Mistake Chapter 2

357 8 0
                                    

4 Hari setelah kepergian Chanyeol dalam perjalanan bisnis ke China, selama itu pula Baekhyun dan Chanyeol tidak saling menghubungi. Chanyeol yang terlalu disibukkan dengan pekerjaannya dan Baekhyun yang saat ini tengah mengurung diri di kamar setelah 2 hari lalu kehilangan adik kesayangannya, Minhwa.

************************************************************************
Dokter keluarga Byun, Kim Eun Tae semkain intens mendatangi kediaman keluarga Byun untuk melihat keadaan Minhwa yang terus mengalami penurunan. 3 jam yang lalu, Minhwa mengalami kejang yang hebat membuat semua orang panik. Baekhyun mencoba menenangkan Ibunya yang terus menangis melihat Minhwa seperti itu. Setelah keadaan stabil, tidak lama kemudian Minhwa mengalami kejang untuk terakhir kalinya sebelum dokter Kim mengatakan jika Minhwa sudah meninggal. Nyonya Byun terus menangis histeris dalam pelukan tuan Byun yang mencoba tegar dan mengikhlaskan putrinya. Baekhyun yang merasa terpukul dan tidak percaya dengan semua ini, berlari kearah kamar dengan tubuh yang terus berguncang hebat bersamaan dengan air mata yang terus berlinang.
Keluarga Byun tetap merahasiakan meninggalnya Minhwa, sehingga tidak ada satupun orang yang tau kecuali para pekerja di rumah keluarga Byun.

************************************************************************
"tuut.. tuut.. tuuut..."
Chanyeol berusaha untuk menghubungi Baekhyun karena ia merasa Baekhyun sudah keterlaluan dalam mendiamkannya selama 4 hari ini. tak satupun panggilan yang diangkat oleh Baekhyun. Tak habis akal, chanyeol mencoba menghubungi telpon rumah baekhyun.
" halo dengan kediaman keluarga Byun Baek Bom disini"
" halo bi, ini Chanyeol, dimana Minhwa" tanya Chanyeol. Tak ada jawaban keterdiaman sebagai respon dari panggilan di seberang.
"ahh.. tuan Park, nonna Minhwa sedang tidak enak badan tuan" kata Bibi pengurus rumah.
"ada apa bi? Kenapa dengan Minhwa? Apa dia sudah lebih baik? aku akan segera pulang ke Korea untuk melihat keadaan Minhwa" sangat jelas nada suara Chanyeol begitu menyiratkan kekhawatiran yang besar.
"maaf tuan sebelumnya, ini memang kemauan nonna Minhwa agar tuan tidak tau dan agar tuan tidak cemas. Lebih baik tuan menyelesaikan pekerjaan tuan, keadaan nonna Minhwa sudah lebih baik sekarang."
Chanyeol masih tidak puas dengan jawaban Bibi Ming, ia terus dilanda khawatir dengan kerutan pada dahinya.
"baiklah bii kalo itu keinginan Minhwa, katakan padanya agar segera menghubungiku"
Setelah itu panggilan berakhir. Tepat saat itu pula ruang kerja Chanyeol di buka dengan datangnya Tuan Han yang membawa amplop bewarna coklat di tangannya.
"Tuan, saya ingin melaporkan hasil dari pencarian tuan Baekhyun di Amerika"
"katakan" Chanyeol mencoba fokus kepada apa yang akan di sampakai Tuan Han.
Wajah tuan Han terlihat meragu. Ia menaruh amplop coklat yang sejak tadi dipegangnya di meja Chanyeol.
" maaf tuan, kami tidak mendapat hasil apapun. Tidak ada satupun nama Byun BaekHyun dalam catatan imigrasi, begitupun di sekolah-sekolah yang ada di Amerika. Saya juga sudah menyebarkan orang agar mencari tuan Baekhyun disana, tapi saya rasa tuan Baekhyun tidak berada di Amerika."
" apa maksudmu?!"

************************************************************************
Suara dentuman musik yang memekakan telinga diiringi cahaya yang remang, dengan beberapa penari striptis yang menambah suasana panas malam itu. Park Chanyeol, sedang menghabiskan waktunya di club malam milik sahabatnya, Kai. Chanyeol duduk di kursi VIP bersama 2 wanita yang menemani di sisi sebelah Chanyeol.
" Siapa ini yang sedang berkunjung.. ahh lama tidak melihatmu datang kemari Park" perkataan sakartis Kai hanya di acuhkan oleh Chanyeol.
"apa kau ada masalah? Come on dude! sebaiknya kau menceritakan sesuatu yang menarik tentang masalahmu itu. Kau tahu, kau terlihat sangat mengerikan." Ejek kai melihat raut wajah Chanyeol yang terlihat sangat menakutkan.
"apa aku terlihat ingin berbicara denganmu sialan!?" Jawab chanyeol seraya menegak minuman keras yang sejak tadi hanya ia pandangi dengan tatapan kosongnya.
Kai hanya mencibir melihat bagaimana wajah Chanyeol yang penuh dengan guratan di dahi dan menonjolkan otot otot wajah tegangnya, tanda jika dia sedang memikirkan sesuatu yang serius.
" Apa kau datang kemari ingin 'bermain'? Jika iya, aku punya barang yang bagus untukmu Park. Itupun jika kau mau. Mungkin dengan sedikit bermain dapat membuat kerutan di dahimu sedikit berkurang." tawar Kai pada Chanyeol.
Chanyeol berdiam sejenak sebelum sebuah smirk tercetak di wajahnya." bermain kau bilang?"
" Ahh.. kau benar Kim Kai. Sepertinya aku butuh sedikit bermain, aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Dan sepertinya aku akan segera mendapatkan mainan yang bagus." Ujar Chanyeol dengan memainkan cincin yang kini mengingkari jari manisnya.
Kai yang mengerti arah pembicaraan sahabatnya ini, bergidik ngeri membayangkan permainan apa yang akan ia lakukan. Kai sangat tahu betul bagaimana tabiat bejad sahabatnya yang sudah ia kenal bertahun tahun itu.
Park Chanyeol, pemilik perusahaan terbesar di Korea dan beberapa anak perusahaan yang tersebar di beberapa negara. Pebisnis muda, sukses dan menjadi idaman semua wanita. 'Park Chanyeol' ketika mendengar nama itu semua orang pasti sudah tahu dan akan memuji bagaimana seorang manusia tercipta dengan kesempurnaan bak seorang dewa yunani. Tampan, sexy, kaya, cerdas, itulah gambaran yang dilihat dari sisi luarnya. Tetapi di balik itu semua, ada sesosok iblis yang bersemayam jauh di dalam dirinya. Hanya sedikit orang yang tahu bagaimana sosok Park Chanyeol yang sebenarnya.
'dddrrrttt... ddrrrrttt...' getaran handphone terdengar dari saku celana Chanyeol. Dengan malas Chanyeol mengambilnya dan membaca sebuah pesan masuk.
Chanyeol tiba tiba tertawa dengan keras. Dua wanita yang berada di sebelah chanyeol terlihat bertanya-tanya apa yang membuat sosok pria itu tertawa dengan raut muka menyeramkan seperti itu. Tak jauh berbeda juga dengan Kai yang menatap bingung ke arah sahabatnya yang sibuk menatap ponselnya sesekali tertawa setelahnya.
" Kau tahu kai, tidak ada seorangpun yang bisa bermain main dengan Park Chanyeol".
.
.
.
.
.
TBC~

Please give me more love and support to write the next chapter.. Thank You❤️❤️

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang