Part 1 : Enjoyment

6K 26 0
                                    

Happy Reading

Jangan lupa vote:)



Alana mendudukkan dirinya disebuah kasur dan tersenyum miring kearah pria yang menghampiri nya.
"Kita mulai sayang?"

Pria itu tersenyum licik, "tentu saja. Yang dibawah ku ini sudah tegang."

Tanpa aba-aba pria itu langsung mencium bibir manis Alana. Alana pun menikmati ciuman dari pria itu. Lengannya dia lingkarkan dileher kokoh Revan.
"Mmpphh.." desahan lolos ketika pria itu mengigit bibir bawah Alana.

Lama mereka saling berciuman, Revan menurunkan ciumannya, pria itu turun ke leher mulus Alana. Memberi tanda merah keunguan. Alana reflek mendongakkan kepalanya, "aahh.."

Alana mendorong kepala pria itu agar lebih masuk untuk mencium dilehernya. "Enghh.."

Revan menurunkan kembali ciumannya, dia berhenti ketika sudah berada didepan dua gundukan kembar milik Alana.
"Boleh ku buka sayang?" Tentu saja Alana mengangguk.
Sembari mencium bibir manis Alana, sembari juga dia membuka satu persatu kancing kemeja putih tipis prempuan itu.

"Ouhh.." Revan takjub melihat payudara Alana yang naik turun.
"Sangat menggoda." Alana terkekeh.

Langsung saja Revan menjilat dengan penuh gairah dan hawa nafsunya. Alana hanya terus berdesah nikmat dengan kelakuan pria itu.
"Aaahh.."
Revan menjilat, menggigit, mengulum payudara perempuan itu seperti bayi yang menyusui.
"Aaahh, yeahh.."
Lengan kiri pria itu juga meremas payudara sebelah kiri perempuan itu, dan sebelah kanan dia kulumkan dengan nikmat.

Tangan Alana bergerak mencari sesuatu yang sangat ia penasaran kan. Melalui bahu lebar, kemudian dada pria itu, lalu perut kotak-kotak, dan terkahir sebuah tonjolan yang lumayan besar.
"Engghh.." Revan berdesah ketika perempuan itu meremas miliknya.

"Kamu nakal ya?"

Alana terkekeh, "bagaimana kalau dirimu saja yang ku puaskan dulu?"

"Baiklah." Revan mengubah posisinya, dia menidurkan dirinya diposisi Alana tadi, dan perempuan itu yang menjadi diatas.

Dengan pelan Alana membuka celana jeans pria itu, nampak sekali junior milik pria itu sudah tegang.
Alana pura-pura terkejut melihat penis Revan yang sudah menegang dan mengeras.
"Ternyata juniormu sudah tegang ya?"
Revan terkekeh, "tentu saja. Siapa yang tidak tegang ketika melihat ini?" Ujarnya lalu menoelkan payudara Alana yang menggantung.

Alana dan juga Revan terkekeh bersama.
"Baiklah, kita mulai baby!"

Dengan pelan perempuan itu memegang junior Revan yang sudah berdiri tegak dan dengan pelan juga dia kocok junior itu.
"Aaahh.." desahan lolos dari mulut Revan.

"Mmpphh.." Alana mengulum penis Revan, menjilat dan menghisap penis itu layaknya permen manis.
"Ouhh.. yeahh.. baby!"

Revan terus berdesah dan menikmati perlakuan dari Alana yang ada dibawahnya.

Alana mengocok junior Revan, sekali-sekali dia mengulum. Membuat Revan seperti orang gila yang terus berdesah gila.
"Fuck! Yesshh babyhh.."

Tak lama Revan merasakan akan ada sesuatu yang keluar.
"Ouh.. babyhh.. im Will come outhh.."

"Aaahhh.!"

Crot💦

Orgasme Revan keluar setelah itu. Tak ingin disia siakan. Alana menjilat dan menelan sisa cairan bening disekitar selangkangan pria itu.
"Aaahh." Membuat Revan kembali berdesah.

Alana tersenyum puas ketika melihat bagian Revan sudah bersih dan licin karenanya.
Pria itu tersenyum senang melihat bibir Alana yang sudah merah.
"Kamu hebathh.."

"Akan kumainkan lagi dirimu.." ujarnya kembali dan mencium ulang bibir perempuan itu.

Alana mengalungkan kedua tangannya dan meremas rambut tebal pria itu, menikmati lidah Revan yang bertarung dengan lidahnya.
"Enghh.. mmphh.."

Tangan Alana perlahan membuka pakaian Revan, membuka satu persatu kancing baju pria itu.
Lengan Revan juga ikut bergerak, untuk membuka tali bra berwarna ungu.
"Ouhh.. yeahh.." racau Alana.

Revan hanya bergumam dan tangannya meremas payudara Alana. Sedangkan perempuan itu terus berdesah.
Kini pria itu sudah telanjang bulat, sedangkan Alana masih ditutupi dengan celana dalamnya.

Revan menuruni ciumannya menuju leher perempuan itu. Kembali memberi tanda.
Tak lama, dia turun kembali tepat dihadapan kedua gundukan perempuan itu yang sudah berwarna merah ranum.
"Aaahhh.. aahh!"

Pria itu mengulum dan menghisap payudara Alana dengan nikmat. Alana terus terusan berdesah kencang.
Revan menjalankan kembali ciumannya, melalu perut datar dan mulus itu.

Mata Revan langsung berbinar ketika melihat kewanitaan Alana sudah basah dan berdenyut.
"Sudah basah rupanya."

Revan mulai menjilati vagina Alana sekilas, "Aaahh yeahhh.." desah perempuan itu.
Pria itu kembali menjilat, menghisap, dan mengulum vagina yang basah itu hingga membunyikan suara. Alana terus terusan berdesah kencang tanpa berhenti. Kedua tangannya meremas rambut tebal pria itu.

"Ouuhhh.. aahh.. aahh aaaahhh.."

"Yeahh babyhh.. akuhh kelhuarhh.."

Baru sebentar, tapi Alana ingin mengeluarkan sesuatu sekarang juga.

Crot💦
Crot💦

Benih Alana keluar bersama desahannya. Bagaimana tidak cepat? Revan terus menghisap dan menjilat dengan liar.

"Ahh.. sekaranghh giliran ini!" Ujar Revan sembari mengocokkan juniornya sendiri.

Dada Alana masih naik turun.
Tiba-tiba matanya terpejam, ketika merasakan sebuah benda tegang dan keras mencoba untuk masuk kedalam kewanitaan nya.

"AAAAAAHHHH!" desah mereka berdua ketiak penis Revan baru masuk setengah.

Cup. Revan mencium payudara Alana sekilas. "Akan kumulai sayang."

Perlahan, pria itu menggerakkan pinggulnya setelah mendorong penuh penisnya untuk masuk seutuhnya.
"Aaahhhh yeaahh.."

" Aaahh. Ahh.. aaaahh.."

Alana terus dibuat desah dengan nikmat oleh Revan. Begitu juga dengan pria itu. Mereka berdua tak henti hentinya berdesah.
Belum lagi kedua tangan Revan meremas kedua payudara Alana yang sedang bergoyang sesuai alunan mereka.

"Aaahhh.. yeaahh babyyhh.. ouhhh!" Alana sudah seperti orang gila sekarang. Gila sex.

"Aaahhh... Fuck!" Revan sudah tak tahan.

Setelah lima belas menit saling menggenjot, akhirnya keduanya merasa puncaknya.
"Ouhh yeahh babyhh, akuhh kelhuarhh skaranghhh..!"

"Samah samahh sayanghh.."

Tak lama, hal itu pun tiba.

Crot💦
Crot💦
Crot💦

Revan mengeluarkan penisnya ketika orgasme nya sudah mengalir. Dia keluarkan cairan bening itu diluar.
Napas keduanya sudah terengah-engah naik-turun.
Revan menidurkan tubuhnya disamping Alana.

Mereka berdua tersenyum bahagia. "Thank youhh malam inih.." ujar Revan masih setengah-setengah.

Alana mengangguk dan tersenyum. Dia bergerak untuk memeluk pria itu, dan Revan juga membalas pelukannya.
"Sama-sama, aku bahagia banget!"

Cup. Revan mencium sekilas bibir kenyal Alana, "selamat malam sayang.."

Tak lama akhirnya kedua orang penggila sex itu tertidur. Saling berpelukan.

Tanpa mereka sadari bahwa penis dan vagina mereka saling bersentuhan.

******

TO BE CONTINUED

Siapa disini yang main sendiri?
Hati-hati loh ya, yang masih dibawah umur dosanya ditanggung sendiri:' hihi🤣

JANGAN LUPA VOTE





dewasastoryy

Prostitute Woman [21+]  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang