[3) "DASAR SAMPAH"

510 51 0
                                    

"Haahh" Shelani membanting tubuhnya ke kasur empuknya

"Ellen, bisakah kau keluar" pinta Shelani dan diangguki oleh pelayannya itu, Ellen segera keluar dan meninggalkan Shelani beserta bayangannya

"Haishh, aku beneran masuk ke dalam novel, jadi pemeran antagonisnya lagi" gerutunya

"Tapi aku tidak mau" rengeknya

Tok tok tok

"Hm Siapa?" Gumamnya lalu bergegas membuka pintu kamarnya

"Apa?" Tanyanya sedikit ketus

"Ini ada surat dari putra mahkota" jawab pria yang berpakaian seperti pelayan

"Hm, kau boleh pergi" pintanya setelah mengambil dan melihat selintas surat itu

"Baik" ujar pria itu membunggukan badan 90°

Shelani menutup pintunya dan duduk di ujung kasurnya

"Yang mulia putra mahkota" gumamnya melihat surat itu

Shelani
Datang ya ke rumahku
Aku ingin menunjukan sesuatu padamu
.
.
Sampai jumpa

"Sudah? Itu saja?" Gumamnya tak percaya

--skip time--

Shelani sekarang sedang berada di istana kediaman putra mahkota dengan wajah yang ditekuk karena apa, karena sekarang ia sedang melihat sesuatu yang sangat-sangat-sangaatt menjijikan tepat di depan matanya.

Bagaimana tidak, tepat di depannya.. beberapa meter di depannya ada putra mahkota yang sedang telanjang atas yang hanya menyisakan kelana hitam panjang dan lagi dia sedang menggoda wanita dengan gombalan pasaran yang anehnya

Melihat itu tentunya Shelani kesal bercampur jijik karena.. Astaga dia sedang menunjukan kebersamaannya dengan wanita lain didepan TUNANGANNYA SENDIRI.

Dan itu tentunya membuat Shelani tak habis pikir, kenapa sang putra mahkota memanggilnya tapi sang pemanggil malah bermesraan dengan wanita lain.

Dan menurut ingatan 'Shelani' sebelumnya, ini bukan yang pertama kalianya tapi ke ribuan kalinya pangeran memanggilnya tapi yang didapatkannya hanyalah pemandangan seperti ini.

"Yang mulia itu.. sampah ya" sahut Shelani yang sedari tadi hanya menonton

"Apa?" Beo Sean melirik Shelani dengan tampang ditekuk

"Saya bilang, yang mulia itu sampah ya" ulang Shelani tapi kali ini sambil tersenyum

"Apa pada akhirnya kamu jadi gila?" Tanya Sean

"Saya yang dulunya memang gila karena tidak menghajar anda yang mulia, tapi sekarang saya sudah waras" kata Shelani lembut tapi berbeda dengan smirk yang menghiasi wajahnya dan tangan yang mengepal yang ditunjukannya

'Dia bilang menghajar' -batin sang pangeran putra mahkota Sean Skarlion si pemilik rambut hitam segelap malam dan iris mata kuning-keemasan sambil membanyangkan wajah tampannya yang terkena tinju milik Shelani

"Dengar, aku tau tabiatmu memang buruk, tapi pantaskah kamu berkata tidak sopan begitu terhadapku" tanya Sean berlagak sok bijak

"Hahh??! Pantaskah? Sopankah?"

"SEHARUSNYA ANDA TANYAKAN ITU PADA DIRI ANDA SENDIRI. PANTASKAH ANDA MEMANGGIL SAYA KESINI DAN MEMPERTUNJUKAN PERSELINGKUHAN SECARA LANGSUNG DI DEPAN TUNANGANNYA?? SOPANKAH ANDA BERMESRA-MESRAAN DENGAN PEREMPUAN LAIN SAAT ANDA SUDAH MEMILIKI CALON ISTRI??" teriak Shelani membahana

The Antagonist who became the ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang