Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Choi Yuna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
Sampailah kami di rumah sakit dimana ibu berada saat ini. Suasana rumah sakit ini masih sama pada saat terakhir kali aku kesini.
Aku memiliki teman. Dia bernama chayeon, seorang perawat yang selalu mengabariku bagaimana kabar ibu.
Awal mula aku kenal dengannya ketika aku kebingungan mencari arah ruangan ibu. Kala itu aku sedang kacau sekali karena mendengar kabar ibu pingsan saat sedang bekerja. Dengan cepat aku kemari dan sampai lupa menanyakan di mana ruangan ibu.
Dengan wajah yang kebingungan aku bertemu dengan sejumlah perawat. Untunglah chayeon yang baru mengurus ibu sepertinya tau apa yang kumaksud dan membawaku ke ruangan ibu.
Saat itulah kami menjadi teman. Chaeyeon tak pernah bosan untuk mengabsen kegiatan ibu. Bagaimana perkembangan ibu hari lepas hari.
"Yuju lama tak berjumpa."
Tiba-tiba chaeyeon datang dengan wajah yang sangat sumrimgah. Aku heran, bagaimana bisa dia selalu tersenyum seperti itu setiap saat padahal dia sangat kelelahan.
"Iya. Bagaimana kabarmu?" tanyaku.
"yah begitulah, agak melelahkan tapi menyenangkan." jawabnya lalu mengendarkan pandangannya ke arah jungkook.
Chaeyoen menyentil lenganku sambil berbisik. "siapa pria ini? Pacarmu ya?" tanyanya terus terang di depan jungkook dengan suara yang bisa didengarkan oleh jungkook.
Jungkook mengernyit, tampak ia tidak menyukai penuturan dari chayeon.
"eh, bukan. Dia tuan muda di rumahku. Kan aku pernah bilang kalau aku bekerja sebagai pembantu."
"hmm, masa tuan muda sepertinya mau mengantarmu untuk menjenguk ibumu. Mencurigakan.." lagi-lagi chaeyeon mengatakan hal itu asalan di depan jungkook. Tentu saja itu bisa membuat jungkook salah paham.
"Perawat sepertimu memang banyak mulut ya, kau ingin merasakan bagaimana hilangnya pekerjaan hah?" sahut jungkook sinis, tegas, dan tajam.
Bukan main-main jika jungkook sudah mengancam. Bukan hanya bualan yang keluar begitu saja, tapi jungkook juga dapat dengan mudah mewujudkan perkataannya.
