Saman

24 3 0
                                    


Tiinn!

Seorang pria turun dari dalam mobilnya sambil memutar-mutar kunci mobil di jari telunjuknya. Seorang wanita pun ikut turun dari dalam mobil dengan perasaan kesal. Ia berjalan mendekati pria tadi yang sedang bersender di mobil.

"Kak Elvin bawa mobilnya kok ngebut banget sih? Kan, masih ada setengah jam buat pergi ke sekolah," kesalnya dan melipat tangan di depan dada.

Pria itu berhenti memainkan kunci mobilnya dan menoleh ke arah wanita tersebut. "Aurel, cowok itu hobynya emang ngebut. Gimana kalau kamu punya pacar nanti, kalau ngebut sama kakak aja gak terbiasa?" kata pria tersebut.

"Terserah!" Wanita itu memunyungkan bibirnya semaju mungkin karena kesal.

Ya, mereka adalah Rafeyfa Elvin Saman dan Aurelia Tanisha Saman. Dua adik beradik yang tidak pernah jauh dari kata berantem. Mereka saat ini berada di depan sebuah rumah sederhana. Mereka sudah janji akan menjemput anak dari si pemilik rumah untuk berangkat sekolah bersama. Karena anak itu akan menjadi murid baru di sekolah mereka, jadi masih butuh bimbingan. Lagipun mereka bertetangga.

"Aurel!" seru seorang wanita yang baru saja keluar dari rumah sederhana tersebut. Tangannya melambai ria karena bahagia.

"Adel?" kaget Aurel dan Elvin kompak.

Ya, wanita itu adalah Adel. Seorang gadis asli Indonesia yang baru saja pulang dari Italia. Kini ia akan bersekolah di SMA KirtaMusyary. Sekolah terfavorit di kota setempat.

"Aurel!" Adel berseru dan langsung memeluk kencang Aurel.

"Hehe, lama gak jumpa kak Adel," kata Aurel melepas pelukan. "Jadi kangen," ucap Aurel manja.

"Hehe," kekeh Adel.

"Gue juga kangen!" kata Elvin sembari memeluk Adel namun dihalang oleh Aurel.

"Bukan muhrim!" kesal Aurel memukul lengan Elvin.

"Yaelah, sesekali juga. Kan, lama kagak jumpa," kata Elvin kesal.

"Kak Elvin 'kan banyak cewek," kata Aurel.

"Sstt!" Elvin mendesis kesal dengan mata melotot.

"Wuueekkk!" Aurel menjelarkan lidah mengejek.

"Elvin? Penyakit palyboy lo masih?" tanya Adel.

Elvin menampar jidat keras. Sedangkan Aurel cekikikan geli melihat tingkah sang kakak.

"Eng ... enggak kok, Del. Kan gue udah bilang, gue khilaf," kata Elvin.

"Khilaf palak lo!" kesal Adel dan masuk ke dalam mobil. "Buruan, entar telat kita ke sekolah!" seru Adel dari dalam mobil.

"Siap!" seru Aurel dan Elvin kompak.

Brum

Mobil berjalan cepat menuju sekolah. Aurel dan Adel berteriak histeris karena kaget.

"Kak Elvin, pelan-pelan! Jangan ngebut!" seru Aurel.

"Bomat!" balas Elvin tak peduli.

"Elvin, pelan-pelan ngapa?" seru Adel.

"Bomat!" balas Elvin.

"Elvin!" seru Adel dan Aurel kompak sehingga membuat Elvin memelankan mobilnya.

"Huh," keluh Aurel.

"Gitu dong!" kata Adel kesal.

"Jalan kaya siput gini, kapan nyampainya," gerutu Elvin.

"Ya gapapa, masih awal juga," kata Aurel.

MimosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang