[10] Persahabatan

195 36 157
                                    

***

Kedekatan yang terjalin karena saling mengerti satu sama lain. Tak memandang harta maupun martabat, itulah persahabatan yang sebenarnya.

***

Minggu sore, Abyan sudah bersiap untuk pergi bermain basket dengan kedua sahabatnya. Ia keluar dari kamar, berjalan menuruni anak tangga ada seseorang yang mengajaknya mengobrol.

"Abyan sayang, kamu mau kemana?" kata orang itu, membuat Abyan mendengkus kesal.

"Berhenti panggil saya dengan embel-embel sayang, karena saya tidak menyayangi anda."

Setelah mengatakan kalimat yang cukup menusuk itu, Abyan melanjutkan perjalanannya tanpa mempedulikan orang itu.

"Hati-hati di jalan, Mama tetap sayang kamu. Walaupun, kamu nggak sayang sama Mama," kata wanita paruh baya itu, yang ternyata Maya. Mama tiri Abyan. Hubungan keduanya memang tidak harmonis.

Baru saja membuka pintu rumahnya, ada seseorang kaget melihat kemunculan dirinya.

"Kak Abyan?" kata Rena, memperhatikan cowok itu dari atas sampai bawah.

"Biasa aja liatinnya, Ren. Jangan kayak mau copot gitu bola mata lo." Rameesha, menimpali perkataan Rena.

"Ini rumah Kak Abyan, aku numpang di rumahnya." Ruby mulai membuka pembicaraan, membuat kedua sahabatnya itu terdiam. Sedang Abyan, lagi-lagi tak mempedulikan orang sekitarnya.

Setelah kepergian Abyan, Rena langsung heboh mendengar kabar sahabatnya tinggal bersama salah satu cowok populer di SMA Sansa Mulia.

"Wah... Lo diam-diam menghayutkan ternyata, By. Gue nggak nyangka lo sama Kak Abyan udah sejauh ini, kalian nggak takut dosa emang?" kata Rena, membuat Rameesha mengerti kemana arah pembicaraan gadis itu. Berbeda dengan Ruby yang nampak bingung.

"Otak lo mikir terlalu jauh, lama-lama gue timpuk kepala lo, Ren." Rameesha mengangkat salah satu buku yang ada di depannya.

"Santai aja, Sha. Gue cuma kaget aja ternyata Ruby sama Kak Abyan tinggal serumah. Untung kita berdua bukan tukang gosip, jadi berita ini nggak akan nyebar," kata Rena, tersenyum seraya menggoda Ruby.

"Nggak penting banget nyebar berita kayak gitu, udah ayo kita fokus ngerjain tugas kita. Gue mau semua selesai dengan cepat," kata Rameesha, kembali fokus dengan buku yang ada ditangannya.

"Makasih ya, kalian emang sahabat terbaik aku." Ruby tersenyum kepada kedua sahabatnya itu.

"Iya sama-sama. Kalo lo ada masalah atau kesulitan bisa bilang sama kita berdua, pasti kita siap bantu," kata Rameesha.

"Benar banget tuh, jangan sungkan sama kita berdua," sambung Rena, tersenyum ke arah Ruby dan Rameesha, lalu hendak memeluk keduanya namun Rameesha langsung memberi tatapan tajam ke arah Rena.

"Nggak usah berlebihan juga, Ren. Geli gue liatnya," gerutu Rameesha, Ruby hanya tersenyum melihat tingkah kedua sahabatnya yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi, ia bahagia dan mensyukuri mempunyai sahabat seperti Rameesha dan Rena.

Mereka sekarang sudah kembali mengerjakan tugas sekolah mereka.

***

Abyan sudah sampai di area taman, pandangan matanya tanpa sengaja menangkap sosok cowok yang sedang bersama dengan seorang gadis. Ya, cowok itu sahabat terbaiknya, ia hanya menggelengkan kepala sembari sedikit menyinggungkan senyum.

"Percuma kasih perhatian, kalo cewek itu nggak tau," kata Abyan, lalu menuju lapangan yang ada di area taman itu.

Sesampai di lapangan, ia langsung disambut oleh Rigel yang ternyata sudah sampai terlebih dahulu.

By Love [TAMAT] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang