c l o s i n g

210 57 3
                                    

SEMAKIN dekat jarak pisah antara kedua benda bermassa, semakin besar gaya interaksi gravitasinya. Doppo mulai mempertimbangkan teori itu untuk pasangan long distance relationship yang besar probabilitas kandas—informasi dari Hifumi. Jika Doppo tidak lagi ada di satu lingkup yang sama dengannya, apakah hubungan ini hanya sebatas bertemu-rekan kerja-tugas selesai-tamat?

Kopernya berhenti. Doppo menyerahkan memory card dalam segel.

"Antisipasi jika tanggal ulang tahun-mu datang sementara kita tidak sempat bertemu."

Setelah tiga bulan Doppo akhirnya bisa berbicara nonformal.

"Maaf, aku mendapat hadiah supercanggih sementara aku hanya bisa memberikan ini. Maafkan aku. Aku hanya berpikir di perjalanan nanti—"

"Aku suka ini."

Masa tugas sang teknisi alat medis selesai dua hari lalu, ada sedikit pelepasan dari kantor sementara.

"Kamu tahu, Doppo. Pertama kali melihatmu secara langsung, aku teringat bunga Tigridia. Dirimu seakan meminta tolong dan ingin dicintai di satu situasi yang sama." Jemarinya mengambil rambut merah, mencari-cari warna lain. "Jalur perjalananku adalah sepanjang Mexico sampai Chile, jadi aku akan selalu teringat...."

Dunia saat ini tidak lagi memberlakukan kekuatan dengan senjata. Kekuasaan hari ini diraih dengan kata-kata. Tapi tidak mengapa, 'kan, kalau Doppo ingin menunjukkan sesuatu dengan perbuatan?

—penciuman wanita itu berbalas di sasaran yang sama.

"Maafkan saya. Sungguh maafkan saya. Mohon maafkan saya."

Kedua tangan Doppo ditepuknya. "Aku menunggu lambaianmu di tempat ini pada Juli mendatang."

Siang hari, lampu bandara putih menerangi. Rambutnya masih belum panjang untuk menutup pipi, namun biarlah. Sama-sama mendidih ini.


Beberapa orang lebih menyukai perjalanan kereta dibanding udara karena, alasannya, panorama lebih bervariasi.

Di samping jendela kecil yang menghadap kapas-kapas, dia memegangi pipi kanannya yang masih saja merah. Tiba-tiba memekik tertahan dan mengangkat kaki sesekali. Dirinya nyaris berkepala tiga. Pantas kah bertingkah seolah remaja begitu?

Paham. Mungkin itu sifat dasar jatuh cinta.


SHINJUKU punya biru neon di malam berhujan. Entahlah, mungkin ada psikolog warna di dalam tim perencanaan tata wilayah dan kota yang memiliki strategi untuk menurunkan angka bunuh diri di tengah kompleksitas kerja distrik. Serangga yang biasa mengerumuni lampu jalan sirna. Barangkali mereka bisa ditemukan di bawah tanah, di dalam batang kayu, di balik dedaunan, maupun di bawah atap bangunan. Kannonzaka Doppo menerobos untuk kehangatan hidangan Izanami Hifumi.

Pintu apartemen ia dorong ke belakang. Hifumi sudah menyiapkan handuk. Pemandangan di belakang memacu perut rusuh. Alangkah baik jika ia mendahulukan fisik di bak hangat. Di akhir kepala dua, ia tidak merasa ada yang salah kecuali tentang sifat yang semua orang setuju negatif. Ketika badannya bersih dan kuah buatan Hifumi menghangatkan kerongkongannya, ia mengingat Bu Insinyur dan langsung memohon keselamatan wanita itu. Selagi mendengar oxymoron dan doanya melangit tanpa prasangka penolakan, dadanya terasa seperti diselimuti ketenangan. Tidak ada ceruk kosong.


e n d


ekhem. masih ingat dengan tiga pertanyaan yang kuajukan di awal cerita? apa kamu sudah mendapatkan jawabannya? syukur kalau sudah. jika pun belum, tidak mengapa. jawaban milikku sendiri belum pula sempurna. terima kasih telah membaca fanfiksi ini. have a nice day!

𝐢𝐧𝐯𝐞𝐫𝐬𝐞-𝐬𝐪𝐮𝐚𝐫𝐞 𝐥𝐚𝐰 ↯ kannonzaka doppoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang