PART 2

21 0 0
                                    

GAK USAH SOK JADI PAHLAWAN UNTUK ORANG LAIN JIKA BELUM BISA JADI PAHLWAN UNTUK DIRI MU SENDIRI.

                                                                                                                                                              Thania

" eh guys kalian kenapa sih? " Tanya Hannie terheran-heran karena melihat ke-2 sahabatnya yang dari tadi tegang sedangkan Alia yang terlihat bertanya-tanya dalam pikiranya.

" tadi gue denger ada suara semacam bully-an mungkin? " Tanya Alia sedikit ragu karena dia hanya mendengar bukan melihat sedangkan Hannie hanya terbiasa jika Alia bertanya begitu karena memang ini lingkungan baru untuk Alia pasti dia belum melihat tontonan gratis yang sering di jumpai oleh siswa-siswa saat istirahat di lapangan sekolah gedung pertama karena di sana bully-an, caci-an selalu ada disana karena di sana tempat khusus bully bagi anak-anak ALASTOR walau tidak semua anka ALASTOR bersekolah di SMA BINA BANGSA hanya beberapa saja dan selalu membully adik-adik kelas mereka yang sangat polos dan cupu pastinya.

" okay, well " Dengan menarik nafasnya perlahan-lahan Hannie mulai bercerita tentang ALASTOR dengan detail walau sebenarnya tidak se-detail-detailnya.

" Jadi sekolah ini milik Pak Anendra ayah dari Nathan dan ya! Nathan itu anak pemilik sekolah ni. Dan Nathan itu Most Wanted di sekolah kita karena dia emang tampan play boy itu pun jika dia mau dan dia juga kejam, dan ganteng parah bahkan salah satu anak ALASTOR ada yang suka sama Thania namanya...Arnelio tangan kanan ALASTOR dan-" Ucapan Hannie seakan terpotong karena Alia tersedak air minumnya sampai terbatuk-batuk karena mendengar nama abangnya di sebut-sebut oleh para sahabatnya itu dan yang paling mengejutkan bagi Alia adalah abangnya termasuk salah satu anggota ALASTOR bukan hanya anggota bahkan tangan kanan!!. Setelah bercerita  hal tersebut langsung saja mereka memutuskan balik ke kelas karena kantin semakin sepi karena memang sudah setengah jam mereka di sana jadi itu sangat wajar jadi mereka harus balik ke kelas sebelum guru killer mereka pak Bambang datang.

Di perjalanan ke kelas Alia melihat hal yang abangnya lakukan yaitu membully adik kelas yang tak bersalah, oh sungguh begini kah yang abangnya lakukan di sekolah selama ini mem-bully orang lain menindas lebih tepatnya.

Karena tidak tahan dengan perlakuan abangnnya ia pun terpaksa melakukan tindakan, ya kali dia biarin abangnya lakuin hal tak terpuji itu tapi na'az bel berbunyi dan mereka semua bubar dari lapangan.


NATHANAEL ALEXANDER BRAMANSYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NATHANAEL ALEXANDER BRAMANSYA.




NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang