Ternyata benar kata Donghyun, bahwa dirinya dan pemuda Im itu akan sering bertemu. Donghyun terpilih untuk mengikuti olimpiade matematika oleh gurunya, dan Youngmin juga.
Sial, batin Youngmin. Ia tidak ingin menghabiskan waktunya dengan pemuda menyebalkan yang mirip dengan Buffalo itu.
Dan sekarang ia, berdua dengan Donghyun, berada di perpustakaan sekolah, mereka tidak mengikuti pelajaran seperti biasa karena harus belajar intensif untuk olimpiade.
"benarkan kataku, kita akan sering bertemu hyung!" ucap Donghyun dengan wajah cerianya.
"diam, aku tidak fokus karena suara menyebalkan mu."
Dingin. Donghyun sebenarnya benci manusia seperti itu, tapi untuk Youngmin, ada sedikit pengecualian.
"Donghyun sayang, mas dateng!"
Donghyun kenal suara ini. Pasti anak itu membolos lagi untuk menemaninya di perpustakaan.
"apa sih, geli banget." Donghyun berucap seperti itu sambil tertawa geli. Ia sudah terbiasa dengan Donghan yang berlaku meggelikan seperti tadi.
Donghan mengambil kursi di samping Donghyun, dan menatap pria itu dari samping. Sambil menggertakkan giginya gemas, ia menggerakkan tangannya untuk mencubit pipi Donghyun yang naik turun karena merapalkan rumus di depannya.
"gemes banget sih sayangnya mas."
Donghyun memukul bagian belakang kepala Donghan.
"mas mas pala kau, geli Han, stop deh."
Donghan tertawa jika Donghyun sudah galak seperti ini. Tangannya ia bawa untuk mengusap surai milik Donghyun.
"iya iya nyai, jangan galak gitu, nanti banyak yang suka."
Youngmin yang mendengar itu memutar bola matanya. Ia bingung, apa yang orang suka dari Donghyun? Lebih manis juga Sewoon.
"ekhem, jika kalian tidak bisa diam mending keluar dari sini." Youngmin pun akhirnya membuka suara karena ia terganggu.
"maaf hyung, Donghan emang agak gak sehat jadi maklumin ya." Donghyun menjawab dengan cengiran khasnya.
Donghan sebal melihat betapa manis nya jika Donghyun berbicara dengan Youngmin.
"udah sana Han, aku mau lanjut belajar." Oke Donghyun mengusir Donghan sekarang, malang sekali nasibnya.
"oke deh, tapi.." tanpa aba-aba, Donghan mencuri kecupan singkat di pipi Donghyun dan segera melarikan diri dari sana.
"Donghan kurang ajar!" Donghyun terkekeh geli dengan candaan sahabatnya yang aneh itu.
"cih, murahan." Youngmin berdecih tanpa sadar.
Dan itu mampu melukai hati Donghyun.
"kau bilang apa hyung?" Donghyun menahan matanya agar tidak meneteskan air. Bukan karena dia cengeng, ia tak suka direndahkan begitu saja.
"oh harus ku ulang? Kau, murahan." ulang Youngmin dengan penekanan di kalimatnya.
Donghyun pun membereskan bukunya dan segera keluar dari perpustakaan. Ia pergi kemana pun itu, asal tidak bertemu dengan Youngmin.
Bukankah itu sangat menyakitkan jika orang yang kau suka mengatakan hal yang begitu jahat kepada mu? Itu yang saat ini Donghyun rasakan.
Dadanya sesak, ia benci Youngmin. Tapi rasa sukanya masih mengalahkan itu.
Dan di sisi lain, Youngmin merasa bahwa kata-katanya tadi memang kurang ajar, tapi ia senang Donghyun tidak ada di depannya sekarang.
Kita hanya tinggal menunggu karma mendatangi Youngmin, iya kan?
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Us. ㅡpacadong [ 1 ]
FanfictionSebelum aku menjadi milikmu dan kau menjadi milikku.