"Tiga hari lagi kita akan kembali ke Indonesia!" Ucap James,Ayahanda dari Abhy.
"Kenapa seperti itu mas?" Tanya ibunya.
"Perusahaan kita melakukan kerja sama dengan perusahaan Gilbert,Ayah Carissa!" Jawab ayahnya.
Saat ini mereka sedang makan bersama di meja makan, hal seperti ini sangat jarang dirasakan Abhy dirumah, ya benar.. bahkan makan bersama dengan orang tua saja sangat jarang dirasakan oleh Abhy.
Abhy hanya diam, dia sedang mencerna apa yang dibicarakan oleh orang tuanya.
"By?" Ayahnya menoleh kearah abhy.
Abhy tidak menjawab, dia hanya melihat ayahnya saja tetapi dengan raut wajah yang seakan bertanya ada apa?.
"Papa sudah mendaftarkan kamu di sekolah barumu!" Kata ayahnya.
"Tapi pa,abhy udah nyaman sekolah di sini!" Jawab abhy.
"Semua harus berjalan sesuai keinginan papa!" Jawab ayahnya tegas dan menghentikan aktivitas makan malam nya.
Abhy melihat kearah ibu nya seakan meminta dukungan ibu nya agar tetap di Jerman saja.
"By,kamu tau kan? Semua harus sesuai kemauan papa?." Ucap ibunya.
Abhy kembali menundukkan kepalanya, sementara ibunya berdiri dan mengelus pundak putrinya sebentar kemudian berlalu pergi dari sana.
Abhy mengangkat kepalanya lagi,lalu iya mendengus pelan.
"Mau bagaimana pun perasaan Abhy,papa tidak akan pernah mengerti!" Katanya pelan.***
Saat ini abhy sedang berada di kamarnya,dia mengambil buku gambar nya dan mulai berimajinasi disana, namun saat ini imajinasi nya sangat berantakan. Dia mencoret coret buku gambar nya. Dan tampak kesal.
Tangannya meraih ponsel yang ada di sebelahnya lalu mencari nama Anetha, dia mencoba menghubungi Anetha.
Percakapan mereka berlangsung lama, Ternyata Carissa yang di maksud ayahnya tadi adalah Carissa bannetha sahabatnya. Abhy sedikit lega.
****
Saat ini mereka sudah ada di bandara, keluarga James dan Gilbert berangkat bersama.
"Hai, saya tidak menyangka bahwa putri kita ternyata saling mengenal bahkan sahabat."ucap James dan menepuk bahu Gilbert.
"Sebenarnya saya sudah tau dari awal,itu sebabnya saya menyetujui kerjasama ini." Jawab Gilbert.
"Hehehehe" James hanya tertawa.
"Putri saya netha sering bercerita tentang putrimu abhy" ucap Gilbert.
"Ehehehe, putrimu sangat cantik ya,mirip dengan mu!" Jawab James.
Abhy hanya diam, bagaimana mungkin ayahnya tau sahabat nya, sementara ayahnya selalu sibuk dengan urusannya, bahkan tidak punya waktu untuk sekedar bertukar pikiran dengan abhy.
*****
Mereka sudah tiba di Indonesia.
Selama perjalanan abhy hanya diam saja,berbeda dengan netha yang selalu mencoba membuat suasana hangat.
"Baiklah kita pisah disini ya!" Ucap Gilbert.
" Oke,semoga kerjasama perusahaan kita berjalan lancar ya" jawab James.Supir mereka sudah lama menunggu mereka disana.
Selama di diperjalanan untuk menuju kerumah baru keluarga James di Indonesia, Abhy hanya diam saja di dalam mobil.
Sesekali abhy melihat kearah kaca mobil, dia melihat begitu banyak pepohonan di Indonesia sepanjang perjalanan, dia sangat menyukai itu.
Mobil hitam itu berhenti disebuah rumah yang besar dan mewah itu.
Merek turun dari mobil dan supir mengeluarkan barang barang dari bagasi mobil."Ini rumah baru kita,ayo masuk!" Ucap James kepada putri dan istrinya.
Keduanya hanya mengangguk dan mengikuti ayahnya dari belakang.
Rumah nya Tidak jauh berbeda dengan rumah di Jerman, sangat luas."By,kamar kamu ada diatas,papa sudah menyediakan semua fasilitas dikamar kamu. Ayo lihat lah keatas,semoga kamu suka!" Ucap ayahnya.
Abhy hanya mengangguk dan menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Dia membuka pintu kamar nya,dan melepaskan ransel dari punggung nya.
Dia melihat keseliling kamar, semua lengkap.
Dia berjalan kearah meja belajar, dia melihat disana sudah tersedia buku gambar dan alat pewarna nya. Dia memegang sebuah pensil warna dan tersenyum paksa.Dia kembali berjalan kearah kaca kamarnya, disana ada Teropong bintang.
Dia berjalan kearah kasur nya dan melemparkan tubuh nya diatas kasurnya."Ahh,hari ini cukup melelahkan!" Ucapnya sambil menatap langit langit kamar.
*****
" Gimana? Kamu suka dengan hiasan kamar mu?" Tanya Gilbert kepada putrinya.
"Papi,netha ga suka sama warna pink, kenapa kamar netha dalamnya helokitty semua?" Jawab netha.
"Hahaha,iya papi tau. Papi sengaja, supaya kamu bisa merubah sikap tomboy mu agar sedikit lebih feminim!" Ucap Gilbert lalu mengelus pucuk kepala netha.
"Ah papi ga seru, besok pokoknya harus ganti ya!" Jawab netha kesal.
"Hehehe iya sayang,besok kamar kamu udah ga hello Kitty lagi, jadi mau Spiderman?" Tanya Gilbert meledek.
"Ih apaan sih papi, netha mau nya yang biasa biasa aja,simpel aja." Jawab netha.
"Heheheh iya iya,maafin papi" ayahnya tertawa.
Netha memutar bola matanya tanda kesal.
Sementara ibu nya yang tertawa melihat tingkah putri dan suami nya.
"Pi? Gimana sekolah baru nya netha? Tanya Gisela,ibu nya.
"Oh iya,papi sampai lupa." Jawab ayahnya dan menepuk jidatnya.
"Papi udah mendaftarkan kamu di sekolah baru mu, tenang saja. Kamu juga akan satu sekolah lagi dengan Abhy sahabat mu." Lanjut ayahnya.
"Besok kamu dan Abhy sudah bisa masuk sekolah!" Kata ayahnya lagi.
"Oke papi,netha capek, netha tidur duluan ya!" Ucap anetha.
"Oke selamat malam mami,papi!" Anetha memeluk keduanya.
"Putri kita sudah besar ternyata ya mi!" Ucap Gilbert.
"Iya Pi!" Jawab Gisela istrinya.
******
Gimana gimana cerita nya? Ini masih awal yaa hehehe..
Jangan lupa vote dan kasih saran ya.
Semoga kalian suka cerita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takhlukkan Perasaan
Teen Fiction" Aku gak pernah minta buat kamu nolongin aku!" bentak perempuan itu. Abhy feodhora maureen adalah seorang perempuan yang sangat susah di tebak. Dia memiliki seorang sahabat bernama Carissa bannetha quinze. Disebut sahabat tetapi mereka memiliki sif...