Rumah nenek adalah berkat

800 93 7
                                    

Kini aku dan jungkook masing-masing berdiam diri.  Tak ada satupun hal yang kami bicarakan. Hanya suara musik yang diputar oleh jungkook yang kudengar.

Rasa ngantuk mulai menghantuiku.  Tapi hal itu kutahan.  Masakan aku tidur tapi jungkook tidak tidur.

Kulirik dia dari sudut mataku. Jungkook terlihat lelah. Karena sehabis pulang kuliah,  ia harus buru-buru menjemputku untuk menemui nenek.

Atau mungkin hanya firasatku saja.

"Kook?" panggilku. 

...

Tidak ada tanggapan dari jungkook. Melirik pun tidak atau menjawab dengan gumaman juga tidak.

"Apa kau lelah? Kita bisa istirahat sebentar." kataku. Tapi jungkook tidak juga menjawab.

"sepe__"

"Bisakah kau diam. Cukup diam saja jangan membuatku kesal." sahut jungkook sambil mengambil sesuatu dari dalam tas kecilnya.

Dilemparkannya barang yang ia ambil itu kepadaku.

Kulihat dan berfikir sejenak, isolasi? Untuk apa?

"jika kau tidak bisa diam,  pakailah itu. Kalau perlu lilitkan di lehermu biar kau tak bisa bernafas." ucap jungkook datar dan tak memperdulikan betapa terkejutnya aku.

Lilitkan dileher, biar aku nggak bernafas? Apa jungkook menginginkan aku mati.

"baiklah aku diam tuan jungkook." ucapku.

Jungkook menatapku tajam.

"a--ada apa?" tanyaku gugup.

"jangan sok akrab!" sahutnya tajam.

***
Setelah kejadian tadi,  aku sama sekali tidak berani untuk memulai pembicaraan, jungkook pun hanya fokus pada menyetir.

Tiba-tiba mobil yang kami kendarai berhenti tiba-tiba.

Kulihat ke arah luar.  Oh ternyata jungkook ingin membeli sesuatu.

"Belikan aku air sana." suruhnya sambil menyodorkan aku sejumlah uang. 

"Kok banyak sekali? " tanyaku bingung.  Pandahal harga air mineral itu hanya goceng ga mahal-mahal amat.

"Ya belikan snack juga dong" ketusnya. "sana cepat. Kutinggal nih." ancamnya.

Aku pun cepat-cepat keluar dari mobil dan membelikan apa yang diinginkan oleh jungkook.

"Tapi snack apa ya?" pikirku. "ah,  belilah sesukaku lah."

Sesudah membeli snack, dengan cepat aku kembali ke mobil setelah mendengar klakson mobil yang daritadi berbunyi. Aku pun merasa malu pada orang sekitar karena ulah si jeon jungkook itu.

"Kenapa membunyikan klakson sih? " kataku.

"apa? Kenapa?  Marah? " tanya jungkook ketus.

"kau enak di dalam membunyikannya,  aku lah yang malu  melihat tingkahmu itu. "

"oh.  Kau berani ya sekarang yuju." ucapnya tajam.  "kau ingin berjalan kaki sampai ke rumah nenek ya rupanya."

"Baiklah aku diam."

"Sini berikan belajaannya."

"Nih" ucapku seraya menyodorkan kantongan hitam itu pada jungkook.

***
Kami pun sampai di tempat nenek jungkook. Rumah tua yang sangat terurus. Tamannya juga besar ditumbuhi tanaman herbal. 

Nenek pun meyambut dengan baik kedatangan kami. Lihatlah si jeon jungkook itu.  Sikapnya tiba-tiba berubah menjadi baik dihadapan nenek. 

"Cucu nenek, gimana kabarnya?" tanya nenek jungkook sambil memeluk jungkook dan menciumi pipinya layaknya anak kecil.

MY COOL BESTIE ~ YUKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang