.
.
.
Dan mulai detik itu lah san ingin membantu pria yang memikat nya sejak awal ia melihat paras menawan nya itu.Dan membuat nya langsung jatuh hati , ayolah choi san wajah mu sangat tidak pantas untung bersanding dengan pria itu.
Monolog san kepada diri nya sendiri , mulai saat ini san akan melakukan eksperimen gila nya.
Yaitu membuat sebuah bunga cantik yang berkilauan abadi , san meyakini jika bunga itu di jual pria manis itu tidak akan pernah menggelandang lagi seumur hidup nya.
San berjanji pada diri nya sendiri akan menyelesai kan eksperimen nya itu tepat saat bulan purnama dimana bunga itu akan bersinar dengan sangat terang.
"Tapi siapa nama pria itu?"
"Apa ia akan menyukai nya?"
"Bagaimana jika dia menolak bunga pemberian ku ini?"
"Ah jangan bermimpi , lihat lah wajah hancur mu choi san"
San sudah seperti orang hilang akal dengan segala pikiran gila nya itu.
Bilang saja san itu mudah insecure dan penakut , ia tidak akan pernah bisa menerima kenyataan pahit sungguh san benci itu.
"Permisi tuan muda" Ucap seseorang mengetuk pintu kastil.
"Dia siapa? siapa yang tau keberadaan kastil ku?" Ucap san dalam diam.
Dengan langkah terpaksa san membuka kan pintu untuk orang yang mengetuk pintu nya tadi.
Seketika ia tertegun , Pria itu . . .
Pria yang ia kaguma beberapa pekan lalu datang dengan wajah manis nya yang selalu terbayang - bayang di benak san.
"A-aku ingin meminta maaf , aku telah mencuri beberapa bunga mu aku berjanji akan mengembalikan bunga mu aku berjanji namun aku sedang membutukan beberapa bunga lagi untuk makan siang" Ucap pria manis itu.
San masih diam seribu bahasa melihat siapa yang bertamu di kastil nya saat ini.
"Kalau t-tidak mau , kalau begitu a-aku pergi dulu , permisi tuan muda" tangan pria itu di cegat cepat sebelum meninggal kan kastil.
Pelaku nya tentu saja adalah choi san.
"Bagaimana jika makan siang bersama ku saja?" Ucap san dengan wajah yang masih apik dengan topeng nya itu.
"T-tapi apa kah kau tidak keberatan?"
"Hm tentu saja tidak , silah kan masuk anggap saja kastil mu sendiri" Ucap san dengan senyum nya.
Yang tentu saja tidak akan pernah terlihat oleh pria yang ia puja ini.
Mereka berdua makan di dalam diam dengan suana yang sangat lah canggung.
"Jika boleh tau nama mu siapa?" Ucap san menatap pria manis itu.
"Nama ku-" Pria itu menjeda perkataan nya dan dengan cepat menepuk jidat nya.
"-astaga aku lupa jika hari ini akan ada pelanggan maaf kan aku tuan muda mungkin lain kali saja , aku harus segera bergegas dan terima kasih atas makan siang nya , semoga tuhan memberkati mu" ucap pria itu dan menghilang begitu saja di balik pintu besar kastil.
"Kenapa susah sekali mendapat kan nya sialan" san menendang meja makan itu penuh kesal.
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
To be countioned© amicusadaras
KAMU SEDANG MEMBACA
❨ The Truth Untold : : woosan ❩
Short Story客.ㄑkisah tentang seorang choi yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada jung wooyoung yang ia cintai karena terus menerus menyembunyikan dirinya yang sesungguhnya. San takut untuk membuka diri dan hatinya dan terus menyendiri serta me...