Mama rempong!

18 3 0
                                    

Oh siapa saja ingatkan pada Dian untuk menutup mulutnya, karena sedari pulang sekolah tadi gadis dengan dagu runcing itu tak pernah melunturkan senyumnya,dan ingatkan juga pada otaknya yang terlalu lemot sampai tak mengerti apa yang di ucapkan Andra di UKS tadi dan akhirnya Dian salah paham dan berujung baper,
"Gue gak minta buat lo tetap tinggal, cuman Gue gak mau aja nanti lo stres gara-gara gak gangguin Gue, kurang baik apa Gue coba,"dan jangan lupakan raut lempeng yang Andra berikan pada Dian saat mengatakan itu dan dengan bodohnya Dian baper,'bucin memang'.

"Diana putri ayu, yuhuu mama mu yang cantiknya melebihi Jennie blackpink sudah pulang,"
Teriak seorang wanita yang cukup berumur namun memang kecantikan di wajahnya tak serta ikut hilang di makan usia.

"Sayang?" karena merasa tak ada jawaban dari anak cantiknya yang pastinya tidak melebihi kecantikan dirinya, dia mengetuk daun pintu cokelat dengan tulisan yang di tempelkan si pemilik 'salam dulu,ketuk dulu,jangan kayak maling, asal selonong aja,gak sopan!' kira-kira seperti itulah tulisan dengan kertas berwarna pink itu, "sayang,kamu ada di dalem,Dian!?"ujar sang mama yang kini menaikkan satu oktaf suaranya dan berhasil!, pintu coklat itu pun terbuka dan menampilkan gadis manis dengan pakaian tidur bermotif dora emon.
"Apaan sih mah,aku tuh lagi nghalu ka Andra jadi suami aku tau gak, kacau deh gara-gara mama manggil-manggil gak jelas,"keluhnya pada wanita di depannya yang sialnya ia malah di hadiahi jitakan di kening, 'apa-apaan coba mamanya ini' Dian sebenarnya sudah merasa terganggu saat suara nyaring mamanya yang menggelagar mengatakan bahwa dirinya lebih cantik dari jenni blackpink,'oh ayolah pede sekali mamanya ini' dan apa mamanya tak melihat tulisan tangan cantiknya di daun pintu.
"Enak banget kamu ngomong yah Di, maen ngehalu jadi istri si Andra Andra itu, jangan ngarep ke tinggian ntar jatohnya sakit loh," jelas mamanya dengan wajah serius yang di buat-buat, "ya kalo jatuh mah sakit ma, kalo terbang tuh baru enak," jawab Dian dengan wajah so bijak.

"Bodo ah, ngeladenin kamu nanti mama bisa naik darah dan kecantikan mama luntur, oke mama gak mau,mama cuma mau bilang kamu udah makan?" tanyanya dengan tangan yang tertumpu di atas dada.

'What the..ngomong panjang lebar cuman mau nanyain makan'

"Udah," dan selanjutnya Dian langsung berbalik menutup pintu dengan sedikit keras, karena tak siap pada kejadian tadi wanita yang mengatakan dirinya mirip jenni black pink itupun hanya melongo menampilkan wajah polosnya, "perasaan aku ngidamnya gak aneh-aneh deh, cuman mau makan rumput tetangga doang,"ujarnya pada diri sendiri dengan suara pelan dan setelahnya dia melangkahkan kakinya pergi dari kamar sang anak yang dengan secara tidak langsung mengusirnya.

'untung anak..'

--

Hari senin hari terepot bagi gadis manis yang kini sedang memasang dasi dan memakan roti dangan berjalan cepat ke arah sang mama yang sedang anteng-antengnya memakai lipstick berwarna merah menyala itu.

"Astagfirullah ma!, mama abis abis makan ayam tetangga apa sampai bibirnya merah gitu?" tanya nya dengan wajah syok.

"Enak aja kamu, ini tuh lipstick mahal yang baru mama beli tau, bukan ayam tetangga, lagian tetangga kita juga melihara bebek bukan ayam," Jawab mamanya dengan wajah kesal tapi setelah itu dia mengeluarkan cermin yang berada di dalam tas brended miliknya.

'Ngapain coba monyong-monyong gitu'

"Terserah mama lah, aku mau berangkat," ucapnya sambil menengadahkan tangan di depan wajah sang mama.

"Apa ni?"

"Minta kertas yang bisa buat jajan," jawabnya dengan muka yang sengaja di imut-imutkan.

"Enak aja, minggu kemarin perasaan mama kasih uang jajan kamu banyak deh Di, masa udah abis sih?" tanya mama dengan raut wajah curiga.

'Wah jangan-jangan Dian mematipulasi uang jajan ini'

"Masih ada sih, tapi kan beda jatah ma, itu minggu kemarin sekarang kan udah hari senin berarti udah selesai masa berlaku uangnya," jawabnya dengan wajah serius.

Pletak'

"Aduh.. mama sakit tau," ujarnya sambil mengusap-usap kening yang terkena jitakan maut mamanya.

"Gak ada uang tambahan udah berangkat sana," katanya dengan menjulurkan tangan untuk di salami.

Sembari menahan kesal Dian mengambil tangan sang mama dan menciumnya tak lupa dengan bibir yang di manyunkan.

"Mama pelit, Asalamu'alaikum," pamitnya dengan kaki dihentak-hentakan pada lantai dan bunyi pintu yang di banting dengan keras 'untung pintu mahal kalo ecek-ecek udah copot itu sen pintu'

"Wa'alaikumussalam, turunan siapa itu bocah ko gak ada mirip-miripnya sama mamanya yang anggun ini," katanya dengan mengibaskan rambut dan berjalan dengan gaya super model yang sedang berada di atas catwalk.

DIANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang