"Tookk.. tokkk toookkk!!!" (Sesorang mengetuk pintu kamar ku)
"Iyaa, siapa ?" (Sorak ku, beranjak dari tempat tidur ku dan bergegas membuka pintu)
"Loh, gak ada orang. Iseng amat sih" (melihat keluar tak ada satupun orang yang lalu lalang. Aku pun bergegas menutup pintu ku kembali)
"Tookk.. tokk tookk" (seseroang mengetuk pintu ku kembali)
" Siapa sih, jangan iseng dong. Orangnya ga ada lagi tidur" (sorak ku)
"Tookk.. tookk.. took"
Dan lagi, ketukan pintu itu masih mengganggui tidur ku. Aku pun bergegas membuka pintu kamar ku, dan tak ada satupun orang yang berada di sekitar kamar ku. Perasaan ku semakin tidak nyaman, rasa takut yang ku rasakan mencekam diri ku. Merinding, siapa gerangan yang tengah malam mengetuk kamar ku.
Aku pun bergegas mengambil ponsel ku untuk menghubungi teman kos ku yang berada di sebelah..
"Tuutt... Tuuuttt... Tuuuuttt"
"Gak aktif juga ni anak" (ucap ku)
Mata ku tak bisa terpejam, suara itu sungguh mengganggu tidur malam ku. Hanya ada ketakutan yang ada di pikiran ku sekarang. Aku pun segera mengambil Al-Qur'an, membaca ayat demi ayat untuk menghilangkan rasa takut ku.
"Tuukk.. tuukk.. tukk"
Dan lagi suara itu datang kembali, rasa cemas ku tak bisa ku kendalikan. Duduk memojok di sudut lemari ku, memeluk bantal, berkelimun selimut untuk menutup diri ku.
"Siapa" (ucap ku ketakutan)
"Ssrreeettt" (Pintu ku terbuka)
Ketakutan ku tambah menjadi-jadi. Aku hanya bisa bersembunyi dibalik selimut ku. Rasa cemas ku tak henti membuat ku panik. Siapakah gerangan yang iseng di tengah malam di kamar ku.
Langkahan kaki nya, semakin mendekati diri ku. Suara yang hening, hanya terdengar langkahan demi langkahan mendekati ku.
Rasa ku semakin penasaran siapa gerangan, ku buka sedikit selimut yang menutupi diri ku, tak ada siapa-siapa di depan sana. Hanya saja aku melihat cahaya kemerahan dan bayangan di dinding kamar ku.
Bayangan itu semakin mendekat, semakin membesar mendekati diri ku. Cemas ku tak karuan, keringat dingin ku mulai bercucuran membasahi pipi ku. Bulu kuduk ku mulai merinding. Ketakutan mencekam diri ku sa'at ini.
"Selamaat ulang tahuun, kami ucapkan.. selamat panjang umur Kitakan doakan.. selamat sejahtera sehat sentosaaa... Selamat panjang umur dan bahagiaa" ( sorak teman-teman ku merayakan ulang tahun ku di tengah malam tepatnya pukul 00.10)
"Selamat ulang tahun Hanum, maafkan kami yang iseng tengah malam begini. Eehh, ngapain kamu berkelimun memojok dilemari memeluk bantal" ( Ucap teman ku mentertawakan diri ku)
"Kurang kerjaan kalian emang" (jawab ku membuka selimut yang menutupi diri ku dengan wajah yang pucat)
"Hahahaaa, maafkan kami" (ucap mereka mentertawai ku)
Ya, itu nama ku Hanum, kini berusia 20 tahun yang masih menduduki bangku perkuliahan. Aku satu atap kos dengan mereka tetapi beda kamar. Dari awal masuk kuliah kami sudah saling mengenal dan sekarang sudah seperti keluarga ku sendiri. Mereka adalah Silvi dan Prili. Kami selalu berteman bertiga, tak jarang kami disebut sebagai trio macan di kampus. Macan nya itu adalah aku, cewek yang terkenal pemarah di kelas ku. Kami bertiga berasal dari berbagai daerah. Aku berasal dari Solo, Silvi Padang, dan Prili dari Medan. Walaupun aku orang Jawa yang terkenal dengan lemah lembut dan kalemnya, tapi aku terkenal dengan pemarahnya di kelas. Kami kuliah di Kampus Kesehatan di Jakarta. Dan disinilah mulai persahabatan kami.
~~~
Jika ada kesamaan nama, mohon dimaafkan..
So, pantengin terus ya.
Note : dilarang mengutip Tanpa izin
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Strong For Yourself
Teen Fictioninspiratif dari cerita pribadi dan sahabat sisterlillah yang ku kenal dari berbagai daerah lainnya, pengalaman hidup yang memungkinkan akan menjadi inspirasi bagi pembacanya.. InsyaAllah, semoga bermanfaat 😍