Dan, ikhlas ada perihal hati yang melapang pada semua yang tidak kau inginkan.
...
Suara hembusan angin musim panas dan cahaya dari matahari senja menjadi peneman langkah kaki berbalut stiletto putih gading milik wanita bernama Shizuka itu, senyum manis terpampang jelas menandakan isi hatinya sedang bergembira.
"Aku datang atas reservasi dari Mr. Uzumaki."
Shizuka tidak henti menyimpulkan senyum manisnya ketika harus berhenti dan menyapa seorang pramuniaga yang berada pada pintu, bertugas menyapa setiap tamu yang akan datang.
"Oh silakan nona, biar saya antar." Pramuniaga dengan nametag Deidara mengulurkan tangan, mempersilakan Shizuka untuk melangkah lebih dulu.
Bersamaan dengan jarum jam yang terus bergerak, Shizuka pada akhirnya menatap pria itu, seseorang yang sudah menjadi alasan dibalik banyaknya cerita yang terjadi di dalam hidupnya.
"Di sana, di dekat pembatas balkon. Mr. Uzumaki sudah menunggu sejak lima belas menit yang lalu." Ucap Deidara sambil menunjuk sebuah kursi di tepi balkon, ada seorang pria dewasa berambut pirang duduk disana sepertinya pria itu sama sekali belum menyadari kehadiran Shizuka.
Shizuka menarik nafasnya dalam-dalam, ini seperti kala pertama kali ia bertemu dengan si Uzumaki, setelah hampir tiga bulan hubungannya dan Uzumaki Naruto merenggang, hari ini akhirnya untuk pertama kalinya mereka bertemu kembali.
Sebuah penampilan spesial sudah Shizuka persiapkan, helaian rambutnya yang berwarna sepekat kayu ebony tergerai bebas berpadu dengan dress musim panas berwarna hijau zamrud selaras dengan bola matanya.
"Naruto-kun." Ia menyapa sang kekasih saat sudah berhadapan, senyumannya merekah tatkala melihat si Uzumaki membalas senyumannya begitu manis.
"Shizuka, silahkan duduk."
Tanpa menunggu lama Shizuka segera mengambil posisi berhadapan dengan Naruto, iris zamrud miliknya tidak dapat memutus kontak yang terjadi antara dirinya dan Uzumaki Naruto.
"Apa kabar? Maaf selama tiga bulan ini aku tidak pernah ada untukmu. Aku dengar, kau berhasil dengan seminar perbaikan gizi anak-anak di Afrika. Kau luar biasa Shizuka."
Mendengar pujian itu Shizuka makin hanyut dengan semua kebahagiaan yang ia rasakan. Ternyata, semua pikiran buruk mengenai akhir hubungannya dengan Naruto tidaklah benar, justru ini adalah saat mereka memperbaiki hubungan itu.
"Naruto-kun, aku mengerti kau pasti punya alasan dibalik itu semua."
Seorang pelayan datang, membuat Naruto dan Shizuka kembali bungkam. Pelayan tersebut meletakan dua buah gelas dan satu botol anggur lengkap dengan steak yang dipanggang dengan tingkat medium rare untuk dua porsi orang dewasa .
Shizuka mengangguk sopan pada sang pelayan sedang Naruto hanya mengulas senyuman tipis.
"Shizuka, ada sesuatu yang ingin aku beri tahu." Naruto terlihat ragu, namun dia tetap memaksa membuka sebuah tas jinjing yang sedari tadi ada di sisi kanan meja. Pria dewasa itu terlihat menarik nafas begitu panjang dan menatap dalam-dalam iris hijau serupa batu zamrud milik Shizuka.
"Ini." Naruto memberikan sebuah map yang disambut dengan antusias oleh Shizuka.
"Apa ini?"
"Buka saja."
"Sejak dulu kau tidak berubah ya, suka sekali memberikan kejutan." Ujat Shizuka dengan nada riang, jari lentik dokter spesialis anak itu membuka simpul yang menjadi pelindung isi map berwarna putih tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started With The Past
FanfictionKarena setiap doa baik yang aku panjatkan pada tuhan untukmu dibalas dengan begitu mengagumkan