.
.
.Keesokan harinya
Kamar Shelani
07:50"Monna, aku ingin keluar sebentar" ucap Shelani memakai topinya
"Saya akan menyiapkan keretanya" balas Monna membungkuk
"Tidak usah" pinta Shelani
"Eh?" Bingung Monna
"Aku hanya ingin jalan-jalan saja, sendiri" ucapnya
"Ta, tapi nona"
"Jangan khawatir, aku hanya sebentar kok" seru Shelani tersenyum hangat
"Aa, ba-baiklah" jawab Monna gagap
'Tidak biasanya nona bersikap seperti ini' -batin Monna dan tentunya bisa didengar oleh Shelani
"Aku pergi dulu" pamitnya dan segera berjalan keluar rumah
Di jalan semua pandangan mengarah ke arah Shelani tapi diacuhkannya dan segera melangkah memasuki toko buku kemarin
"Haii, selamat datang lagi Shelani" sapa si gadis penjaga toko girang
"Hai, Della" sapa Shelani balik
"Apa kau mau membeli novel lagi?" Tanya gadis itu Della sembari berlari kecil ke arah Shelani
"Tidak, sekarang aku mau mencari buku sejarah" jawab Shelani
"Sejarah apa?" Tanya Della
"Sejarah negri ini" jawab Shelani tanpa ragu
"Oh baiklah sebelah sini"
-skip time-
Sekarang Shelani sedang duduk bersandar di sebuah pohon besar tepi danau sambil membaca buku
Ditengah ketenangan yang sangat damai itu tiba-tiba suara orang yang terjatuh menginterupsi
Bruk
"Bet dah anjir" umpat Shelani terperanjat kaget
"Ampun dah ni orang bikin kaget aja, eh?" Herannya melirik seseorang yang terbaring tepat di belakangnya tepatnya di sisi lain pohon
"Ya ampun, hey bangun" seru Shelani menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan.
Gadis bersurai kuning terang bergelombang sepanjang punggung itu pun mengerjapkan matanya dan tampaklah iris mata berwarna biru bagai laut itu
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Shelani sedikit khawatir
"Erghh, aku baik, terima kasih" kata gadis tersebut berusaha bangkit
Shelani membantu gadis itu bersandar di batang pohon
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu tiba-tiba jatuh? Apa kamu sakit? Sejak kapan kamu di situ? Bikin orang jantungan aja" tanya Shelani beruntun
"Eh, pelan-pelan" kata gadis tersebut terkekeh
"Pertama aku hanya duduk disini sambil menatap danau, kedua aku hanya ngantuk sampe ketiduran, terus aku sudah lama duduk disini, maaf ya ngangetin kamu" kekeh gadis itu menjelaskan
"Hufhh, gak papa, eh ya nama kamu siapa?" Tanya Shelani
"Nama aku Yorale Finnerygh, kamu?" Tanya balik gadis itu yang ternyata adalah Yorale
'Yorale? Secepat ini ketemu? Tapi waktu dan tempatnya beda situasinya juga' -batin Shelani terheran-heran
"Hallo? Hei? Apa ada orang disana?" Tanya Yorale melambaikan tangannya di depan wajah Shelani
"Oh iya maaf, kenalin aku Shelani Anthcrys" seru Shelani setelah tersadar
"Oh kamu putri dari duke Anthcrys" kaget Yorale tak percaya
"Err, iya, tapi santai aja, gak usah bicara formal padaku" ujar Shelani menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Wahh, ternyata kamu baik sekali, sangat berbeda dengan kata orang-orang" kagum Yorale
'Yahh, soal Shelani yang dulu sih emang betul yang kamu dengar itu Yor' -batin Shelani
"A, ha, ha ha ha" Shelani tertawa hambar
"Apa kita bisa jadi teman?" Tanya Yorale antusias sembari memegang kedua tangan Shelani
"Te, tentu" balas Shelani kaku
'Tidak bukan itu, seharusnya aku gak berurusan dengan Yorale' -jeritnya membatin
"Senang berteman denganmu" seru Yorale tersenyum hangat
.
.
.
.
.Sesampainya di rumah Shelani langsung disambut oleh kakaknya dan itu membuat Shelani berpikiran tak sedap
"Shelani Shelani Shelani, kau tau tadi aku ketemu sama malaikat di jalan, ter.." ucapan Jeysen terpotong gara-gara ucapan Shelani
"Biar kutebak, gadis baik hati dan murah senyum bersurai kuning terang bergelombang sepunggung dengan iris mata biru laut" tebak Shelani menolehkan wajahnya yang bermuka datar
"Loh? Kok? Kam.." sekali lagi ucapan Jeysen terpotong
"Dan gadis itu bernama Yorale Finnerygh?" Tebaknya lagi
"Tepat, tapi kok ka.." lagi dan lagi ucapannya terpotong
"Itu, kamu gak perlu tau" sahut Shelani dingin dan bergegas berjalan menuju kamarnya.
.
.
.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist who became the Protagonist
FantasySeorang gadis yang awalnya hidup seperti biasa tapi saat dia mengalani kecelakaan ia terlempar ke dalam novel yang berjudul 'Yorale Love Story'. Dia menjadi pemeran antagonis yang selalu mengganggu ketenangan si pemeran utama.