi gue yakin, itu tangisan kebahagiaan yang dia kasih ke gue dengan makna yang gak dangkal.
"Gue juga bangga punya lo, Hana, makasih buat semuanya."
