story of ma love

7K 390 62
                                    

"I'm not sure what scares me more, that you will never start loving me, or that I will never stop loving you."

Cast : Alucard and granger
Disc : Moonton


All I want is nothing more

To hear you knocking at my door

'Cause if I could see your face once more

I could die a happy man I'm sure

Berdiri sendirian itu bukan hal mudah apalagi tentang cinta dan jatuh hati sendirian itu menyakitkan tapi akan lebih menyakitkan ketika dia, yang kau cintai membiarkan dirimu jatuh hati sendirian.
Ini tentang aku dan orang yang kucintai Tentang bagaimana seorang granger mencintai alucard seperti sebuah kemewahan lalu memujanya dengan sepenuh hati.

Bukan salahnya karena aku mencintainya Memang bukan karna Itu adalah salahku, aku yang diam saja walaupun dia mengusirku dengan tingkahnya yang seenaknya sepanjang waktu,aku yang seolah-olah buta ketika ia memperlakukanku begitu tidak berarti jika dibandingkan orang lain. Aku selalu saja bersikap seolah tuli ketika mendengar ia bicara dengan tutur yang tidak ingin ku dengar. Bodoh memang,tapi aku hanya terlalu mengaguminya.

"granger ada masalah dengan laptop ini."

Aku menatapnya mengotak atik laptop itu dengan panik. Laptop itu separuh jiwa alucard. Ia suka mendesign segala sesuatu dengan aplikasi dilaptopnya itu. Aku juga tidak mengerti. Itu bukan bidangku. Tapi ketika alucard mengatakan bahwa laptopnya rusak. Aku membawa laptop itu ke tukang reparasi keesokan harinya, aku melakukannya. Meski tidak ia minta.

Jangan tanya kenapa.

"granger bisakah kau menemani aku ke acara rapat bersama staff hari ini?" Aku mengangguk. Sepenuh hati. Walaupun aku tahu sebenarnya keberadaanku tidaklah terlalu berpengaruh. Aku tahu ia tidak akan mengajakku memasuki alur diskusinya bersama staffnya. Tapi aku tetap datang. Memberi usulan-usulan kecil.

Jika aku adalah pelengkap dalam hidupnya. Itu adalah hal yang bisa ku syukuri. Namun sepertinya tidak. Pelengkap saja sepertinya terlalu mahal untukku. Aku tidak pernah tahu bagaimana alucard menganggapku dalam hidupnya. Bisa saja sebenarnya ia muak. Ingin aku pergi tapi aku tidak melakukannya.

Bisa saja semua hal yang ia minta dan ia tanyakan padaku adalah caranya menunjukkan betapa muaknya ia padaku. Ia akan menanyakan masalah ini dan itu. Menunggu jawaban dariku lalu akan mengabaikannya sesuka hatinya.

Pernah satu waktu aku membuat design untuk produknya, dengan tiga jenis design berbeda. alucard yang memintaku. Ia bilang ia tidak ada waktu mengerjakannya. Klien sudah menunggu, jadi aku yang melakukannya. Aku mendesign tiga kali, barangkali akan ada yang alucard sukai. Tapi nyatanya tidak. Ia mengambil design lain, bukan dari designku. Lalu kerja kerasku hanya jadi sia-sia saja.

When you said your last goodbye

I died a little bit inside

I lay in tears in bed all night

Alone without you by my side

Barangkali aku ini lelucon untuknya. Mungkin melihatku berusaha keras untuk memikat hatinya, lalu ia campakkan dengan mudah membuatnya bahagia. Seberapapun aku terluka, tetap saja aku tidak mau berhenti. Aku ini gila alucard. Aku mendengarkan semua keluhnya meski dia tidak akan mendengar apa kataku. Aku disampingnya memastikan ia tidak mengalami kesulitan, meski aku juga tahu dia tidak peduli.

Semua hal tentang alucard adalah menyakitkan, ia bicara baik pada orang lain. Tapi tidak denganku, ia tidak pernah menatapku dan tidak bicara banyak. Dia akan pergi bersama orang lain, tapi ia akan menolak jika itu denganku. Aku adalah pilihan terakhir saat pilihan terburuk tak bisa diambil olehnya. Ia akan mengambil resiko untuk pilihan terburuk dibanding memilihku.

alucard hanya akan memintaku mengerjakan sesuatu lalu mengabaikannya. Memintaku menjawab sesuatu lalu tidak didengarnya, selalu begitu. Tapi bodohnya aku, aku tetap berdiri saja. Tidak berlari menjauh. Hatiku ini gila karena bahagia mengetahui alucard membutuhkanku untuk ia manfaatkan.

"granger bisa kau buatkan proposal untuk diajukan kepada sponsor?"

"Bukankah sudah dikerjakan sekretarismu? Design yang terakhir kali itu sudah dapat sponsor alu."

"Bukan yang itu. Aku mendesign untuk produk baru."

"Baiklah kirimkan aku detail design untuk produkmu, akan kukerjakan proposalnya segera."

Aku mengerjakannya, segera setelah alucard mengirim detail design produknya. Lusanya ketika aku membawa proposal yang ku tulis untuk ia koreksi. alucard sedang bicara pada sekretarisnya. Dengan sebuah proposal dimejanya bersampul biru langit, sama seperti milikku. Saat itu aku juga tahu, hasil kerja kerasku tidak lagi dibutuhkan.

"Maaf ya, Ternyata zilong sudah mengerjakan proposalnya. Tinggal diajukan saja." Lalu memangnya aku bisa apa selain mengangguk dan tersenyum padanya. Ingin marah? Tentu saja. Tapi tidak jika itu akan menjauhkannya dariku.

Mungkin benar jika aku juga punya batas kesabaran. Aku tidak tahu sampai kapan. Yang jelas selama aku masih bisa menahannya, akan aku lakukan. Aku hanya ingin tetap menyukai alucard walaupun ia tak memandangku.

But If you loved me

Why'd you leave me?

Take my body, Take my body

All I want is, And all I need is

To find somebody.

I'll find somebody like you.

Aku hanya memintanya untuk tidak terus mendorongku menjauh, aku tidak ingin ia melakukannya. Tidak apa-apa jika dia tidak ingin membalasku. Tidak apa-apa aku menyukainya sendirian. Aku hanya ingin menyukai alucard tanpa gangguan. Aku akan berhenti saat aku lelah, jadi dia tidak perlu bersusah payah menghentikanku. Aku sudah terluka sepanjang waktu bersamanya. Jadi alucard harusnya tidak perlu dengan sengaja melukaiku.

Diam saja alu. Aku tidak keberatan. Kalau kau ingin aku jera karena menyukaimu ,hanya cukup diam saja. Aku akan mundur sendiri nanti. Jika kau mendorongku terus menjauh, aku hanya akan terus ingin denganmu. Jadi diamlah saja. Tunggu aku bosan padamu.

So you brought out the best of me,

A part of me I'd never seen.

You took my soul and wiped it clean.

Our love was made for movie screens.

...

alucard & grangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang