Mansion keluarga Duke Anthcrys
JAM 07:15"Monna, apa sarapan hari ini?" Tanya Shelani
"Sup iga yang kemarin nona" jawab Monna
"Apa? Tidak ada makanan lain apa?" Gerutu Shelani
"Nona mau makan apa, biar saya masakan" tawar Monna tapi Shelani menggeleng
"Tidak usah tidak perlu" jawab Shelani dan berbelok ke arah dapur
"Eh? Nona mau kemana?" Tanya Monna heran
"Dapur" jawab Shelani datar
"Nona mau apa di dapur?" Tanya Monna lagi tapi Shelani tetap diam
Setelah memasuki dapur tiba-tiba semua jadi membeku dengan tatapan ke arah Shelani
"Apa kalian tidak bisa memasak masakan lain selain ini?" Tanya Shelani judes mengangkat mangkok yang berisikan sup yang rasanya aneh
"Eh, Tu tuan yang minta nona" jawab salah satu pelayan setelah lama terdiam
"Astaga selera ayahku jelek sekali" gumam Shelani dan tentu saja hanya didengar olehnya
"Buang" kata Shelani dingin
"Apa nona?" Tanya satu pelayan yang lain setengah terkejut
"Aku bilang buang semua sup itu, dan untuk seterusnya aku tidak mau melihat sup itu di meja makan" pinta Shelani sembari berjalan ke arah lemari dan mengambil satu celemek
"Eh nona mau apa?" Tanya Monna
"Me-ma-sak" jawab Shelani dan mulai memotong-motong bawang
"Ah, biar kami saja yang nona" kata salah satu pelayan itu
"Sebaiknya kalian diam saja" ujar Shelani tanpa mengalihkan pandangan dari bawangnya
Setelah bawang merah dan putih, dia memotong rempah-rempah dan menumisnya, lalu beralih ke beberapa sayuran seperti wortel dan kentang, lalu beralih lagi ke nasi menggorengnya bersama dengan bumbu-bumbu yang lain dan mencampurkan wortel dan kentang yang sudah di potong persegi kecil
"Kecap" pinta Shelani mengulurkan tangan dan salah satu pelayan mengerahkan satu botol kecap, Shelani memasukan kecap lalu memasukan cabai yang sudah di haluskan, beberapa saat kemudian nasi goreng ala Shelani sudah selesai
"Nahh, ini baru namanya makanan" kata Shelani setelah mencicipi sesendok nasi buatannya
"Wah nona hebat" puji salah satu pelayan dan sisanya bertepuk tangan
"Iya dong" ucap Shelani berbangga diri
"Ah, ini untuk siapa?" Tanya Shelani menunjuk mangkuk yang berisikan bubur
"Oh itu untuk nyonya, nona" jawab salah satu pelayan
"Hahh, ini nggak ada rasanya" kompalin Shelani setelah mencicipi sesendok
"Ehh, nyonya bilangnya nggak suka asin-asin jadi garamnya tak di taruh" jawab salah satu pelayan
Mendengar itu Shelani hanya menggeleng-geleng "jangan asin-asin bukan berarti jangan taruh garam, boleh kasih garam tapi diukur" kata Shelani sembari menaburkan garam sedikit
"Rebus telur" pinta Shelani
"Eh, buat apa nona?" Tanya pelayan yang lain
"Sudah, rebus aja kok susah" seru Shelani dan dia pun segera merebus telur
"Ah, rebus ayam sekalian" pinta Shelani
"Bu.."
"Buat aja, dan rebusnya pakai daun kemiri sekalian" kata Shelani memotong ucapan pelayan yang lain

KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist who became the Protagonist
FantasíaSeorang gadis yang awalnya hidup seperti biasa tapi saat dia mengalani kecelakaan ia terlempar ke dalam novel yang berjudul 'Yorale Love Story'. Dia menjadi pemeran antagonis yang selalu mengganggu ketenangan si pemeran utama.