28 Mei 2017

14 2 0
                                    

Semenjak hubungan itu berakhir, aku mencoba menghapus semua memori tentang dia. Entah kenapa, aku merasakan kehilangan. Tapi batin ku selalu bertengkar dengan ego ku. Ketika hati ku bergumam jika dia selingkuh dibelakang ku. Tapi pikiran ku selalu menerima maaf dan mengabaikan nya.

Hari-hari ku kini tak seperti biasanya. Tak lagi berkumpul dengan sahabat, tak lagi bercanda dengan mereka. Semua berubah, semenjak aku berbaur dalam organisasi itu. Disisi lain aku merasakan kehilangan seorang sahabat yang konyol. Tapi disisi lain aku aku merasakan kenyamanan di dalam organisasi ini.

Bukan berarti aku melupakan sahabat lama ku. Aku selalu berpikir keras bagaimana caranya aku bisa mengajak mereka. Tiap kali aku menghampiri mereka, selalu saja mereka menghindari ku. Aku tak tau lagi bagaimana cara aku bisa berkumpul dengan mereka.

Saat kita mengambil sebuah keputusan, akan selalu ada hal yang harus kita ikhlaskan. Apakah itu cinta,perasahabatan, dsb. Tapi aku tak mau persahabatan ini berakhir karena diriku sudah mulai untuk berbenah.

Tatapan sinis, omongan yang sadis selalu aku dihujani hari demi hari. Aku tak tahan lagi melanjutkan proses hijrah ku ini, di zona ini aku merasakan capek akan semua ini. Menyalahkan organisasi tersebut yang membuat diriku kehilangan seorang sahabat seperti mereka.

Mungkin, jika aku tak terlalu penasaran dengan organisasi tersebut, aku tak akan merasa dijauhi oleh orang yang disayang. Tidak merasakan caci maki orang-orang yang menghujat diriku hampir setiap hari.

Berjalan seorang diri, rasanya aku tak mampu. Selalu saja aku tersugkur oleh perkataan itu. Tapi aku selalu saja di beri senyuman oleh seorang Devi yang merupakan sahabat baru ku saat ini.

Ia selalu membimbing ku, merangkul ku untuk berdiri dan bangkit lagi. Tapi di hati ku selalu saja ada yang kurang. Tetap saja aku mengingat mereka yang kini meninggalkan diri ku.

Rasanya, aku terlalu jahat kepada mereka. Tapi ini semua bukan maksud aku menjauhi dirinya. Aku menyayangimu sahabat, tujuan ku mengajak mu untuk selalu berpegangan kemana pun kita melangkah untuk mengharap ridhoNya.

Dan lagi, mereka sudah terlanjur sinis dan menjauhi diri ku. Yaps mereka pindah kos, sehingga aku sendirian merasakan keterpurukan ini.

Mungkin ini adalah hal yang terbaik bagi ku. Aku selalu mendoakan mu sahabat. Bagaimana pun kita adalah sahabat, tak akan pernah aku melupakan mu. Dan tak akan pernah aku meninggalkan diri mu. Semoga kita sama-sama bisa berpegangan untuk berbenah diri.

Sungguh, apa yang kita lakukan ini adalah sia-sia. Hanya skenario dunia yang sementara. Jika engkau tahu akan positif dan kenyamanan organisasi dikelilingi oleh orang-orang hebat seperti mereka, setidaknya hati mu akan luluh seperti ku.

Aku selalu mendoakan mu sahabatku.

By : Hanum
28 Mei 2017

~~~


Bagaimana dengan keseharian Hanum

Bagaimana cerita sahabatnya Prili dan Silvi menjauhi Hanum?

Dan bagaimana proses Hijrahnya seorang Hanum yang kuat untuk bangkit ketika di hujat ?

Nanti akan ku ceritakan :)
Stay terus ya :)

Stay Strong For YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang