Between the King and the Prince [HIATUS]

Part 22

Cerita ini hanya fiktif belaka
Tidak ada unsur menjatuhkan pihak manapun
dan
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN SEJARAH MANAPUN.
Terima kasih.

.
.
.
.
.

350 tahun lalu...

Saat kerajaan Yeoreum masih dibawah kepemimpinan raja Baek, semua rakyat dan hubungan antar kerajaan sangat baik. Mereka saling bergantung dan menguntungkan satu sama lain. Menikahkan anak-anak mereka dengan kerajaan yang tidak saling berhadapan.

Saat itu kerajaan Yeoreum dipimpin oleh Baek Sihyeong, raja yang terkenal lembut dan penyabar. Beliau memiliki 3 orang pangeran yang masing-masing memiliki kekuatan spiritual berbeda-beda.

Pangeran pertama, Baek Jihyeong memiliki kekuatan spiritual yang dapat menggerakkan angin sesuai kehendaknya dan ia masih memiliki satu kekuatan spiritual lain walaupun lebih dominan kekuatan anginnya. Ia menikah dengan seorang putri dari kerajaan Seonagi.

Seonagi berarti hujan tiba-tiba yang sering terjadi di musim dingin. Kedua kerajaan ini sangat diuntungkan bagi keluarga kerajaan maupun penduduk masing-masing daerah. Jika saat kemarau tiba, daerah yang disebut Seonagi ini sering memberikan supply air dengan menghubungkan sungai Piga (wilayah Seonagi utara) dengan sungai Deobda (wilayah Yeoreum timur). Kedua kerajaan ini sama-sama menghadap kearah timur.

Baek Jihyeong menggunakan anginnya untuk membantu mengalirkan air ke Piga ke Deobda karena beberapa alasan.

Pangeran kedua, Baek Haegyoung memiliki kekuatan spiritual api yang tidak bisa dipadamkan. Benar, kekuatan ini sangat berbahaya. Jika Baek Haegyoung menggunakan kekuatan ini sembarangan, ia mungkin akan ikut terbakar karena dirinya sendiri belum bisa mengendalikannya.

Hal itu menyebabkan pangeran kedua ini diasingkan tanpa sadar oleh penduduknya sendiri. Tapi ia sangat tahu jika para penduduk mengkhawatirkan sesuatu yang tak terduga akan terjadi. Dia memahaminya dan memilih untuk tidak keluar dari lingkup istana, sepenting apapun acara itu. Ini menyebabkan banyak orang yang tidak tahu bagaimana rupa tampan pangeran kedua yang sesungguhnya.