Wanita karir memang menggoda

218 29 14
                                    

Sebagian wanita jika diberi pilihan ingin menjadi wanita berkarir atau Ibu rumah tangga, kemungkinan besar mereka memilih menjadi wanita karir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagian wanita jika diberi pilihan ingin menjadi wanita berkarir atau Ibu rumah tangga, kemungkinan besar mereka memilih menjadi wanita karir. Stereotype orang pasti Ibu rumah tangga itu sama dengan pengangguran karena mereka tidak menghasilkan uang, berbeda dengan wanita karir yang dipikirannya selalu menghasilkan uang yang banyak.

“Zan, mau sarapan apa hari ini”.  Zanuar suami Ayu, dia seorang direktur Bank.

“Roti aja yu biar cepat, keburu telat”. Sibuk membernarkan dasinya.

“Sini Zan aku bantu, kebiasaan dari dulu deh”
Zanuar hanya meringis lalu melahap rotinya.

“Yu, aku sayang banget sama kamu”

bbbrrttttttt.....

“Ih bau banget, dasar. Udah berangkat sana!”

“Cium dulu”. Manja Zanuar.

“Ga mau, aku belum mandi”

“Yaudah, daa yu”. Mengelus kepala Ayu dan pergi.

Jam sudah menunjukan pukul 06.30.

“Irama, Nada, Laras, cepat sarapan nanti keburu telat”

“Ma, bau gosong”. Irama menujuk kompor yang masih menyala”

Aku segera berlari “Astagaaa, telur-telur”.

“Ma, ini gimana si susah banget” Rengek Laras.

“Aduuh, besok lagi beli sepatunya jangan sepatu tali ya”

Ayu kembali sibuk menyiapkan bekal makan siang anak-anaknya.

Selesai sarapan mereka langsung bergegas menuju sekolah.

“Ma..?”

“Apalagi mas rama?”

“Nada Ma..”

“Nada? YA AMPUN KETINGGALAN..kalian masuk duluan, cepat sebelum ditutup gerbangnya”

Ayu putar balik kerumah dan Nada sedang berdiri mematung di depan pintu rumah.

“Astaga Nada..buruan sini masuk”. Nada berjalan lunglai masuk kedalam mobil.

“Maafin mama ya, mama lupa”

Nada hanya menatap ke depan dengan muka datar. Nada anak paling akhir dan sangat cuek.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.05.

“Pak..Pak..Pakkk...Bukain pintunya Pak, besok gak telat lagi. Janji” Pinta Ayu.

“Wah tidak bisa bu, nanti saya dimarahi Pak Babat”

Pak Babat pun datang dari belakang, dengan biasa tangan dibelakang dan kepala didongakkan.

“Pagi Pak Babat, Pak maaf telat, Saya janji besok tidak telat lagi Pak”

Menghembuskan nafasnya berat “Baik Ibu Ayu, ini peringatan terakhir ya bu”

“Baik Pak terimakasih banyak, Nada belajar yang rajin ya”

Setibanya di rumah, Ayu mendapat telephone dari teman SMA-nya.

”Halo Angel, ada apa ni tumben banget”

“Yu, besok datang ya ke acara reuni SMA, lo kann gak pernah ikut, sekali-kali lah dateng”

Ayu berpikir, memang si dia dari lulus SMA belum pernah ikut reuni.”Emmm, gimana ya njel”.

“Ayolah bakalan seru kok, apa kamu ga mau dateng malu karena kondisimu sekarang yang jadi ibu rumah tangga?”

Ayu langsung menutup teleponnya, lagi-lagi Ibu rumah tangga yang disinggung.

🍓🍓🍓

“Waahh akhirnya dateng juga..”

"Aaaaa..Ayu ulalala, kamu kemana aja si”.

Temen-temen gengnya dulu langsung menyerbu dengan berbagai pertanyaan. Ini hal yang paling tidak disukai ketika reunian.

“Iya ni pasti sibuk ya, kata Angel kan sekarang Ayu jadi Direktur perusahaan Anterozayn yang terkenal itu,”

“Wah apalagi masih ngurusin anak-anaknya tanpa asisten pula”

Ayu hanya termenung diam, padahal dirinya sebetulnya hanya Ibu rumah tangga.

“Angel, kenapa si kamu harus berbohong kepada mereka?”

“Ya Ampun yu, kalau aku bilang kamu cuma jadi Ibu rumah tangga kamu akan diremehkan sama mereka, lagian ini cuma reuni, ajang untuk pamer”

“Kalau mau pamer ya dipameran to njel. Gini ya njel, kita ini sudah memiliki takdir masing-masing kamu takdirnya wanita karir aku takdirnya jadi ibu rumah tangga. Mungkin ini juga cara Tuhan menghibur kita, mungkin kamu wanita karir sukses dimana-mana punya uang banyak tapi kamu ga bisa ketawa lepas karena urusan kantormu yang banyak, mungkin aku menjadi ibu rumah tangga yang bekerja hanya di rumah, tidak menghasilkan uang banyak tapi bisa ketawa lepas karena kebahagian dengan keluargaku."

"Mungkin Tuhan ingin menunjukkan bahwa semua kehidupan ini mutlak kehendak-Nya, kita sebagai makhluk-Nya harus bersyukur, njel. Kita ga perlu pamer apa-apa njel, ini semua milik Tuhan, karena we are nothing and God is everything.”

Angel tersipu malu, dia salah karena terlalu sombong, dan meremehkan Ayu.

“Iya yu, maafin aku ya selama ini ngremehin kamu”

“Iya sama-sama, sekarang aku jadi makin bersyukur jadi ibu rumah tangga”

🍓🍓🍓

Jangan merasa bangga ataupun sombong  dengan dirimu sendiri, ketika kamu wanita karir jangan meremehkan wanita yang memilih menjadi ibu rumah tangga, dan begitupun sebaliknya. Karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda-beda, dan Tuhan-lah Yang Maha Adil. Jadilah dirimu sendiri, jangan iri pula.

Story BerryWhere stories live. Discover now