Hari ini Lisa kebagian jadwal buat bersihin ruang ekskul tari. Rasanya tuh mau ngasoe-ngasoein si ketua ekskul--Tio yang seenaknya bikin jadwal piket bareng pacarnya. Tapi kalau Lisa protes bisa di baku hantam mereka berdua.
Jadi Lisa diam aja.
Tangannya yang nyapu-nyapuin lantai udah pegel aja rasanya.
Pengen maki-maki si ketua tapi orangnya aja nggak ada.
Bodo amatlah!
"Bangsat lah si Tio! Gue tendang itu mukanya biar ancur! Kenapa juga Kak Jennie pernah pacaran sama dia?! Nggak ada gunanya, anjir!"
Sesi mencak-mencak Lisa dilanjutkan dengan dirinya yang tiduran di tengah-tengah ruangan. Capek banget dirinya serius. Butuh minum tapi nggak bawa apa-apa selain kunci motor, hape, sama buku buat belajar di tas. Dompetnya ketinggalan lagi di kamar.
Mana laper banget lagi. Sialan. Perutnya udah kruyuk-kruyuk dari awal nyapu.
"Apa gue pinjem duit Kak Wendy?" Sejenak Lisa pingin menelpon kakak tingkatnya itu, namun ia urungkan.
"Nggak, ah. Gue nggak mau ngerepotin Kak Wen," lidahnya pun mencebik, "tapi gue haus banget."
Hampir aja Lisa ketiduran ketika pintu ekskul tari terbuka.
Sontak Lisa bangun, mengucek mata sebelum melebarkan mata. "Bam?"
"Akhirnya ketemu lo juga."
Lisa itu bukan orang yang bisa diem dan tenang. Ucapannya lebih riang, ramah dan supel. Tapi terkadang Lisa juga milih-milih kalau mau ngobrol sama orang lain. Termasuk sama orang ini. "Ngapain lo kesini, Bam?"
"Diinfoin sama Minnie."
"Terkadang gue lupa kalau Minnie temen lo juga."
"Nih," pria itu menyerahkan bungkusan plastik di tangannya. "Buat lo."
"Apaan?"
"Cerewet banget jadi cewek terima aja napa sih?"
Daripada mati kehausan, akhirnya Lisa terima itu bungkusan. Ternyata Hokben sama Chatime. "Buat gue?"
"Kalau nggak mau buat gue ajalah--"
"EEEEHH, mau."
Lisa buka kotak makanan itu, udah ngiler pas ngeliat isinya. Tapi Lisa nggak jadi ngiler pas liat cowok di depannya ikut duduk di sampingnya. "Lo ngapain?"
"Ikut makan, lah. Itu lo nggak liat ada dua kotak?"
"Cih, padahal udah ngarep dua-duanya buat gue."
"Rakus banget jadi cewek."
"Bodo, biarin."
Akhirnya mereka berdua makan bareng. Lisa makannya kan bar-bar, tapi biasanya kalau makan bareng cowok dia pelan-pelan. Malu soalnya.
Kalo di depan curut bongsor ini sih dia makannya bar-bar aja.
"Makan tuh yang rapi napa."
"Cerewet banget jadi cowok terima aja napa sih."
Dibales Lisa hayoloh.
"Bukan gitu," tau-tau Lisa diem pas cowok itu ngusap sudut bibirnya pakai ibu jari, "itu mayonaise sampe kemana-mana, jorok tau."
Makin kaget lagi pas bekas mayo tadi malah diemut.
Tau perasaan salah tingkah, nggak? Ini Lisa jadi deg-degan.
"Apaan sih Bambam?! Jijik tau nggak?!"
"Yang bikin jijik kan elo. Gue mah bantuin aja," ucap Bambam dan ngelanjutin makannya. "Cepetan abisin. Gue mau balik abis ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/223198216-288-k926330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy House [Red Velvet X BLACKPINK]
FanficCuma cerita tentang empat betina bar-bar, dua cewek kalem, satu perempuan beler, dua gadis julid dan satu bocah polos yang tinggal seatap. Status : On Going (update 2 minggu sekali) © hankimjae, 2020