[22] Tuduhan

147 21 179
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Kita harus mempunyai bukti kuat, bila ingin menuduh seseorang. Karena, setiap orang mempunyai alibi untuk menutupi sesuatu.

***

Abyan menarik gadisnya, menjauh dari ruangan Hendra. Rasanya cowok itu ingin memukul kepala Ruby. Namun, itu tidak mungkin.

"Kenapa Kakak narik aku, sih? Padahal, aku mau mengungkap siapa pelaku teror yang selama bikin aku nggak tenang," kata Ruby, sembari mendengkus kesal dengan kelakuan Abyan yang seenaknya.

Abyan semakin gregetan, gemas, dan kesal dengan sikap ceroboh gadis itu. Ia mencoba menghela napas, agar emosinya tidak muncul disaat seperti ini.

"Dengerin gue, Ruby Aurelia... Lo punya bukti apa buat nuduh bokap gue sebagai pelaku itu?" kata Abyan, menatap gadisnya dengan tajam.

Ruby terdiam sejenak, mencoba mengingat sesuatu. Gadis itu hanya mempunyai tebakan dibalik inisial "HK" yang ia yakini adalah Hendra Kurniawan. Papa Abyan.

"Kenapa diam? Lo kira gue nggak tau soal teror itu? Salah besar! Inisial "HK" belum tentu bokap gue, ya nama beliau emang "Hendra Kurniawan". Tapi, kalo bukti lo cuma karena feeling inisial itu namanya bukti belum kuat," kata Abyan.

"Kak Abyan bilang gini, karena mau belain Om Hendra, kan?" kata Ruby, sekarang berani menatap Abyan dengan tatapan tajam. Namun, cowok itu justru tersenyum melihat gadisnya mulai emosi.

"Kalo bukti lo kuat, sekalipun itu bokap gue pelakunya. Dengan senang hati, gue jeblosin dia ke penjara. Jangan khawatir, gue nggak akan belain cuma karena dia orang tua gue." Abyan terkekeh, membuat Ruby bingung kenapa cowok di depannya itu terlihat santai.

"Kakak yakin?" tanya Ruby.

"Iya. Intinya, lo tuh harus punya bukti kuat buat nuduh seseorang. Inget mereka pasti punya alibi untuk mencoba mengalihkan perhatian," kata Abyan.

"Jadi, aku harus gimana sekarang?" tanya Ruby, menatap Abyan yang juga menatapnya.

Abyan mengeluarkan selembar kertas dari saku celananya, Ruby kaget saat melihat coretan yang ada di sana. Ia tak menyangka, cowok itu lebih mempunyai pemikiran sejauh itu.

By Love [TAMAT] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang