Dingin

51 12 8
                                    

Hari ini cukup melelahkan. Terutama bagi Abhy yang menjadi siswi baru si sekolah.

Bel pulang sekolah berbunyi, semua tampak gembira karena sedari tadi bunyi itulah yang ditunggu tunggu mereka.

Setelah selesai memasukkan buku ke dalam tas, Abhy dan Netha pun berjalan keluar kelas untuk pulang.

Mereka berjalan menuruni tangga, karna kelas mereka berada dilantai dua.

"Pulang bareng aku yuk by, dijemput sama mami soalnya." Ucap Netha.

"Aku dijemput supir baru ku Neth." Jawab Abhy.

Netha menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Okedeh,kalo gitu aku duluan ya by!" Ucap Netha saat mereka sudah berada di depan gerbang.
Dan ibu Annetha sudah menunggu disana.

"By,itu mami." Ucap Netha lagi.

Abhy melambaikan tangan kepada ibu Annetha dan tersenyum, dibalas sebaliknya oleh ibu Annetha.

"Hati hati ya Neth." Ucap Abhy.

"Supir kamu belom datang?" Jawab Netha melihat sekelilingnya.

"Mungkin lagi di perjalanan, aku tunggu disini aja." Jawabnya dan memberikan senyuman.

"Oke,kalo gitu aku duluan ya by!" Jawab Netha.

Abhy mengacungkan kedua jempolnya dan memberikan senyum terbaik kepada sahabat nya itu.

"Daaaa.." ucap Abhy saat mobil itu beranjak pergi.

****

Keadaan sekolah mulai sepi, Abhy masih berdiri di depan gerbang menunggu jemputan.

Abhy melirik jam tangan nya.
"Kok bapak supir lama ya?" Ucapnya.

"Aduhhhh.." Abhy meringis saat seseorang menabrak bahunya.

"Gue buru buru!" Ucap laki laki itu melihat sekilas kearah Abhy.
Dan berlalu pergi darisana, kembali berlari.

"Minta maaf juga engga?" Abhy berbicara pada diri sendiri.
Lalu menggeleng kan kepalanya. Abhy tidak ingin memperpanjang masalah.

Kira kira siapa ya cowok itu? Siapa hayo heheh..

Abhy melihat supir nya datang kemudian dia tersenyum.

"Aduh maaf non, tadi dijalan ban mobilnya bocor." Ucap sang supir.

"Iya pak,tidak apa apa." Jawab Abhy kemudian naik ke mobil.

****

"Huhh untung gue sampai tepat waktu." Ucap lelaki itu kemudian menghembuskan nafas kasar saat turun dari motor miliknya.

Saat ini dia berada di tempat les musik nya.
Ya benar saja dia lelaki dingin yang mencintai musik. Baginya musik adalah hidup. Karena hidup perlu melodi indah untuk dijalani.

Lelaki itu masih menggunakan pakaian sekolah, tetapi jangan heran, baju nya selalu tampak rapi.

Guru musik nya sudah menunggu disana. Lelaki itu pun menghampiri guru nya.Lelaki itu memberikan senyum.

"Duduklah,kita mulai." Ucap gurunya.
"Baik Coach!" Ucapnya kepada guru nya.

Setelah dua jam jari nya bermain di setiap tuts piano itu, akhirnya les hari ini selesai.
Lelaki itu pun bergegas untuk pulang kerumah.

"Terimakasih untuk ilmunya hari ini coach!" Ucap lelaki itu.

"Sama sama Bryan, kita lanjut minggu depan, ingat! jangan telat." Jawab gurunya.

Ohhh jadi nama nya Bryan.. hehe sicowok dingin pecinta musik hehehe...
Oke lanjut..

Bryan menaiki motor nya dan akan memakai helm di kepalanya.
Dia meninggalkan tempat itu.

Bryan menembus keramaian jalan dengan motornya. Dan Sampai dirumah nya.

****

Bryan melemparkan tubuhnya di atas kasurnya.
Menatap langit-langit kamarnya. Dia mengingat sesuatu. Dia mengingat kejadian tadi siang sewaktu dia berlari terburu-buru.

"Gue ga pernah liat tuh cewek di sekolah sebelumnya." Ucapnya.

"Gue lupa minta maaf ke dia lagi!" Ucapnya lalu menepuk jidatnya.

"Ah yauda lah, gue juga ga sengaja." Tambah nya.

"Ya kalau besok jumpa lagi, gue bakal minta maaf, kalau enggak, yaudah deh." Ucapnya dan bangkit dari tidurnya.

****

Kini Abhy sedang berada di meja belajar nya.
Dia mengambil ponselnya. Ya benar. Abhy suka menggambar dan mempostingnya di sosial media. Garis bawahi ya. Memposting gambar nya bukan foto dirinya. Bahkan didalam sosial media nya hampir tidak ada foto dirinya yang diunggah.

Dia membuka aplikasi Instagram nya,dan melihat  gambar yang dua hari lalu di posting nya.
Dia tersenyum karena banyak komentar yang memberi semangat untuknya agar tetap semangat dalam menggambar.

Abhy melirik jam dimeja belajar nya yang menunjukkan pukul 21.00 WIB.

"Pantas saja aku ngantuk,ternyata udah jam segini." Ucapnya.

Dia meletakkan ponselnya di atas meja. Dan membaringkan tubuhnya di atas kasur nya.
Abhy mulai terlelap dan sekarang sudah berada di bawah alam sadarnya.

****

Netha mengambil gitar miliknya dan memainkannya.

Dia membawa gitar kesayangannya dari Jerman. Ya benar, gitar juga menjadi salah satu sahabat Netha.

Jemarinya memetik gitar itu,dan dia mulai bernyanyi.

"Saat ku sedang sayang sayangnya.. apa ada dia yang lain..." Dia lupa chord selanjutnya.

"Tadi apa yaa? Ohh  Dm ternyata." Ucapnya kemudian memetik lagi senar gitarnya dan melanjutkan nyanyinya.

"Netha!" Ibunya membuka pintu kamarnya.

"Besok lagi nyanyi nya,sudah malam! Besok kamu sekolah." Ucap ibunya.

"Tidur gih!" Tambah nya.

"Iya mami iya!" Netha malas berdebat dengan ibunya yang pasti dia akan kalah.

Netha menghentikan aktivitas bermain gitarnya dan menuruti perkataan ibu nya.

"Yaudah mami juga tidur gih!" Ucap Netha.

"Iya!" Jawab ibunya.

"Mimpi indah ya mami sayang." Netha mengecup pipi ibunya.

Ibunya mengelus pucuk kepala putrinya itu.
Ibunya keluar kamar.

"Hahaha.. begadang ah!" Ucap Netha saat ibu nya keluar kamarnya.

****

.
.
.
.
.

Aduhh dasar Netha yaa😁

.
.
.
.
.

Gimana? Lanjut?
Yuk kasih saran,jangan lupa vote nya ya.
Maap kalo ada typo:(

Takhlukkan Perasaan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang