Kota swiss dengan segala keindahannya dapat menghinotis seseorang dalam sekali lihat, begitu banyak padang rumput yang terhampar luas bak karpet yang sengaja ditata oleh sang pencipta, entah untuk keberapa kali mengatakan kota ini begitu menakjubkan, palagi jika musim dingin hanya warna putih yang terhampar diluaran sana, hijaunya daun telah gugur seiring musim berlalu dan bergant dengan warna putih, namun hanya ada satu warna yang berada dihadapanku saat ini yang mengalahkan putihnya salju.
Sang mawar yang tumbuh ditengah musim dingin, warna merahnya yang begitu ranum sangat kontras dengan warna salju yang putih, jadi teringat dengan cerita Snow White, memandangi bunga mawar saat musim dingin adalah sebuah keajaiban tersendiri dan disampingnya terdapat pohon Oak raksasa yang sudah berdiri lebih dari 500 tahun,terlihat tua namun masih kokoh berdiri disamping sang mawar yang mekar dengan indahnya ditengah musim dingin ini.
Suara kereta terdengar nyaring ditelinga menandakan jika kereta itu baru saja melewati tempatnya, suara kereta di kota inipun sangat asik didengar ada euphoria tersendri saat mendengar kereta itu lewat dengan suara khasnya,seorang pria dengan baju serba hitam datang mendatanginya dari jauh, memandang lurus kearahnya dan semakin mendekat hingga akhirnya sang pria sudah berdiri dihadapanya dengan senyum mempesonanya sembari mnegulurkan tangan dinginnya yang tak dibalut oleh sarung tangan, pandangan sendu seakan menyiratkan sesuatu yang entah apa itu, sang gadis menatapnya balik, senyum keduanya mengembang sempurna saling menyalurkanb kehangatan lewat pandangan itu, sang gadis member tangannya pada sang pria dan berjalan bersama melewati padang salju yang terhampar luas itu.
" Mimpi?" Gadis dengan surai coklat dan mata hazel itu terbangun dari tidurnya, melirik ke kiri dan kekanan sebelum meregangkan tubuhnya
"Mimpi itu lagi, kalau dipikir-pikir udah tiga kali ya" gadis itu bermonolog pada dirinya sendiri, dan segera bangkit dari kasur empuknya, segera bergeas kedalam Bathroom dikamarnya tak lupa gadis itu menengok jam disampingnya
"jam 7 ternyata, Kak Rion pasti udah berangkat jemput Kak Tian pasti" ucap gadis itu sebelum tubunhnya benar-benar hilang ditelan pintu kamar mandi, setelah dirasa cukup gadis itu segera keluar kamar madni dan berganti pakaian dan menuju dapur untuk melihat apa yang di masak oleh sang Kakak Sulung
"waw sandwich tuna" gadis itu segera melahap makanan itu tanpa sisa ditanganya, dan meminum susu yang sudah disediakan juga oleh kakaknya itu, gadis itu menoleh kearah jendela dan melihat kearah langit yang terlihat sedikit mendung
"kayanya ramalan cuacanya bener deh hari ini mau ada badai, udah masuk musim dingin sih jadi wajar aja"
"eh Kak Rion udah balik kesini belum ya? ini udah jam 9 masa iya belum sampe?" gadis itu menatap khawatir kearah jendela rumahnya yang bisa dibilang merupakan sebuah Cabin didalam dipinggiran Hutan, disini bukan hanya ada rumah dirinya tapi adajuga keluarga lain,ini termasuk kawasan perumahan cabin di pinggir hutan bagi orang yang ingin menghindari bisingnya perkotaan mungkin tempat ini sangat cocok, pohon pinus menjulang tinggi diantara rumah yang ada dan ketahuilah, ada satu pohon Oak yang masih kokoh walau sudah berusia ratusan tahun.
setiap orang disini mengatakan jika pohon oak disana sangat menyeramkan karna disana terdapat dua makan dari sepasang kekasih yang mati karna bunuh diri, dan beberapa orang juga percaya jika pohon itu mneyimpan kutukan jika ada sepasang kekasih yang datang kepohon itu maka mereka akan bernasib sama dengan kedua pasang kekasih itu, sebuah takhayul yang sangat aneh bagi dirinya, jika sepasang kekasih itu bunuh diri karna cinta mereka tak mendapat restu harusnya mereka melindungi pasangan lainnya agar tak bernasib sama dengan mereka kan, gadis itu hanya menghela nafas beratnya, lagi, memandang kearah luar jendela dan menatap deretan pohon pinus yang tumbuh alami tanpa campur tangan manusia sehingga tata letaknya terlihat tak beraturan namun tetap rapih
"aku tunggu diluar saja" gadis itu segera mengambil jaket dan syal tebalnya dan berjalan menuju keluar rumahnya duduk ditangga depan rumah dan menanti kedatanga dua orang yang berarti baginya
jika kalian pikir keluarga yang sempurna adalah komposisi dari Ayah, Ibu dan Anak maka itu tak berlaku bagi seorang Arabella keluarga sempurnanya kini berganti menjadi Kakak pertamanya, Kakak kedua dan dirinya, baginya itu sudah cukup, ia tak ingin menyalahkan sang pencipta dengan semua yang terjadi pada dirinya karna dirinya berfikir itu memang sudah takdir yang sudah sang pencipta tulis untuk dirinya, yang terpenting kedua Kakaknya berada disisinya selamanya.
Hai Guys, sesuai janji sebagai pengganti cerita Destin aku akan up, maaf niatnya mau bikin cerita yang ringan-ringan aja,cuman aku mau ngasih tantangan kediri sendiri sekaligus mencoba Genre yang belum pernah aku bayangin sebelumnya, entah keberapa kali cerita ini aku revisi di work aku, mulai dari Genre manhwa sampe ada gorenya, tapi karna aku juga gak tega menjadikan para tokohku itu seorang Psyco jadi aku rubah sedikit cerita ini dan menjadi cerita romance biasa yang sedikit ada unsur Manhwa, latarnya sih abad ini, tapi jika ada yang merasa janggal dengan cerita ini tolong kasih tau ya dimana letaknya, gak usah vote ge gapapa asal komen kalian yang memeberikan saran saja sudah cukup bagi saya, saya haya penulis yang masih amatir didunia ini, mohon bantuannya semua.
salam XOXO untuk semua, ganbateeee <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Rose
Fantasysetiap manusia percaya mereka di ciptakan dengan memiliki tujuan tertentu,begitu pula dengan cinta yang datang tanpa mengenal situasi dan waktu