Bertemu

33 3 4
                                    

Keinginnannya untuk bertemu sang kekasih nampaknya akan terwujud sebentar lagi. Namun dengan kondisi dan kenyataan yang tak lagi sama dari sebelumnya.

Deru nafas yang tadinya teratur kini berhembus hanya sebagian saja dan ritme jantungnya kini berdetak dengan cepat. Salahkah aku jika memutuskan pergi lalu berlari sekencang mungkin dan meneriaki namanya. Tapi itu percuma hati dan pikirannya tak selaras hari ini. Hati yang mengatakan untuk tempat tinggal walau sebentar saja namun berbeda dengan pikiran yang mengatakan pergi dan menghilang itu adalah jawaban.

Jessyln hanya bisa diam seribu bahasa ketika orang tersebut memanggil sebuah nama yang sama diikuti dengan sebutan “sayang”.

Jessyln mencoba untuk berpikir positif namun percuma saja ketakutan yang sempat dia rasakan sangat mendominasi suasana hatinya sekarang.
Sakit? Itulah yang dirasakan Jessyln sekarang, wanita mana yang tidak sakit bila kepercayaan dan ketulusan cintanya dibayar murah dengan penghianatan seperti ini.

Akhirnya Jessyln memutuskan untuk menatap pasangan yang berada persis disampingnya walau terasa sulit namun harus ia lakukan. Hembusan nafasnya terdengar menandakan dia sudah siap terhadap semua yang akan terjadi.

“ Kee...vinn “

“ Jessly...n “

Kedua pasang mata tersebut bertemu dan saling menatap namun dengan perasaan yang sulit diartikan. Kevin bungkam dan tidak tahu harus berkata apa dan tersadar ketika orang yang berada disampingnya menanyakan suatu hal kepadanya.

“ Sayang, kamu kenal sama dia ? “

“ Ehh..kenapa sayang “

“ Itu dia, tadi kan kamu sebut nama dia, kamu kenal ? “

“ Ohh..hh itu bukan siapa-siapa sayang, aku hanya kaget dengan wajahnya karena mirip sekali dengan teman lamaku dulu “

“ kau yakin ? “

“ kan mulai deh protectivenya “

“ ish namanya juga sayang “

“ ish namanya juga cinta “

“ ish kamu mah “

“ kamu cantik tapi sayang “

“ sayang kenapa ? “

“ gapapa kok sayang “

“ ish “

“ kepiting rebusnya udah mateng tuh “

“ ish udah ah “

Jika kalian berada di posisi ku sekarang apa kalian merasakan perasaan yang sama ketika orang yang kalian perjuangkan mati-matian ternyata hanya menganggap kalian dengan sebutan “ mirip teman lama “ Marah pun mungkin percuma, kecewa mungkin itu jawaban yang lebih tepat.

Flashback OFF

“ Sayang, kamu kenapa ? “

“ Hahh..hh ada apa bunda ? “

“ harusnya bunda yang tanya sama kamu, soalnya dari tadi bunda panggilin, kamunya malah bengong sambil liatin hp, mang ada apa sih bunda mau lihat dong “

“ bunda, kok aku cium bau gosong ya, jangan-jangan masakan bunda gosong lagi bun, aduh gawat bun “

“ oh iya bunda lupa sama masakan bunda, gara-gara kamu sih “

“ aku pula dibawa, uh..selamat “

Jessyln kembali diam sambil menatap layar handphone yang di dalamnya ada pesan dari bekas luka lamanya.

Kepercayaan serta hatinya kembali goyang dengan 2 pilihan. Kembali membuka dan siap terluka untuk kedua kalinya atau membiarkan dengan tidak menyambungkan luka yang telah usai.
Namun Jessyln cukup dewasa untuk hal yang seperti ini.

Dia memilih untuk tetap meladeninya namun menutup kesempatan akan namanya dapat kembali terukir dalam hatinya, karena menurut Jessyln jika dia mencoba menjauhinya itu sama saja dengan menyulitkannya.

Membuang tenaga serta pikiran. Mantan itu teman bukan musuh jika dia terlihat masih sama. Ungkapan itulah yang menjadikan Jessyln kuat menghadapi dia yang menganggapnya hanya teman lama.



Haiiii... readers author kembali lagi👋🏻
*Jangan lupa vote⭐ & komen ya...
*Jangan jadi dark readers 😒

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang