1 - dari Frans untuk awal baru

337 21 0
                                    

Pesta pernikahan keluarga berpengaruh di Asia sangat megah. Tak tanggung-tanggung banyak kalangan elit yang diundang. Dari artis hingga mentri dan duta luar negeri menjadi undangan biasa.

Dari sekian banyak tamu, ada seorang tamu penting dari pihak keluarga yang tampak tidak sebahagia keluarga lainnya. Frans Tedjaja duduk di kursi terjauh dari panggung pernikahan dan dari keluarga yang merayakan pernikahan.

Adalah pernikahan Pandu Pranata Tjandrawinata dan Adinda Ariana Lawlins.

Frans tau mungkin kalian akan menyebutnya gila. Tapi ia tau apa yang ia lakukan dalam setiap keputusan yang ia ambil. Tidak mengungkapkan perasaannya adalah keputusannya.

Mungkin sekarang—saat ini dia menyesal. Namun Frans tidak akan menyesal untuk esok hari. Ia pasti akan merasa lega akan keputusannya yang dia rasa benar ini.

"dr. Frans Tedjaja, apa yang sedang kamu lakukan di hari Bahagia keponakanmu? Menghabiskan wine sendirian"

Wina Tjandrawinata menatap putra mantan pacarnya yang diam saja. "Wina..." Frans berdiri melihat teman ayahnya sekaligus perempuan panutannya menegurnya.

"apa Frans? Apa kamu akan menyesali keputusan kamu saat ini?"

"tidak"

"Seperti dulu saat ayah kamu itu meninggalkan aku?" tebak Wina membuat Frans diam tak berkutik. Ia tahu itu adalah cerita masa lalu kedua orang tuanya. Dan ia juga tidak akan menyangkal kebodohan ayahnya dulu. "kalau kamu menganggap bahwa pernikahan cucuku ini sebagai penebusan dosa ayah kamu dari kamu, maka kamu tidak akan mendapatkannya"

"Tidak. Tidak. Ini keputusanku..." Frans diam kembali duduk membuat Wina ikut duduk disebelah pria itu. Meja yang diduduki Frans hanya berisi dirinya, Wina dan beberapa artis muda yang bahkan tidak mengenal Frans. "sebagai seorang dokter, dan paman"

"aku harap kamu tidak hanya bertindak seperti superhero, Frans"

"tidak Wina, tidak. Aku tulus dengan keputusan ini"

"tidak ada kata tulus yang dapat kupercayai lagi, aku harap kamu tau batasannya"

"aku sudah setuju dengan kamu, Win. Ketika melihat cara Dinda menatap Pandu pertama kali. Aku tau, jika Dinda merasa bahwa Pandu adalah pria yang dapat ia percayai."

"...."

"bahkan gadis kecil itu tidak pernah menatapku seperti ia menatap Pandu"

"jadi, kau siap pergi?"

"Ya. Setelah malam ini, aku akan berangkat" dengan mata yang pasti dan nada yang yakin, Frans menjawab Wina.

"kau tidak perlu terburu-buru. London tidak akan menjadi kota yang dapat berpindah"

"tidak. Aku hanya ingin membuat Dinda berani membuka dirinya. Jika aku tidak ada, hanya Pandu yang dapat diandalkan oleh gadis itu"

"kau—"

"Wina... percayalah mereka akan baik-baik saja. Seperti sebelumnya dan seperti seharusnya" Frans meyakinkan wanita berumur itu. "terima kasih atas rumah sakitnya. Aku menghargai itu."

"Anubawa Foundation adalah apa yang tersisa dari nenek mu untuk ku." Flora Tedjaja mendirikan Anubawa Foundation yang membantu Kesehatan dan Pendidikan anak-anak di dunia, memiliki lebih dari 200 rumah sakit anak dan laboratorium yang juga ikut dalam membantu WHO mengatasi permasalahan Kesehatan, termasuk saat ada wabah yang berasal dari China beberapa tahun silam. "Bahagialah disana"

"Ya. Tentu" dan Wina adalah salah satu bagian dari orang-orang tertinggi dari Anubawa Foundation, bisa dibilang gadis itu adalah penasehat hukum tertinggi. Dan membuat Frans Tedjaja berada di salah satu rumah sakit disana adalah hal yang mudah baginya.

Flo hanya memberikan wewenang atas Anubawa pada Wina dalam wasiatnya. Bahkan tidak satupun anak dan keturunan Tedjaja mendapatkan jabatan di Anubawa Foundation tanpa bantuan Wina.

Floura memang sangat menyayangi Wina seperti anaknya sendiri.

"aku akan hidup dengan baik disana"

Alasan Kita Bertemu | Earth Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang