ma love

2.2K 161 62
                                    

" Ini adalah kisah cintaku, cintaku yang tak terbalas dan juga menyakitkan. "

Cinta itu tak bisa dipaksakan.

Saat kau mencintai seseorang dan ternyata orang itu tak membalas perasaanmu, janganlah menjadi egois dan memaksakan perasaanmu pada orang itu.

Jangan menyakiti diri sendiri dengan memaksakan perasaanmu pada orang yang tidak mencintaimu apalagi dengan menghalalkan segala cara.

Jangan biarkan kau tetap terjebak di dalam kubangan yang sama terus-menerus, karena itu akan terus meyakitimu. Meskipun itu hanya penolakan kecil namun kau tak akan tahu isi hatinya yang sebenarnya, mungkin saja dia membencimu dan tak ingin melihatmu lagi.

Mulailah mendekatinya dengan perlahan dan biarkan dia merasakan ketulusan akan perasaanmu. Berharap dengan berlalunya waktu dia bisa merasakan perasaan yang sama dan membalas perasaanmu.

Tapi jika setelah sekian lama dia tetap tak membalas perasaanmu, maka lepaskanlah. Biarkan cinta itu kau pendam sendiri, dan biarkan perasaanmu menghilang dengan seiringnya waktu.

Bukalah hatimu untuk cinta yang baru. Masih banyak 'dia' yang lain yang akan membalas perasaanmu dan mencintaimu dengan tulus.

Janganlah sepertiku, aku menyakiti diriku sendiri dan menyakiti dirinya dengan keegoisan yang aku pertahankan. Lepaskanlah dia jika kalian benar-benar mencintainya, dan biarkan dia menggapai kebahagiannya sendiri.

Apakah kalian ingin tahu kisah cintaku ? Kisah cinta yang sangat menyedihkan hingga membuatku mati dengan perlahan.

Inilah kisahku..kisah cintaku

____

Bunga lili dan mawar putih menghiasi hampir setiap sudut ruangan dengan dominasi warna putih itu, sebuah kaca besar berdiri kokoh di salah satu sudut menampilkan bayangan orang-orang yang berlalu lalang diruangan itu. Dan disinilah aku, duduk di depan cermin dengan tangan-tangan terampil penata rias yang tengah menyapukan make-up tipis di wajahku.

Ini adalah hari pernikahanku, teman-teman dan keluarga silih berganti mengucapkan selamat untukku dan menunjukan ekspresi bahagiannya. Aku hanya membalas ucapan mereka dengan terima kasih dan senyuman yang terlalu aku paksakan.

Aku menatap pantulan diriku di dalam cermin. Mata hitamku memperhatikan penampilanku saat ini, rambut hitam arangku ditata dengan rapi dan make-up tipis menghiasi wajahku. Tuxedo berwarna putih membalut tubuhku dengan sangat pas, dasi kupu-kupu berwarna putih menghiasi leherku, dan sebuat corsase bunga mawar putih menempel dengan baik di dada kiriku.

Siapa orang ini ? meskipun dengan tampilan yang orang lain katakan baik namun aku bahkan tak mengenal diriku sendiri. Mata itu bukan mataku yang selalu memancarkan keceriaan, dan bibir itu meskipun terlapisi lipbalm tipis namun tidak menyunggingkan senyuman bahagia di hari penting ini.

Ini pilihanku, dan sebelum semuanya terlambat aku masih bisa merubahnya. Aku ingin pergi, aku ingin menghilang dari sini tapi aku tak bisa. Di sudut hatiku yang paling dalam aku sangat menginginkan hal ini, ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu. Hari dimana aku dan dirinya akan terikat dalam ikatan suci pernikahan, mengikat orang itu dalam cinta sepihakku.

Aku tersenyum dan sedikit merapikan tampilanku, aku berdiri dan menyentuh lembut perutku.

" Maafkan aku, tapi aku tak bisa membiarkannya pergi. Kau harus senang karena kita akan selalu bersama dengan daddymu. " Aku bermonolog sendiri seraya mengusap pelan perutku.

" granger.. " Panggil seseorang.

Aku berbalik dan mendapati ayah berdiri di depan pintu, dia menyunggingkan senyum hangatnya. " Sudah waktunya ". Ujarnya.

alucard & grangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang