Duniaku dan duniamu yang terlalu berbeda hingga ada kata rumit dalam kisah kita.
Malam minggu adalah malam yang paling menyenangkan bagi semua remaja yang lagi kasmaran. Tetapi malam ini berbeda dari malming yang lainnya. Hujan melanda Jakarta dengan sangat deras. Membuat Lexxi semakin erat bergulung di balik selimut pink bermotif polkadot. Dia menikmati setiap detik hidupnya. Tiba-tiba saja handphone Lexxi berbungi menandakan ada panggilan masuk dari seseorang. Lexxi yang sudah hanyut dalam dunianya sendiri pun berangsur-angsur mengambil benda pipih itu di atas nakas dekat tempat tidur.
"Halo"
Hanya terdengar suara dentuman musik yang sangat jelas. Lexxi paham betul tempat itu. Lexxi pun menjauhkan benda pipih di tangannya dan melihat siapa yang berani menelponnya saat hujan deras seperti ini. Vika nama orang yang tertera di layar.
"Xxi lo dimana, gawat lo segera ke sini, plisss", sambung Vika dengan cemas, dan suara musik itu tidak terdengar jelas lagi.
"Di rumah lah, kenapa bego, gua asik-asik bobo canci lu nelpon ga jelas"
"Daren ama Candra, Xxi. Lu harus cepetan ke sini, dia berdua adu kuat dengan cara minum-minum. Dan lo yang jadi target. Mereka ngerebutin lo anjai".
"What, ujan-ujan kek gini klean main ke club, ko ga kasi tau gua"
"Bukan kita ga ngajak lo, tapi gua di jemput ama Dyka barusan".
"Ok deh gua ke sana, tempat yang biasa kan?"
"Ok, bye"
Sambungan terputus, aku segera bangkit dari tempat tidur. Mengambil baju yang akan ku pakai di tempat tersebut. Pilihanku tepat pada gaun hitam ketat dengan panjang di atas lutut, yang memamerkan jelas tungkai kaki dan paha bagian bawahku. Dengan bagian atas yang hanya seperti kemban serta tali-tali kecil di sekitar leher dan punggung belakang. Tetapi aku menutupi pakaian itu dengan hoodie dan celana panjang. Ntar bisa di tegur orang rumah habis-habisan dan di beri pertanyaan yang mengalahkan orang pergi haji saking lamanya.
Aku menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Tentu saja aku melihat kedua orang tuaku sedang bercengkrama di sofa depan televisi. Aku menghampiri mereka dengan memasang wajah manis. Mereka hanya mengernyit heran menatapku. Melirik tas ransel kecil yang ku bawa di tangan sebelah kiri.
"Mau kemana Lexxi sayang, di luar hujan lho"
"Ma, Pa, Lexxi boleh ga nginep di rumah Vika, ortunya lagi keluar kota jadi dia ga ada temen? Bole ya, sekali ini aja?", ucapku berbohong.
"Tapi kan di luar lagi hujan sayang", ucap Mama khawatir.
"Ma pleasee!!! "
"Ya udah jangan nakal-nakal di rumah orang"
Aku tersenyum senang dan memberi tanda hormat kepada kedua orang tuaku.
"Ya udah Lexxi pergi ya, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
............
Beberapa pasang mata menatapku, entahlah, saat aku baru masuk ke tempat itu aku sudah di suguhkan dengan bau alkohol yang mengeruak kemana-mana. Khas anak-anak malam yang ingin mencari kesenangan sesaat. Mataku liar menatap sekitar, dan tatapan ku jatuh pada kursi melingkar di pojok tempat ini. Di sana sudah ada teman tongkrongan ku dan juga ada Candra serta Daren yang masih belum berhenti minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Teen FictionAllexxi Xandra, nama seorang cewek cantik yang mampu menyihir setiap cowok yang melihatnya. Wajah blasteran indo-australia yang dimiliki oleh gadis ini membuat dia di juluki sebagai gadis fuckgirl yang selalu gonta ganti cowok. Lain hal nya setelah...