Between the King and the Prince [HIATUS]

Part 1

Dahulu kala pada abad ke-13 Sebelum Masehi, berdirilah sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Yeoreum (Musim panas) yang dipimpin oleh Raja ke IV yang bernama Raja Ha-Joon. Beliau adalah Raja yang sangat ramah dibandingkan Raja di Kerajaan lainnya. Kerajaan Yeoreum sendiri memiliki wilayah yang sangat luas dan tanah yang cocok untuk menanam bahan pangan untuk warga sekitarnya. Karena hal itu, banyak Kerajaan lain yang silir berganti datang ke Yeoreum untuk melakukan barter dengan bahan pangan disana. Hubungan Raja Yeoreum dengan Raja lainnya sangat baik. Bahkan, Ha-Joon berniat menjodohkan Putra tunggalnya dengan salah seorang Putra Mahkota dari Kerajaan Bom.

Namun diantara banyaknya Kerajaan yang menjalin hubungan baik dengan Yeoreum, ada sebuah Kerajaan yang sangat ingin mengambil alih Yeoreum untuk menjadi bagian dari Kerajaannya. Kerajaan itu bernama Gyeoul (Musim Dingin). Banyak orang yang mengatakan jika kini Kerajaan tersebut dipimpin oleh Putra dari Raja ke V karena Raja terdahulu tewas tanpa sebab. Orang-orang menduga jika Raja ke VI inilah yang membunuhnya. Benar, mereka berkata jika Pangeran atau Putra dari Raja V sendirilah yang membunuh sang Ayah karena ingin menggantikan posisinya. Ditambah dengan dirinya yang tidak berkomentar apapun tentang berita tersebut, warganya sendiri bahkan Kerajaan lain pun semakin yakin dengan hal itu. Raja ke VI Kerajaan Gyeoul sekarang sangatlah dingin dan kejam. Dia tidak segan-segan menghukum orang-orang yang tidak mematuhi keinginannya. Min Yoongi, Raja ke VI yang sering menjadi perbincangan diantara warganya sendiri. Raja termuda dari seluruh Kerajaan yang ada. Dia memiliki adik yang bernama Min Jungkook. Seorang Pangeran yang memiliki sifat berbalikan dengan saudaranya.

Beberapa hari terakhir ini, berita tentang perjodohan Pangeran dari Kerajaan Yeoreum dan Kerajaan Bom terus terdengar. Hal itu membuat sang Pangeran Yeoreum yang tak lain adalah Pangeran Jung Hoseok sedikit terganggu. Dia tidak mau dijodohkan bahkan jika calon pasangannya itu Pangeran Mahkota.

"Aku tidak mau di jodohkan! Ibunda Ratu 'kan tau hal itu!" Protes sang Pangeran. Dia dan sang Ibunda tengah meminum teh di sebuah taman Kerajaan. Memang itu kebiasaan keduanya jika sedang tidak ada Kerajaan lain yang berkunjung untuk bertemu dengan keluarganya.

Sang Ratu tampak tersenyum, "Pangeran, itu sudah keputusan Ayahanda Raja. Kau tidak bisa menolaknya. Bagaimanapun, Kau akan menggantikan Beliau." Ucapnya dengan tenang. Pangeran Hoseok menghela nafasnya. Tidak ada gunanya berbicara seperti ini dengan sang Ibunda sekalipun. Pangeran Hoseok hanya ingin hidup bebas seperti warganya. Terkadang dirinya sampai bersembunyi agar tidak ketahuan jika ingin keluar dari istana.

Pangeran Hoseok menatap bukit hijau yang tak jauh dari istananya. Sangat indah. Konon katanya bukit itu sangat berbahaya, bahkan Kerajaan saja tidak memperbolehkan seorangpun untuk memasuki bukit itu. Dan sampai saat ini bukit itu menjadi bukit terlarang di kawasan Kerajaan Yeoreum. Pangeran Hoseok menjadi penasaran, semengerikan apa bukit itu sampai-sampai tidak ada orang yang berani masuk ke wilayah itu. Dia harus mencari tahu. Anggap saja jika dia ingin menghilangkan stressnya akhir-akhir ini. Keluar dari Kerajaan sejenak, bukan hal yang buruk. Dia sudah sering melakukannya.

"Hormat kepada Yang Mulia Ratu dan Pangeran Hoseok." Ucap seseorang dibelakang sang Ratu dan sang Pangeran itu. Mereka menoleh kebelakang dan melihat Pangeran Mahkota dari Kerajaan Bom berdiri tak jauh dari pandangan mereka. Sang Ratu tersenyum kepadanya, sedangkan Pangeran Hoseok menghela nafasnya. Untuk apa Pangeran Mahkota datang disaat seperti ini? Biasanya jika seorang Pangeran akan datang, akan ada surat yang diterima oleh Kerajaan.

"Salam Pangeran Yong-Ju. Apakah ada hal yang ingin anda bicarakan?" Tanya sang Ratu kepada Pangeran Bom yang diketahui bernama Kim Yong-Ju.

"Maafkan hamba Ratu, hamba tidak sopan datang kemari tanpa pemberitahuan sebelumnya." Ucap sang Pangeran. Ratu Ji-Hyun menggelengkan kepalanya seraya mendekati sang Pangeran.