02° pagi di bandung.

70 7 0
                                    

⠀⠀⠀

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀

— ♡ —


bandung, 2O februari 2O17
⠀⠀
jalan di kota kembang belum cukup ramai, saat jam di pergelangan tangan gadis itu menunjukan pukul setengah enam pagi.

hawa dingin, serta semilir angin menusuk indra perabanya. gak percaya? sini dikasih bukti, bahkan jaket kelabu kesukaan nya pun tidak mampu menahan dingin nya semilir angin kala itu.

"assalamualaikum neng cantik!"

sayang, yang disapa cuma melirik sinis. padahal muka nya manis, rahasia nya sih, cuma karena sering makan kismis.

"kok salam saya ga dijawab?" tanya si aksara.

"waalaikumsalam." jawab si kanya,

judes pisan, untung parasnya cantik.

"jawab nya sambil senyum dong, geulis!"

kanya menutup matanya sebentar lalu, tersenyum, walaupun terpaksa.

"waalaikumsalam, aksara."

"nah gitu dong, saya cuma mau bilang aja kalo ada yang ngasih salam tuh jawab nya jangan judes."

"kenapa emang?"

"kalo judes, nanti ga ada pacarnya!"

ck, terserah deh aksara.

oh iya! kalo ada yang bilang kanya ini benci aksara, jawaban nya sih salah besar. soalnya, aksara ini cees masa kecil nya kanya sampai sekarang.

tau cees ga? kalo ga tau, arti cees menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya karib, sahabat, atau teman dekat. ga percaya? cari di google deh!

karena deket, sampai di kira pacaran! yaa mau nya si aksara sih gitu, kalo kanya gimana? gatau deh, tunggu aja ya?

"kanya! nanti istirahat ditunggu di kantin bi jung kayak biasa ya! yang dateng nya telat wajib traktir."

setelah itu orang nya malah lari, pergi duluan ke arah kelas tanpa peduli sudah membuat wajah kanya memerah.

bukan karena malu, kanya lagi kesal tuh.
⠀⠀⠀
⠀⠀⠀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

melankolisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang