그릇된客.ㄑKedua

178 44 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

San terus terjaga di sepanjang malam nya ini , Ia tidak ingin bunga - bunga cantik nya di curi dengan begitu saja oleh bocah berandalan itu.

"Lihat saja jika aku menangkap mu , akan ku bunuh kau detik itu juga sialan" Ucap san dengan penuh penekanan.

Semenjak keluar tinggal di kastil hanya kebencian lah yang san tanam kan di hati nya.

Ia membenci semua orang , namun tidak kepada bunga - bunga nya.

Hanya bunga yang bisa membuat hari - hari choi san menjadi cerah dan gembira.

Namun saat di tunggu berjam - jam pria kecil itu tidak pun menunjukan keberadaan batang hidung nya sama sekali.

Apa ia mencuri di tempat lain lagi?

Mata san mulai tidak bisa di ajak untuk berkompromi , kelopak mata itu perlahan mulai terpejam hingga suara - suara itu kembali membangun kan nya.

Sudah san duga , pria kecil itu  akan datang kembali untuk mencuri bunga - bunga nya.

San baru saja ingin meneriaki lelaki tersebut namun sudah terlambat , lelaki itu kembali berhasil mencuri bunga nya.

"Bajingan itu , lihat saja besok aku tidak akan membiar kan mu mencuri lagi!" karena sudah terlanjur kesal san kembali jatuh kedalam mimpi nya.

· · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·

Kali ini san mempunyai rencana yaitu berpura - pura untuk tertidur dan mengawasi lelaki gelandangan pencuri itu.

Dan sesuai perhitungan , lelaki itu kembali datang dan memetik bunga - bunga hasil kerja keras san.

Lelaki itu melompat dari tebing kastil , tidak mau ketinggalan san berniat untuk mengejar nya dan mengungkap seluruh identitas nya.

Sampai akhir nya san di tuntun ke sebuah desa kecil di dekat pelosok la citta.

"I-ini nyonya pesanan mu , terima kasih" Itu dia lelaki itu.

Dia menjual kembali bunga itu? Ah san mengerti.

Lelaki itu mencuri bunga nya untuk bertahan hidup dari kemiskinan yang melanda.

Detik itu juga kebencian di dalam hati san musnah begitu saja di gantikan dengan perasaan yang san yakin itu adalah cinta pada pandangan pertama.

San kembali pulang untuk kemudian hari nya menanam bunga untuk lelaki manis itu.

Entah lah , hati nya begitu cepat nya luluh saat melihat paras manis yang temtampang jelas di wajah lelaki itu.

San sangat ingin mengajar nya metode cara menanam bunga yang ia tahu selama ini.

Namun sayang ia tidak memiliki keberanian sama sekali.

San yakin lelaki itu akan takut saat melihat wajah buruk rupa nya itu dan tidak lagi mengunjungi kastil tempat san tinggal.

Yang sekarang ingin san lakukan hanyalah menanam dan memastikan kualitas bunga itu lah yang terbaik untuk ia berikan kepada lelaki itu.

Namun tentu saja secara diam - diam dan bersembunyi.

Tidak ada pilihan lain selain jalan ini bukan? San hanya takut tidak bisa melihat wajah manis nya lagi , hanya itu.

· · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
To be countioned

· · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·To be countioned

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

© amicusadaras

❨ The Truth Untold : : woosan ❩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang