Part 17

584 103 67
                                    

Hoseok segera dibawa ke dalam karena darah yang mengalir begitu banyak di area bahunya sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Sedangkan Min Yoongi menutup akses masuk ke kamarnya dibantu para pengawal terkuatnya. Ia tak mau ada orang luar yang masuk ke area privasinya. Hoseok pengecualian.

Para tabib sudah sibuk membuat ramuan obat untuk Hoseok. Yoongi sejak tadi juga duduk disamping Hoseok yang masih belum sadar.

"Astaga pangeran, kenapa kau harus melakukannya." Gumam Yoongi.

"Bagaimana keadaan pangeran?" Tanyanya kepada tabib.

"Racun pada panahnya sempat menyebar tapi berhasil dikeluarkan. Yang mulai tidak perlu mengkhawatirkannya lagi."

Yoongi menganggukinya. Beberapa saat kemudian pintu kamar Yoongi terbuka, sosok ayahanda Hoseok datang menghampiri sang anak beserta para pengawalnya. Mereka diperintahkan untuk menangkap Yoongi saat itu juga dan membawa pangeran Hoseok kembali ke kerajaan.

Tak ada perlawanan dari Yoongi, dia tetap mengikuti mereka. Para pangeran kerajaan lain sempat meminta kepada raja Hajoon untuk menjatuhi hukuman berat kepada Yoongi. Beliau masih mempertimbangkannya dan sementara Yoongi dimasukkan ke dalam tahanan dengan di jaga ketat oleh para pengawal terkuat.

Bukan masalah bagi Yoongi untuk kabur dari sana sebenarnya. Ia hanya tinggal menghentikan waktu sementara dan pergi dari sana semaunya. Tapi ia akan mengikuti jalan cerita yang dibuat oleh mereka sembari menunggu adiknya yang tak datang-datang.

Disisi lain, ibunda ratu dari Hoseok terkejut kala melihat putra semata wayangnya terbaring lemas dengan wajah yang pucat. Apalagi setelah diceritakan dia baru saja terkena panah dari orang yang tak bertanggung jawab.

"Bagaimana ini, mengapa pangeran belum juga sadar?"

"Bersabarlah, tabib sudah mengobatinya. Kita tunggu sebentar lagi."

Dan benar, setelah sang raja berucap demikian Hoseok langsung tersadar. Ia merasa pening dan terkejut saat ia membuka matanya. Yang ada dihadapannya saat ini adalah kedua orang tuanya bukan Yoongi. Dimana raja muda itu? Pikirnya.

Pangeran Hoseok langsung mendudukkan dirinya walaupun merasa sakit di bagian bahu belakang akibat panah tadi. Dia menatap kedua orang tuanya.

"Mengapa Hoseok bisa disini?" Pertanyaan pertama yang dilontarkan pangeran kepada ayahanda maupun ibundanya.

"Pangeran, kau sakit. Bagaimana mungkin ayah tak membawamu kembali kemarin setelah setahun lebih kau tak pulang?"

"Maksud hamba, bukankah tadi semua orang berada di gyeoul? Dimana Yoongi hyeong?"

"Yoongi hyeong? Kau memanggil raja gyeoul dengan sebutan orabeoni?" Tanya sang ayah.

*Orabeoni = hyeong

"Pangeran, kau tak boleh memanggilnya seperti itu. Dia seorang raja." Ujar sang ibunda.

Hoseok mengerutkan keningnya, "Hamba memanggilnya hyeong sejak hamba berada di abad ke 20. Beliau juga membolehkannya kok."

"Abad ke 20?"

Sang pangeran mengangguk cepat, "Hamba akan menceritakan segalanya tapi katakan dimana Yoongi hyeong berada? Hamba tak mau jika ayahanda atau siapapun menghukumnya. Beliau sudah menjaga hamba selama ini!"

"Pangeran, apakah kau dipengaruhi olehnya!? Mengapa kau membela orang yang jelas-jelas menculikmu!?" Ujar Raja Hajoon. Ia tak paham mengapa anaknya malah membela raja muda itu.

"Menculik apanya? Siapa yang memberitahu anda jika beliau menculik Hoseok? Bahkan beliau yang selalu memberitahu keadaan ayahanda dan ibunda kepada hamba karena ia bisa telepati dengan pangeran Jungkook. Jika tidak percaya, bisa anda tanyakan kepada Namjoon saat ia kembali kesini." Ujar Hoseok panjang lebar.

Between the King and the Prince [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang