~part 7~

572 42 0
                                    

ASTAGA (Vazo)

RICIS (Tika)

Yuyun (bg aryesh)

Apa sih cis! (Wildan)

Wildan yang melihat ricis memengang pecahan itu langsung mengambil nya dari tangan ricis. Teman"ricis benar"kaget melihat ricis ingin melukai dirinya.

Lo ngapain??? Sadar cis Lo ngapain sekarang...kalo kita gak datang cepat tadi mungkin kamu sudah kehilangan nyawa. (Wildan)

Dan sudah (Tika)

Lo gak sayang sama keluarga Lo? Fikiran Lo itu di mana sih? (Wildan)

Dan sudah! Kasihan ricis (Ella)

Sadar cis sadar! (Wildan)

IYA GW SADAR! MENDING GW MATI DENGAN CARA GW SENDIRI DARI PADA GW DI BUNUH SAMA HANTU ITU! GW GAK MAU KEHILANGAN ORANG"YANG GW SAYANG!

Cis....kita tau keadaan Lo sekarang gimana, tapi bukan gini cara nya (Ella)

Iya Yun, itu sama aja Lo lakuin dosa besar. (Bg aryesh)

Dan. Sabar...dia cewek (derry)

Wildan sangat kesal dengan ricis, kalau saja Wildan tidak datang pasti dia akan kehilangan orang yang dia sangat cintai.

Cis, menyelesaikan masalah bukan seperti ini. Ada banyak cara supaya bisa menyelesaikan nya. (Diki)

Udah mending pecahan nya di buang dulu. Terus icis istirahat (Ella)

2 hari kemudian

Karena kesehatan ricis sudah membaik, jadi dokter membolehkan ricis pulang. Bagaimana dengan chacha? Chacha sudah pulang. Jadi mereka berdua bisa berkumpul kembali.

Pagi yang cerah ini, waktu nya ricis bersiap untuk pergi ke kampus.
Ketika ricis sudah sampai di kampus, dia turun dari mobil dan masuk ruangan. Ricis sangat bingung melihat teman"nya menatap wajah yang sangat sinis.
Karena ricis cuek, jadi dia duduk dan membaca novel yang dia bawa.

HEH! (Riri)

Kenapa ya?

ORANG SAKIT JIWA KOK BISA KE KAMPUS? ORANG GILA ITU HARUSNYA DI TEMOAT KHUSUS! (Nadya)

Gw gak gila kok

Iya. Lo itu memang gila. Bukan gak gila! Mending Lo pergi dari sini! (Nadya)

Gw gak gila

UDAH SANA PERGI! (Riri)

Ricis yang diam dan tidak tau apa" itu pergi dari ruangan. Pasti ada sesuatu yang bikin ricis di bilang orang sakit jiwa.
Ricis tidak mau mengeluarkan air mata nya lagi, dia cuman bisa memberi senyuman sama orang yang membully dia. Tidak ada kata kasar.

Hal besar akan datang kepada orang orang yang bersabar
-ria ricis

Cis, kok di luar? (Tika)

Gw cuman cari angin kok tik. Di dalam panas.

Owh....ya udah gw ke toilet dulu ya (Tika)

Iya

Di perjalanan pulang ricis tidak bilang ke teman"nya kalau dia langsung pulang.

Yok (Ella)

Eh. Icis mana? (Chacha)

Bukan nya dia tadi sama kamu? (Ella)

Gw aja dari tadi nungguin kalian, pertama lagi (chacha)

Terus icis kemana? (Ella)

Eh....Lo kan tadi satu ruangan sama ricis. Lo liat gak dia dimana? (Tika)

Kalian ngapain cari anak gak waras? (Riri)

Maksud nya? (Andre)

Maksud Lo dia gak waras? (Tika)

Iya. Tadi aja diusir sama Nadya (Riri)

Maksud Lo dia gak belajar? (Vazo)

Iya. (Riri)

Wah cari masalah Lo sama gw (chacha)

HEH DIA ITU GAK GILA! (Tika)

Ya menurut gw dia gila. Mending kalian suruh keluarga nya bawa dia ke rumah sakit (Riri)

Wah sini Lo! (Chacha)

Anjir lu (Tika)

STOP! Kalian ini ya. Kita itu gak boleh main tangan...kamu juga. Jangan fitnah sembarangan! Ricis itu bukan gak waras! Kalo Lo di posisi ricis yang sekarang, pasti Lo stres. (Ella)

Ya udah sih. Tapi bagi gw dia itu gila! (Riri)

Di tempat lain

Di perjalanan ricis benar"sangat pusing. Dia ada benda berat yang sedang berada di kepala nya. Dia tidak kuat menyetir mobil, di depan mata ricis terlihat wanita yang sedang berdiri di depan mobil ricis. Karena ricis tidak konsen, dia langsung membelokkan mobilnya ke samping.

YA ALLAH.

Ricis langsung cepat keluar mobil dan melihat wanita itu.

Dimana wanita tadi? Kemana dia pergi?

Ricis sangat bingung sekali karena tidak ada wanita yang di tabrak ricis.

Apa mungkin dia terlempar? Tapi kalo terlempar di mana dia?

Ricis terus mencari wanita itu, tapi dia tidak menemukan di mana wanita itu.

Ya Allah aku tidak mungkin pergi begitu saja. Dimana wanita itu? Kenapa dia tidak ada di sini?

RICIS (Chacha)

Kalian....ngapain di sini?

Kita dari tadi khawatir banget sama lo (Tika)

Iy cis, kok pulang nya gak bilang"? (Vazo

Mana Wildan?

Mendengar kata ricis mereka cuman bisa diam dan tidak berkata apa"

Kok diam?





kematian mu di tangan kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang