Lelaki paruh baya itu berjalan dengan gagah saat memasuki sebuah gedung parlemen, dia berjalan menyusuri setiap tangga dan disambut oleh setiap orang disana, langkah lelaki itu terhenti pada suatu ruangan bernuansa sederhana namun dengan ornament-ornament yang kental dengan unsur keluarga pria yang kini tengah berdiri menghadap jendela tersebut
"kau terlihat suntuk" pria paruh baya itu duduk disalah satu sofa ruangan itu tanpa disuruh
"kau benar ini membosankan" Pria itu berbalik menampakan wajah dingin khas dirinya dengan mata berwarna hazel terangnya ditambah rambut hitam legamnya itu menambah kesan dingin pria itu
"kau masih sama saja ketika pertama kali masuk kesini" pria muda itu berjalan menuju sofa disamping pria paruh baya tersebut
"katakana apa maumu Sir Bortier" pria paruh baya yang dipanggil Sir itu tersenyum, ia sangat tau betul lelaki muda dihadapannya ini sangat tak suka basa basi
"baiklah aku ingin mengatakan perihal anakku, Casandra kau taukan pertunangan kalian sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun dan aku berencana untuk melangsungkan pernikahan secepatnya" Pria itu tersenyum sinis mendengar ucapan Sir Bortier, dirinya akui anak dari keluarga Bortier memiliki pesonanya masing-masing,ia bahkan bisa langsung terpesona pada anak pertama keluarga Bortier tersebut
"aku dan Cas baik-baik saja selama ini, kenapa kau terburu-buru?"
"kau tau jika Cas adalah gadis yang sangat keras kepala, aku takut jika terus-terusan ditunda gadis itu akan berubah pikiran"
"kau tak usah khawatir tentang Cas Sir Bortier, aku bisa menghandle tunanganku itu"
"aku tau kau orang yang sangat bisa aku andalan Lenard tapi, aku juga khawatir pada putra bungsuku" Lenard tersenyum saat Sir Bortier menyebut puta semata wayangnya itu
"tak usah khawatirkan Cavier juga, aku percaya dia mempunyai cara pikirnya sendiri, kau hanya perlu percaya pada anakmu saja"Sir Bortier memang sedikit khawatir pada putra satu-satunya itu terlebih cara berpikir Cavier yang sulit ditebak siapa pun termasuk dirinya Ayahnya sendiri
"baiklah aku percayakan putriku itu padamu" setelah selasai Sir Bortier pergi mneinggalkan ruangan itu meninggalkan pria muda yang sekarang tengah tersenyum memandang kepergian calon mertuanya itu
🌷🌷🌷
Sir Bortier telah sampai dikediamannya yang sangat mewah itu, disambut oleh para pelayan dirumahnya dan tentu saja istrinya yang berdiri di dekat tangga
"kau sudah bicara pada Lenard sayang?"
"Hmm dia bilang tak usah terburu-buru dan akan berbicara dengan Cas" Pria itu menyerahkan mantel pada pelayan
"tolong siapkan teh camellia yang kemarin aku beli, dan camilan jangan lupa"
"Baik nyonya" setelah memberikan instruksi itu pada pelayan Nyonya Bortier menyusul suaminya menuju ruang kerjanya
"sayang apa aku juga harus menjodohkan Cavier Juga?"
" sebaiknya jangan, kita sudah memilihkan Casandra calon suami yang kita pilih jika Cav juga maka Cas akan menolak untuk menikah juga, kau lupa janji kita pada Cas?"
"aku ingat, tapi ini sangat diluar kendaliku sayang"
"ada apa?"
"keluarga Gendalf sedang menyusun rencana yang aku sendiri belum bisa prediksi, aku takut jika mereka menyerang Cavier jika dia belum memiliki penopang yang kuat" Nyonya Bortier berjalan menuju suaminya memeluknya dari belakang seakan member ketenangan pada suaminya
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Rose
Fantasysetiap manusia percaya mereka di ciptakan dengan memiliki tujuan tertentu,begitu pula dengan cinta yang datang tanpa mengenal situasi dan waktu