10 -

75 12 0
                                    

"apa yang grandma katakan padamu?" Pandu mendekatkan dirinya pada Dinda setelah Wina meninggalkan keduanya.

Dinda sedikit berbisik pada telinga Pandu karena suara music jazz yang mengisi ballroom. "itu adalah rahasia kami"

"Adinda..." Pandu lalu mengalungkan lengannya pada pinggang Dinda. dan awalnya, Dinda merasa rishi dan berusaha membuat Pandu melepaskan dirinya. "hanya sampai kita duduk" bisik Pandu.

Dan Dinda mengikuti permainan Pandu. Hingga keduanya sampai pada meja bertuliskan nama Pandu. Berada di depan, dengan Wina Tjandrawinata dan Evelyn Tjandrawinata juga yang ternyata tidak bisa hadir sehingga kursi milik adik Pandu kosong. Sementara Dinda memang disediakan kursi kosong disebelah Pandu setelah insiden receptions tadi.

"aku tidak menyukai kamu yang memegang pinggaku, Pandu" Dinda langsung berujar setelah keduanya duduk dan menunggu acara dimulai.

"maafkan aku, Adinda."

"aku harap aku tidak menegurmu lagi dilain kesempatan"

"aku juga berharap, di masa depan, kamu akan suka jika aku mengandengmu seperti tadi."

"tidak akan"

"lihat saja nanti"

"aku rasa kita perlu berbicara serius setelah ini" ujar Dinda dengan tersenyum peringatan pada Pandu.

--

Acara charity auction dimulai bersamaan dengan kedatangan Frans Tedjaja dengan ibunya—Rinjani Wicaksono Tedjaja— yang berjalan dengan anggun di samping dokter muda itu.

"Mungkin, Anubawa foundation akan merasa sangat terhormat kali ini karena kedatangan menantu dari pendiri Yayasan." Semua orang menatap Frans dan Rinjani yang berdiri di pintu masuk. "terima kasih kepada, Nyonya Rinjani Wicaksono Tedjaja yang sudah sudi hadir dalam acara ini"

Semua orang yang berumur sama dan hampir sama dengan Wina tau gosip tentang Anubawa yang menjadi pembicaraan yang paling sering dibicarakan.

"...aku dengar dia mantu yang tidak dianggap..."

"...Flora Tedjaja terlalu menyayangi Wina.."

"..kudengan dia yang menyebabkan Wina tidak menjadi mantu Tedjaja.."

Dinda yang masih baru dalam lingkungan ini spontan ikut menoleh untuk memperhatikan Rinjani Tedjaja yang berjalan dengan anggun menuju mejanya. Dan terkejut ketika melihat bahwa Frans yang juga hadir dalam acara ini.

Hanya ketua rumah sakit dibawah Anubawa Foundation yang mendapat undangan dan tidak ada satupun dokter Anubawa yang hanya-seorang-dokter yang hadir dalam acara ini.

Saat mata Frans menangkap sosok Dinda, spontan bibir pria itu memanggil Namanya walau tidak bersuara.

"aku tidak tau kalau grandma Rin akan datang" ujar Pandu pelan yang masih dapat ditangkap oleh Dinda.

Nenek?

"seingatku, setiap Grandma memberi undangan, Grandma Rin tidak pernah mau hadir"

Alasan Kita Bertemu | Earth Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang