1-Arsylia

26 11 0
                                    

"Disetiap Garis takdir sudah disediakan sang sutradara roman titik akhir yang membahagiakan."


Happy read!

Wanita berperawakan tinggi berambut pirang menarik rambut seorang gadis dengan kejam nya, setelahnya Badan sang gadis di cambuk menggunakan alat pemukul kasur berbahan dasar rotan.

"Kamu anak pembawa sial, Gara gara kamu hidup ku berantakan." Ucap wanita itu dengan volume suara di atas rata rata

"Ampun...aku ga salah apa apa tan." Akhirnya si gadis berani membuka suara sambil sesekali menyeka linangan air mata yang terus terusan meminta keluar dari tempatnya

"Ga salah apa apa kata mu? kamu ga pantas hidup! Dasar anak pembawa sial! Rasakan ini!" Cambukan di badan sang gadis semakin bertambah bahkan kali ini lebih kuat dari sebelumnya

"Anak siallll." Ucap si Wanita dengan keras di telinga sang gadis untuk mengakhiri kegiatan kejam yang dilakukannya

"Aaaaa tidaakkkkkkk........" Gadis Berbadan gempal dengan surai panjang sebahu menghela nafas lega
"mimpi itu datang lagi." Gumamnya lirih

Setelah menetralkan nafas, matanya di pejamkan kembali, berharap ulasan ulasan mengenai mimpi buruk itu segera menghilang dari isi kepala. Namun, nihil. Pikiran mengenai mimpi buruk itu sama sekali tidak hilang bahkan semakin tercetak jelas di dalam kepala cantiknya.

"Aku harus bagaimana lagi untuk menghapusnya?" Ia bertanya tanya dalam hati berharap akan ada jawaban setelahnya.

Sudah dua tahun belakangan ini Mimpi buruk itu menghantui tidur nya. Setiap malam, Bayangan Masa kelam di Kehidupannya yang lalu selalu Terulas jelas di dalam mimpinya.
Masa masa buruk yang dilalui nya Seolah Kaset yang terus terusan di replay melalui bunga tidur yang disebut sebagai mimpi.

Dan anehnya, mimpi itu tidak hanya sekali duakali Mengusik tidurnya. Bahkan hampir setiap hari mimpi buruk itu hadir sebagai pelengkap tidur selama dua tahun lamanya.

Begitulah, Nasib seorang Arsylia Zefanya. Gadis Bertubuh gempal yang setiap harinya hidup dengan bayang bayang itu sendirian.
Ia harus menanggung beban yang Seharusnya tidak Di Bebankan kepada dirinya di usia yang terbilang belia. Yakni 17 tahun.

Bagi kebanyakan orang, usia 17 adalah masa masa menyenangkan bagi anak seusianya, Masa dimana penuh konflik percintaan dan merasakan euforia dunia

Tapi tidak dengan gadis yang meminta di sapa Arsy ini. Ia malah merasakan betapa pahitnya kehidupan. Ia justru menanggung beban yang sangat berat bahkan untuk orang yang lebih dewasa dari nya.

apalah daya? mungkin ini semua sudah digariskan Tuhan Untuknya.
Dia tidak mau menyela atau pun protes kepada Tuhan dengan segala Takdirnya.
Karna ia Yakin, Disetiap garis dan sudut takdir sudah dipersiapkan sang sutradara roman dengan cerita akhir yang membahagiakan.

Sudah Hampir Tiga jam lebih mata arsy Tidak terlelap kembali setelah mimpi buruk yang mengingatkan pada sebuah Insiden terburuk dalam hidupnya. Ah, lebih tepatnya salah satu. Karna sedari lahir hingga saat ini, insiden buruk lah yang kerap menghampiri kehidupannya. Maka, Kata sebuah lebih tepat digantikan dengan salah satu. Ya, salah satu insiden terburuk yang membuat seorang Arsy tak pernah berdamai dengan masa lalu nya.

Hallo:)
Salam sehat semuanyaaaa...
Jangan lupa kasih star ya.. Kita sama sama saling ngedukung sesama penulis hehe^^
Maafin saya yang masih amatiran.
Semoga kalian suka
Gimana? Lanjut ga nih? Kalo lanjut komen ya--
Bakal publish tiap hari kalo banyak yang mau baca-

Salam Satu senyawa.
Eh, emang kimia:v
Ulang ulang

Salam kece, Fu.

ValenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang