Chapter 1

2.4K 217 30
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. Mark kini tengah membuka pintu kamar asramanya dan hal pertama yang ia lihat adalah Haechan yang tengah duduk dikasurnya.

"Oh, Hai Haechan. Kau sudah pulang? Apa kau sudah makan? Ini, aku membeli makanan ringan tadi. Jika kau mau kau bisa mengambilnya"

Haechan hanya terdiam, ia berfikir bahwa Mark itu memang baik. Namun, bisa saja Mark bersikap baik padanya karena beberapa alasan tersembunyi.

Tepat setelah Mark berada didepannya, Haechan pun membuka suara.

"Mark" panggilnya.

"Ya?" Mark yang baru saja menaruh cemilan yang tadi di belinya diatas meja pun menoleh. 

"Ada yang ingin aku tanyakan"

"Tentang apa?"

"Apa kau..."

"gay?"

Mark hanya terdiam. Dia tidak terkejut dan malah menatap Haechan dengan tenang. Itu membuat Haechan penasaran dengan jawaban Mark.

"Jawab!" Mark lagi lagi hanya diam lalu meletakkan ranselnya di tempat tidur.

"Iya"

Haechan sedikit tertegun dengan jawaban dari Mark. Dia benar-benar benci ketika Mark menjawabnya dengan nada yang santai seolah olah mereka hanya membicarakan percakapan yang ringan.

Haechan yang tadinya sedang duduk pun berdiri dan menghampiri Mark.
"Maka sepertinya aku harus jujur, bahwa aku benar benar benci dengan gay!"

Mereka berdiri berhadapan, awalnya Mark memang merasa ia bisa mengatakan hal itu dengan santai, namun sepertinya ia salah.
"Lalu, apa yang kau mau?"

Haechan mengangkat dagunya "Entah itu aku atau kau, salah satu dari kita harus pindah dari sini"

Itu pernyataan yang sangat jelas bahwa Haechan benar benar benci seorang gay. Mark menjadi sedikit terbawa emosi setelah mendengar itu sehingga ia menatap langsung ke mata Haechan sebelum berkata "Hanya karena aku seorang gay?"

"Ya, hanya karena kau seorang gay" Haechan semakin mengangkat dagunya dan membalas tatapan Mark dengan tajam.

Mark tidak bisa percaya dengan apa yang keluar dari mulut Haechan. Apa masalahnya jika Mark seorang gay? Dia bahkan tidak pernah mengusik Haechan!

"Apa masalahmu dengan itu?!"
Mark mulai meninggikan suaranya. Ia kesal, karna demi apapun, Haechan benar-benar konyol karena mempermasalahkan hal semacam ini.

"Aku tidak suka bila berbagi kamar dengan seorang gay!" Haechan menjawab dengan tidak kalah keras.

"Kalau begitu kau bisa pindah, karena aku bukan orang yang mempermasalahkan hal seperti itu, jadi ini masalahmu."

"Kalau aku bisa, maka aku sudah melakukan itu!" Haechan benar-benar sudah frustrasi saat ini.

"Itu bukan urusanku. Lagipula aku tidak akan pindah. Bahkan jika aku harus tinggal dengan orang sepertimu!"

"Kau harus pindah!!" Haechan meraih kerah Mark dengan erat dan berteriak di tepat di wajahnya.

Mark yang benar-benar sudah marah ikut meraih kerah Haechan juga. Tatapan matanya benar-benar dingin, tidak seperti biasanya.

"Aku tidak mau." Mark berkata dengan suara yang juga tak kalah dingin dari tatapan matanya. Lalu ia mendorong Haechan agar mundur beberapa langkah.

"Kau tak dengar? Aku benci gay! Dan kau harus pindah dari sini!" teriak Haechan.

Mendengar itu Mark mendekatkan wajahnya ke wajah Haechan. Ia sudah muak dengan sikap Haechan yang menurutnya sangat kekanak-kanakan.

ROOMMATE | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang