#2

447 18 0
                                    

Pain demands to be felt.

Kadang, quote itu selalu terngiang dalam kepala Kira, quote dari The Fault In Our Star membuat Kira takut jatuh cinta, takut jatuh kedalam kesalahan yang disebabkan cinta. Dia...takut.

Sehingga cintanya selalu sebatas fiksi saja, sulit untuknya mencintai seorang cowok dalam dunia nyata. Bukan karena Kira lesbian atau apa, dia hanya...terlalu menutup hatinya dari para lelaki.

Dua tahun yang lalu waktu dia masih SMP, saat perayaan hari Valentine, lokernya penuh dengan coklat. Beberapa memberikan kartu dan gambar yang berisi banyak sekali emot. Membuat Kira mendengus jijik.

Dia tidak pernah tertarik dengan siapapun, tidak ada yang pernah membuatnya mengalihkan perhatian dari bukunya.

***

"Selamat Pagi." sapa Madam Ashley seperti biasa, dia wali kelas Kira. Alex yang duduk disebelahnya menyenggol Kira yang masih terpaku membaca bukunya.

"Apaaansih?"

Alex menghentakan kepalanya kesamping, Kira menatap Madam Ashley yang sendirian dan asyik menyeramahi anak-anak sekelas Kira.

Kira mendengus dan kembali membaca..Membaca. Menyerapnya kedalam buku, sontak dunia terasa tidak pernah ada. Hanya dunia didalam buku yang ada. Kira merinding membaca bagian Q yang menyadari keberadaan Margo ditempat itu....

.....

Hingga sesuatu berkelebat berjalan pelan masuk kedalam kelas. Kira yakin itu cuman perasannya saja. Dia terlalu sering membaca. Tapi.. itu benar adanya.

Newt. Dalam wujud manusia masuk kedalam kelasnya.

Kira menoleh cukup jauh dari jarak bacanya, menjatuhkan buku Paper Towns kelantai, gadis itu terpaku dengan sosok yang berdiri didepan kelas.

16 tahun, dengan rambut pirang, tangan dimasukan kesaku, jalannya agak tersaruk-saruk. Tampan.

Kira menjerit dalam hatinya. NEWT ADA DISINI. NEWT DARI THE MAZE RUNNER. ASTAGA.

Cowok itu benar-benar visualisasi Newt yang sangat sempurna. Caranya berdiri, caranya tersenyum miring, caranya berbicara, membuat Kira jatuh cinta. Sama jatuh cintanya seperti dia jatuh pada Newt asli.

"Hm, Kira?"

"Newt." desah Kira. "Ngapain dia disini?"

Quote Newt terngiang dalam otaknya selagi cowok itu mengenalkan dirinya, We're all bloody inspired.

Demi dewa-dewi Olympus! Cowok itu bahkan beraksen Inggris!!!!!!!!!!! Menambah degupan jatung Kira karena melihat karakter favoritnya berdiri didepan matanya, begitu nyata..

begitu mirip...

"Kira, dia bukan Newt."

PRANGGGGGGGGG.

Hancur semua khayalannya dengan kata-kata Alex yang menarik gadis itu kedunia nyata.

Tidak ada Newt. Tidak ada cowok itu dalam dunia nyata.

Lebih baik? Tidak juga. Tapi, Kira bersyukur dia tidak akan melihat cowok ini berubah menjadi Crank.

Walaupun sebenarnya dia mau liat juga.

"Tampaknya Shakira dan Alexander tidak menyimak. Kalau aku boleh bertanya, siapa nama anak ini?"

si visualisasi Newt memandang Kira, dia nyaris mati dengan tatapan itu. Membayangkan Newt yang didalam buku menatapnya dengan cara yang sama.

"Aku berbicara pada kalian berdua."

Alex berdeham, "Nama anak itu......

bukannya suara Alex yang terdengar, yang ada cuman bisikan kosong. Menyebut namanya.....

Jack Newton.

Kira mengumpat dalam hati, bagaimana bisa cowok ini juga memiliki nama Newton?! Yang adalah awalan dari nama Newt.

Kira benar-benar bingung, senang, merona.... dia sangat bingung.

to be continued—

Nerd in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang