Demikianlah, setelah Kaum Quraisy melancarkan strategi baru untuk membendung penyebaran Islam, mereka menyasar golongan orang-orang yang lemah dari umat Islam. Keluarga Yasir termasuk golongan ini. Bani Makhzum menggelandang Yasir, Sumayyah, dan Ammar ke padang pasir Makkah yang sangat panas, lalu dideranya lah mereka dengan berbagai macam siksaan.
Tindakan ini bukan hanya dilakukan sekali waktu, namun setiap hari. Rasulullah SAW, yang pada waktu itu masih belum memiliki daya dan upaya untuk menolong mereka, hanya bisa mengunjungi ke tempat-tempat keluarga ini disiksa. Hati beliau hancur menyaksikan mereka disiksa.
Pada suatu hari, Rasulullah mengunjungi mereka kembali. Mereka sedang disiksa, dipaksa untuk berbaring di atas pasir yang membara, serta dipukuli habis-habisan. Ammar beberapa kali dihempaskan ke atas bara api. Rasulullah sangat tersentuh atas kekejaman yang ditimpakan terhadap Ammar dan keluarganya. Beliau selalu menghibur mereka dan mengangkat tangannya dalam doa dan berkata, “Sabarlah, kalian sesungguhnya akan menemukan tempat tinggal kalian di Surga.”
Dalam riwayat lain, sebagaimana disampaikan oleh Jabir bin Abdullah, disebutkan bahwa Rasulullah dalam kesempatan itu berkata, “Wahai keluarga Yasir! Dengarkanlah kabar gembira ini, bahwa tempat tinggal yang dijanjikan untuk kalian adalah Jannah.”
Dalam riwayat lainnya, Utsman bin Affan mengisahkan, bahwa suatu waktu dia sedang berjalan bersama Rasulullah di Bathaa (daerah berbatu di Makkah), lalu mereka melihat Ammar dan orang tuanya disiksa di bawah sinar matahari untuk membuat mereka meninggalkan Islam.
Ayahanda Ammar (Yasir) menangis, “Wahai Rasulullaah! (Penyiksaan) ini telah berlangsung selamanya.”
Rasulullah berkata, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir. Ya Allah! Ampunilah keluarga Yasir, yang mana tentunya sudah Engkau kabulkan.”
Yasir, dilaporkan akhirnya meninggal karena penyiksaan yang terus menerus. Lalu bagaimana dengan Sumayyah binti Khayyat (Ibunda Ammar)? Sejarawan Khalid Muhammad Khalid bahkan tidak sampai hati untuk mengisahkan secara gamblang apa yang terjadi kepadanya.
Khalid Muhammad Khalid berkata, “Penderitaan dan pengalaman Sumayyah dari siksaaan ini amat ngeri dan menakutkan, tetapi tidak akan kami paparkan panjang lebar sekarang ini….
“Cukuplah kita sebutkan sekarang tanpa berlebih-lebihan bahwa syahidah Sumayyah telah menunjukkan sikap dan pendirian tangguh, yang dari awal hingga akhirnya telah membuktikan kepada kemanusiaan suatu kemuliaan yang tak pernah terhapus, dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur.
“Suatu sikap yang telah menjadikannya seorang bunda kandung bagi orang-orang Mumin di setiap zaman, dan bagi para budiman sepanjang masa.”
Namun dalam riwayat lainnya, kami menemukan gambaran yang cukup jelas tentang yang terjadi terhadap Sumayyah, dan juga Abdullah (saudara laki-laki Ammar). Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi meriwayatkan, bahwa Abdullah bin Yasir juga disiksa (bersama saudara lelakinya, Ammar, dan kedua orang tuanya).
Riwayat itu juga menambahkan, bahwa Sumayyah mati syahid ketika Abu Jahal menusukkan tombaknya ke bagian paling pribadi dari tubuhnya. Yasir syahid dalam penyiksaan dan (putranya) Abdullah jatuh (mati) ketika sebuah panah ditembakkan kepadanya.
Selain itu, Mujahid bin Jabir juga meriwayatkan, “Syuhada pertama adalah Sumayyah, ibunda Ammar, yang mati syahid pada masa awal Islam saat Abu Jahal menusukkan tombaknya ke bagian paling pribadi dari tubuhnya.”
Khalid Muhammad Khalid menyatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh Ammar dan keluarganya dilukiskan dalam Alquran, dan bukan hanya dalam satu atau dua ayat. Berikut ini beberapa ayatnya:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”(Surat Al-Ankabut Ayat 2)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.”(Surat Ali Imran Ayat 142)
“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”(Surat Al-Ankabut Ayat 3)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surat At-Taubah Ayat 16)
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin).” (Surat Ali Imran Ayat 179)
“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman.” (Surat Ali Imran Ayat 166)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Ammar bin Yasir
NonfiksiKisah ini menceritakan seorang yang amat pendiam dan tidak suka banyak bicara. Sosoknya bertubuh tinggi, memiliki mata berwarna biru dan telinga yang terpotong. Dialah sahabat Rasulullah SAW yang bernama Ammar bin Yasir yang dijamin masuk surga. Jan...