kนy-yคnk | YOONTAE ft JINV

2

Siapapun tau Hoseok itu penjilat Min Yoongi nomor satu.

Dia haus pujian dan ingin dinotis Yoongi.

Di matanya, pria Min itu bak presiden dan dewa.

"Tadi kudenger kalian ribut. Apa? Istrimu gak seneng gua nyuci disini?"

"Ohh, haha.. gak.. gak dong.. santai aja. Pakai rinso mo berapa sendok aja silahkan, nih juga kukasih downy sekalian. Biasanya kami di rumah nyuci pake soklin aja, tapi kali ini spesial."

"Gua pakai soklin aja. Gak perlu spesial." ketus Yoongi melirik Hoseok.

Dan tolol suami tidak peka itu malah mati-matian memaksa Yoongi pake pelembut Downy yang jelas harganya mahal.

Selesai mencuci baju, Yoongi berpamit pulang dengan reaksi datar.

"Bos.. udah denger kabar belom kalo ada kuyang keliaran di sekitar komplek kita?"

"Kuyang? Apaan?"

"Ituloh bos.."

Hoseok mulai bergidig ngeri, takut sebenarnya bicara dan sebut sembarangan.

Mengisahkan kejanggalan dan gosip buruk tidak sedap yang beredar.

Saat banyak bangkai anjing dan kucing yang marak, darah bercecer dan kasus orang hilang di malam hari.

"Dia hantu rambut panjang yang terbang tanpa badan. Ngeri banget, bos."

Yoongi mendesah berat, menyimak penjelasan dengan seksama.

Teror di kompleknya sering Yoongi rasakan terutama ketika dia lembur. Kerjanya di pabrik, mengutak-atik mesin rusak.

Siang makin terik dan Yoongi singgah di kafe kopi untuk pesan minum.

"Kalo kamu berani mutusin aku, aku bakal taroh pipiku di knalpot motor!"

Pria benyek itu menjerit nista depan pintu kafe, menghalang antrean saja.

"Oi! Coba sana, kau gak bakal seberani itu kok!"

Teriakan itu bersahut-sahutan.

Yoongi nyoba masuk dalam kerumunan, banyak sekali orang sampai tak sengaja kakinya tersandung dan ehh---?

"Akhhhh!!!"

Teriak kesakitan dan perih kena knalpot. Betulan sial.

Ancaman coba-coba itu jadi kenyataan!

Dan, pria itu gulang-guling mengaduh seperti melepuh efek dorongan Yoongi.

"Maaf."

Seram. Permintaan maaf dari Yoongi terkesan seperti peringatan. Tangan dimasuk ke saku, wajah jahat, dan nada dingin itu.

Luka di matanya itu.

Ah, menakutkan.

Entah berkah atau musibah.

Berkat Yoongi pasangan yang hampir putus tadi kembali baikan cuman karena pelototan mata dari Yoongi.

Wow.

"Saya pesan es berry tanpa gula."

Taehyung ada di barisan terdepan, dia baru pulang mengajar.

Satu notifikasi masuk.

Pesan dari nomor resmi yang ia dapat tadi sebelum pulang.

Ini saya, Seokjin. Jika nanti saya butuh informasi mengenai bakat siswa untuk lomba, saya minta bantuan Anda.

Taehyung mesem-mesem, mengingat begitu tampan pria dewasa pemilik yayasan sekolah.

"Ah, maaf lama menunggu. Ini pesanannya."

Taehyung kelihatan susah sendiri, dia ingin memakai jaket dulu guna menutupi keringat di kemeja.

Naas, hendak memasang jaket sebelah kanan tangannya justru menyepak muka pembeli di belakangnya.

"Oh! Maaf banget aku gak sengaja!"

Taehyung berbalik gundah, dan siapa pria bak preman palak ini?

Makin sial sewaktu tau rokok yang hendak dihisap pria itu justru tersangkut di gigi.

Bersalah sekali.

Min Yoongi mendengus jengkel, mencoba tahan. Ini karma nya dari insiden pria kena knalpot barusan?

"Mana ini rokokku satu-satunya." gumam Yoongi kesal, dan tak mau melihat wajah pelaku.

"Ah.. aku ga sengaja.. ini minuman yang kamu mau beli saya traktir gimana?"

Yoongi mengangkat wajah kilas.

Heran menatap wajah pria di depan.

"Ngapain liat gua begitu? Emang mukaku keliatan kaya suamimu?"

"Hah? Umurku masih 21 tahun!"

"Ya maap, tapi mukamu keliatan tua. Kupikir udah mau 30 tahun."

Taehyung kesal setengah mati, "Eh! Aku belum nikah dan juga.. aku selalu jaga wajahku sama masker timun jadi belum ada kerutan."

"Gua gak minta dijelasin soal masker yang lo pake, emang gua ada nanyak."

Adu mulut itu berlanjut.

Dan, Taehyung milih pergi.

"Tadi katanya mau bayar minumku?" cegat Yoongi datar.

"Kamu keliatan kaya dan baik-baik aja, jadi bayar sendiri lah!" dengus Taehyung marah dan berlalu.

Tak habis pikir bertemu pria bodoh, kasar, dan juga seenaknya.

Heol, dia pun tidak jauh lebih baik pikir Yoongi.

.

.

.

TBC

Perawak Guru Tae