kนy-yคnk | YOONTAE ft JINV

1

Hai ✨🤣

ada yg ingat aku ini?

pelepasan FF istriku wkwk

.

.

.

"Tuh, tetangga sebelah anteng banget ya. Pas mau pergi kerja dia cium pipi istrinya dulu."

"Iya bener katamu. Romantis."

Pagi-pagi, Hoseok dan Namjoon sudah berdiri depan pintu.

Mantauin alias kepo kesibukan rumah tangga orang lain yang baru pindah deket komplek rumahnya lusa kemarin.

Kalo gak salah namanya Pak Seokjin sama Bu Arin. Sempatlah kasih ketupat sayur sebagai perkenalan buat tetangga.

Kabar bagusnya, Pak Seokjin itu ganteng tiada banding terus punya saham banyak. Penghasilannya gede, kerja bagian insinyur.

Namjoon merengut, kasih kode keras "Gak mau nyoba ngikutin dia? Sesekali coba gitu kek."

Hoseok mangut-mangut, "Hmm.. kepengen nya juga gitu sih. Tapi kan gua gak kenal sama bininya dia, jadi mana bisa gua nyipok pipinya."

Ngawasin belahan dada bini Pak Seokjin, Hoseok curi-curi lirik genit sambil senyum syaiton.

"Duh ileh, sial anjir cakep pula bininya dia. Nyari dimana. Arw."

Alis Namjoon berkedut cemburu.

Melangsa masuk rumah sambil menghentak kaki dan gigit bibir.

"Aduh, ada yang gak seneng nih."

Hoseok mengolok usil dekat kuping Namjoon sengaja, dan memeluk pinggul istrinya.

"Gitu aja mulu, ujungnya demen godain punya orang."

Satu kenyotan mesra dari Hoseok jatuh ke pipi Namjoon. Aksi pasutri itu hendak bertambah mesra, lanjut ke tahap sex morning sebelum si beringas itu memukul meja dengan serbet.

"Goblok! Gangguin kenikmatan orang aja!" dumel Hoseok, dan tamu di rumahnya adalah pria seram itu.

Min Yoongi.

Tehnisi bagian mesin pabrik, berotot dengan luka codet di mata kirinya.

Sikapnya kurang bagus, sering uring-uringan, tampang bengis, tidak ramah, mudah tersinggung, dan juga ringan tangan. Alias gampang nabok.

"Ohhh, haha.. bos?"

Berdiri tak santai, Yoongi membanting ember yang berisi tumpukan baju kotor.

"Rumahku abis rinso, numpang nyuci disini."

Tidak butuh jawaban dari pemilik rumah, Yoongi nyelonong seenaknya.

Min Yoongi menerabas ke arah mesin cuci di dapur. Membuat pasutri HopeNam tak berkutik.

"Ck! Lagi-lagi gitu kan, usir kek dia dari rumah!"

"Ya gimana lagi. Yoongi itu bosku, panutanku, inspirasiku, unch banget pokoknya."

"Sialan bisa stres aku. Pokoknya aku gak mau tau, kau urusin dia atau gak ada jatah nanti malam!"

Hoseok kalang kabut menahan istrinya, "Eit.. eit! Joon! Tunggu bentar elah! Burungku gimana! Udah bediri nih!"

"Peduli amat."

AH! SYITLAH!

.

.

.

Murid di kelas B menatap papan tulis lurus. Sekolah murid menengah.

Lelaki yang paling mereka cintai menjelaskan cara membuat kerajinan bunga mawar.

Guru kesenian yang cantik dan pintar, Kim Taehyung.

"Sampe sini ngerti kan lipat bunganya anak-anak?"

"Iyaaaa Pak."

Taehyung mengelus lembut per kepala murid di kelasnya tanpa kecuali saat tiba waktu pengumpulan bunga mawar.

Bocah-bocah itu semangat sekali dan rebutan maju.

Senyumnya indah.

"Pak guru, gimana ini bagus kan?"

"Ehm, mending jangan diiket terlalu kenceng ya biar ada rongganya."

"Tapi kalo kamu yang diiket kenceng di hatiku boleh kan?"

Taehyung menanggapi gombalan remaja puber itu seraya cekikikan geli.

"Dengan apa aku bisa nempel di hatimu kalo gak punya nomermu?"

"Kalo aku kasih tau nomerku, kamu bakal telpon gak?"

"Hmm, kalo kutelpon nanti bakal diterima apa gak?"

Rayuan maut. Pertahanan murid ini kian tipis, dia gagal saat digoda balik oleh Taehyung. Guru cantik kita satu ini lihai memainkan suasana.

Di koridor, lelaki tinggi berjas merah yang didampingi kepala sekolah jalan-jalan memeriksa kondisi tiap kelas dari luar jendela.

Kim Seokjin, ketua yayasan sekolah ini.

Kelas 8B.

Gaduh sekali.

Ada apa gerangan?

Kepsek Lee malu sendiri kalo kedapatan minus di mata Seokjin.

"Hei, kenapa ribut banget! Ini sekolah ya bukan ramayana. Heran, kaga bisa diem tuh congor sehari."

Bentakan menggelegar dari kepsek itu membuat satu kelas terdiam.

Balik ke tempat masing-masing.

"Tolong maklumi ya. Asal pelajaran Pak Tae mereka nih suka gitu. Lupa adat kaya banteng pas dipencet testisnya."

Seokjin gak banyak bicara.

"Malahan bagus. Biar anak-anak lebih aktif."

"Hah, bagusan tuh pada diem. Orang cerdas kan kebanyakan gak pernah bacot. Beda ama sekarang, ahh makanya orang pada banyak goblok."

Tidak sengajanya atensi Seokjin teralih pada guru eksotis yang sabar menuntun murid gadisnya belajar membuat kerajinan.

Seuntai senyuman tertoreh di wajah seksi Seokjin.

Nampaknya, pria beristri ini tertarik dengan anak itu.

Sesimpel ini.

Kim Seokjin jatuh hati.

Entah dalam tanda kutip seperti apa.

.

.

.

TBC

perawak Pak Seokjin