"permisi.."
Semua murid yang berada di kelas 11-3 IPA, menoleh secara bersamaan. Mereka menatap Bu Amel, guru Bk sekolah yang sudah berdiri di depan kelas.
Bu Amel tersenyum lalu menatap murid yang berada di kelas secara satu persatu. "Maaf, ibu menganggu waktu belajar kalian." Ucap Bu Amel sambil memasuki kelas.
"Ala, Bu Amel kenapa ke kelas kita lagi sih? Baru aja kemaren dia dateng ke sini" tanya Cleo kepada Ala. Cleo menghembuskan nafasnya kemudian menatap Ala dengan kesal.
Cleo Fandila, teman dekat Ala semenjak kelas sepuluh SMA. Setiap kenaikan kelas, Cleo lah yang selalu satu kelas dan sebangku dengan Ala. Cleo bertolak belakang dengan Ala, yang jelas, Cleo tidak se-sibuk Ala.
"Ala, gue nanya lho" gerutu Cleo.
Ala menoleh, menatap Cleo. "Paling nyeret Seka ke ruangan bk."
"Seka Aditya," panggil Bu Amel.
Semua murid menghembuskan nafasnya, beberapa dari mereka tampak menggerutu. "Seka lagi? Tuh anak buat masalah muluh sih," ucap Cleo. "Urusan dia ah, gue nggak ikut-ikuttan" tanggap Ala.
Cleo menatap Ala, "Ala, asal lo tau ya, dia udah masuk ruangan bk ribuan kali. Hidup dia tuh nggak pernah tenang, deh."
Seka berdiri dari duduknya, kemudian menatap Bu Amel dengan malas. Rambutnya tampak acak-acakkan, tidak pakai sabuk, baju di keluarkan, tidak pakai dasi dan lengan baju di gulung. "Saya, Bu?"
Bu Amel berdecih, kemudian ia menatap Seka dengan jengkel. "Kamu yang ngacak-ngacakkin gudang sekolah?"
Seka tertawa kecil, "namanya juga gudang, Bu. Gudang ya sudah pasti acak-acakkan. Kalau rapih dan bersih itu namanya kamar hotel bintang lima" ucap Seka.
Beberapa murid tertawa kecil, sebagian lainnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Seka yang sangat santai dan enteng.
"Seka, dari awal kamu masuk SMA, Ibu yang selalu rajin manggilin kamu untuk ke ruang Bk. Ibu tahu betul sifat kamu." Ucap Bu Amel "kamu kan yang suka nongkrong di gudang sekolah sambil ngerokok" lanjutnya.
"Saya rasa Bu Amel bukan ibu saya. Jadi, tahu apa tentang saya?" Tanya Seka.
Cleo berdecih. "Tuh kan La, nggak sopan banget. Gaada hormat-hormatnya sama guru sendiri" ucap Cleo kesal. Ala hanya tersenyum kecil.
"Ibu nggak perlu pertanyaan kamu, Seka. Ibu butuh jawaban kamu, kamu atau bukan yang ngacak-ngacak gudang sekolah?" Tanya Bu Amel.
"Heh Seka, udah lo jawab aja yang jujur. Lo tuh buang-buang waktu kita doang, ya nggak?" Ucap Cleo. Semua anak kelas mengangguk, menyetujui ucappan Cleo.
"Banyak omong, rakus!" Ucap Seka kepada Cleo.
Cleo baru saja mau bangkit dari duduknya untuk berdebat dengan Seka yang pasti hanya buang-buang waktu saja. Tapi dengan cepat, Ala menahan Cleo "Gue yakin lo nggak mau masuk bk juga, apalagi masuk bk nya sama Seka Aditya" ucap Ala pelan.
Cleo menghembuskan nafasnya, kemudian duduk kembali dengan tenang.
"Seka, jawab pertanyaan ibu" ucap Bu Amel dengan nada tinggi.
"iya saya yang ngacak-ngacak gudang." Jawab Seka dengan santai.
"Seka Aditya, Berdiri di lapangan sekolah sampai jam pulang sekolah!" Ucap Bu Amel, telunjuknya mengarah ke luar kelas. "Kamu nggak usah masuk ruangan bk lagi, ibu bosen liat muka kamu"
Seka tersenyum, "bagus"
Bu Amel keluar dari kelas 11-3 IPA. Sudah bisa di pastikan Bu Amel sangatlah kesal dengan Seka, murid yang kurang ajar seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sekala
Teen FictionAlana Adara, Model majalah wanita sekaligus Direktur di perusahan Papanya. Ya, remaja SMA yang sukses besar. Ala, selalu menarik di mata orang-orang. Ala hanya ingin ke suksesannya untuk balas dendam. Balas dendam kepada keluarga ber-marga Ardajaya...