Jangan lupa tinggalkan jejak.
Jungwoo tengah bersantai di pinggir lapangan bola tempatnya berlatih. Haechan datang dengan aura yang mencekam. Ia pun menoleh dan melihat Haechan yang dengan agresif mendekatinya. Sadar dengan keadaan, Jungwoo pun segera berlari menghindar dari Haechan.
"Tenang Chan, tenang." Ucapnya sambil masih berusaha kabur dari Haechan.
"Tidak. Aku akan membunuhmu Kim Jungwoo." Dengan gesit Haechan mengejar Jungwoo.
"Dengarkan penjelasanku dulu. Kumohon." Berhasil. Jungwoo tertangkap oleh Haechan.
"Itu semua gara gara kau!" Haechan menarik kerah Jungwoo dan menatapnya tajam.
"Aku tidak melakukan apapun! Aku tidak salah!" Belanya.
"Kau meninggalkanku semalam. Kau tahu apa yang terjadi padaku?!" Teriak Haechan marah.
"Jangan bilang kalau..." Jungwoo menatap bagian selatan temannya lalu kembali ke wajah tan itu.
Haechan mengambil ancang ancang untuk meninju Jungwoo. Melihat itu Jungwoo panik, jadi ia kembali membuat pembelaan. "Tapi itu bukan salahku! Kau sendiri yang menaiki ranjangnya!"
"Aku?"
"Ya! Kau melakukannya! Aku mencoba membangunkanmu tapi kau tak bergeming!" Jungwoo tak berbohong saat ini.
Ketika Haechan sadar bahwa ini adalah salahnya bukan Jungwoo. Ia pun mulai tenang dan melepaskan cengkramannya dari kerah Jungwoo. Sebelum...
"Memangnya kau dan dia benar benar melakukannya?"
Satu pukulan Jungwoo dapatkan dikepalanya, siapa lagi jika bukan dari Haechan.
"Kenapa kau memukul kepalaku?! Jangan jangan kau benar benar sudah kehilangan keperawananmu."
"Enak saja. Tentu saja tidak!"
"Bagaimana bisa?!"
Haechan benar benar gila saat mendengar nada kecewa Jungwoo. Dasar teman bajingan!
"Percaya atau tidak, tapi aku 'bertahan'!"
"Kau yakin?" Ragu Jungwoo.
"Ya."
"Ternyata Mark terlalu baik."
"Tutup mulut sialanmu itu."
"Ayolah Chan, biar aku jelaskan dulu. Semalam aku meminta Mark untuk tidak melakukan apa apa padamu. Dan dia bilang dia tidak melakukannya pada orang mabuk dan ternyata ia menepati ucapannya."
Melihat Haechan hanya diam Jungwoo pun melanjutkan ucapannya. "Sudahlah lupakan saja. Omong omong aku ada kabar baik untukmu."
"Kabar baik apa? Tidak ada kabar baik setelah aku bertemu Mark. Oh, apa kabar baiknya aku tak akan bertemu dengannya lagi?"
Jungwoo memutar bola matanya. "Oh ayolah, aku serius soal ini. Aku sudah menemukan orang yang ingin bertukar kamar denganmu."
"Siapa?"
Jungwoo bingung. Haechan tidak terlihat excited. Padahal ini yang ia tunggu tunggu kan?
"Kim Doyoung. Nah itu dia orangnya. DOYOUNG!!!" Jungwoo tak sengaja melihat Doyoung jadi ia memanggilnya.
"Ah, Hai Haechan, Jungwoo." Sapa Doyoung setelah menghampiri mereka berdua.
"Itu, kau ingin bertukar kamar dengan Haechan kan?"
Doyoung mulai mengerti arah pembicaraan. "Ah iya. Aku ingin pindah kamar. Bukan karena roommateku buruk atau yang lain. Tapi dia jurusan kedokteran dan selalu membaca buku setiap malam. Aku tidak bisa tidur karna lampu terus menyala."
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOMMATE | MarkHyuck
RomansaBagaimana jadinya jika seorang homophobic harus satu kamar dengan seorang gay selama satu tahun penuh? [Remake] Warn! Bxb Rate M