6

550 58 8
                                    

"Pergilah, kau libero tak berguna"

"Jangan pernah ikut tim kami lagi, kami tak butuh libero sepertimu"

"Karena kau, tim kita jadi kalah"

"Aku kecewa, (y/n)"

"Hah?" (Y/n) terbangun dari tidurnya, air matanya mengalir, udara dingin yang masuk dari luar membuatnya terbangun dan tersadar dari mimpi buruknya.

(Y/n) melihat para manager yang masih tertidur, ia pun mengecek ponselnya dan melihat jam.

"Hah, masih jam tiga" gumam (y/n).

(Y/n) pun mengambil ponsel miliknya serta jaket berwarna hitam kesayangannya. Gadis itu pun keluar dari ruangan tempat ia tidur lalu berjalan menyusuri lorong yang gelap sendirian, gadis itu sama sekali tak takut dengan kegelapan.

Langkah kakinya bergema, suasana yang sepi, membuat gadis itu seperti hendak pergi untuk membunuh orang.

(Y/n) mengecek ponselnya dan melihat tanggal.

21 December

"Hah, tak terasa, bulan depan aku harus kembali ke rumah sakit dan menjalani Kemoterapi" gumam (y/n) sambil menggenggam ponsel miliknya.

Gadis itu pun berjalan ke luar dan duduk di bangku taman. Salju sudah memenuhi taman itu, hamparan salju putih yang berkilau karena cahaya bulan membuatnya tampak indah.

Salju yang turun pun memenuhi kepalanya, namun ia tak peduli, kepalanya masih mengingat tentang mimpinya tadi, lebih tepat mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

"Libero ya...?" ucap (y/n) dengan suara pelan.

Gadis itu menunduk dan menatap salju di tanah. Air matanya mengalir, kejadian masa lalu kembali muncul di kepalanya.

Flashback on

Dua tahun yang lalu.

"Pastikan hari ini kita bisa memenangkan seleksi turnamen nasional!"

Para gadis yang ada di situ pun mulai bersemangat. Ya, mereka adalah tim voli putri Nekoma. Saat itu (y/n) masih kelas satu.

"(Y/n), kami mengandalkanmu!" ucap sang kapten.

"Ha'ik! Aku akan berusaha!" jawab (y/n) dengan semangat.

Pertandingan pun dimulai. Set pertama dimenangkan oleh Nekoma, sedangkan set kedua dimenangkan oleh tim lawan.

Dan pada set ketiga, tim lawan mendapat point sebanyak 24 sedangkan Nekoma mendapat point sebanyak 22.

"(Y/n)! Chance ball!"

"Ha'ik!" (Y/n) menerima bola tersebut dengan sempurna dan mengarahkannya kepada setter.

Setter tersebut pun memberikan toss kepada spiker. Namun bola tersebut berhasil di blok oleh lawan.

(Y/n) pun segera melakukan gerakan diving dan menerima bola tersebut dan selanjutnya di terima oleh setter dan kembali di spike.

Bola tersebut pun di kembalikan kepada lawan dan berhasil masuk.

"Yosha!!"

Sang kapten pun kembali melakukan jump serve dan bolanya berhasil di terima oleh tim lawan.

(Y/n) pun berusaha menerima bola namun gagal, ia menabrak sang kapten.

Bola tadi pun jatuh dan menjadi point untuk tim lawan.

SURRENDER (Kuroo Tetsurou x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang