1

34 6 0
                                    




Aku coba ingat-ingat lagi tentang apa yang terjadi di masa lalu yang pernah aku alami..

Apa yang mungkin pernah aku alami akan tetapi aku lupa akan hal-hal itu,

Apa benar hari itu menjadi sebuah trauma bagi seseorang?

Saat itu adalah tanggal 21 Juni 2002, hari terakhir dari musim semi dan juga,

.

.

Hari dimana aku meninggalkan dirinya,


cinta pertamaku.

Pagi hari itu aku datang ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas dengan Lee Jeno, laki-laki tampan bertubuh atletis yang berasal dari kelas XII IPA 1 dan teman-teman dari kelompok kami, aku dan jeno berencana untuk datang lebih awal karena kami juga ada tugas menulis puisi bersama.

    Aku sudah menyukai Jeno sejak mos SMP dan Jeno bisa dibilang merupakan cinta pertamaku. Aku sudah membayangkan hari itu menjadi hari yang bahagia untukku dan Jeno. Kami bersahabat sejak kelas 8 dan sejak 3 bulan yang lalu secara resmi kami sudah berpacaran.

"Hai jeno, kamu sudah datang ter-" kata-kataku terpotong.

    Sejenak setelah menginjakkan kaki di lantai kedua perpustakaan di sebuah ruangan pribadi yang sudah aku sewa khusus untuk kami kerja kelompok, aku tersentak dan menjatuhkan proyek kelasku ke lantai, aku melihatnya, Jeno, bersama primadona kelas kami yang bernama Kim Hanna. Mereka sedang duduk bersama, saling menatap dan parahnya lagi, mereka sedang berpegangan tangan.

     Banyak sekali pertanyaan yang menyangkut di kepalaku, aku tidak tau harus mulai dari mana saat ini jadi aku hanya berdiri tegap dan diam disertai raut wajah sedikit terkejut.

    Aku tidak tahu apa-apa soal hubungan mereka, Jeno bahkan tidak pernah bercerita tentang apapun tentang Hanna, sedangkan dia selalu bercerita tentang apapun kepadaku.

        Rasanya hatiku tertusuk pedang panjang dari masa kerajaan yang sudah lalu.

Jeno yang juga hampir sama kagetnya denganku langsung melepaskan jari-jarinya dari genggaman tangan Hanna dan beranjak dari tempat duduknya untuk berusaha menjelaskan segalanya padaku.

"Chun hae, bisa aku jelaskan semua ini.." kata jeno saat setetes air mata kekecewaanku jatuh menghantam karpet.

    Dan yah, itu aku, Bae Chunhae, gadis kelahiran tanggal 20 maret 1986 yang bertubuh mungil dengan kaki yang panjang serta wajah yang imut kata mama, dan namaku merupakan nama pemberian almarhum nenekku,

     Chun yang berarti musim semi dan hae yang diambil dari bahasa mandarin 'hai' yang berarti lautan dan jika digabungkan akan berarti 'lautan di musim semi'.

    Nenekku meninggal di hari ulang tahunku 5 tahun lalu, hal itu membuatku membenci hari ulang tahunku sampai aku bertemu Lee Jeno, pangeran mimpiku yang menyebalkan tapi tak bisa kulupakan.

"Gapapa kok, aku juga tau kamu ga pernah suka cewek jadi-jadian kayak aku.." aku meneteskan air mataku kedua kalinya.

     Maksudku dengan kata 'jadi-jadian' adalah karena tubuhku memang berupa gadis yang mungil akan tetapi perilaku dan hobiku seperti layaknya anak laki-laki pada umumnya.

    Aku membungkuk untuk melanjutkan proyek kelompok kami yang tergeletak hancur di lantai, dan mendapati sepasang tangan yang membantuku.

"Sini aku bantu, maafin aku, dia tiba-tiba dateng ke sini.." Jeno meminta maaf sembari membantuku memungut benda-benda yang seharusnya menjadi proyek kelas kami.

|| ethereal || Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang